Hasil Sidang Isbat Lebaran Idul Fitri 2020 Diumumkan Menteri Agama Live TVRI, TvOne dan KompasTV
Selepas magrib, akan ada laporan data hisab dan hasil rukyatul hilal dari 80 titik yang tersebar di 34 provinsi seluruh Indonesia.
Penulis: Rizky Zulham | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Hasil Sidang Isbat Lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriyah diumumkan Menteri Agama ( Menag ) RI, Fachrul Razi disiarkan langsung TVRI dan beberapa Televisi swasta lainnya.
Sidang Isbat dijadwalkan diselenggarakan hari ini, Jumat 22 Mei 2020 atau bertepatan dengan 29 Ramadan 1441 H.
Sidang ini akan dilakukan dengan protokol kesehatan dalam masa pandemi virus Corona (COVID-19).
Saksikan pengumuman hasil Sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1441 Hijriyah di TVRI dan melalui link live streaming di bagian akhir artikel.
Sidang isbat penentun Idul Fitri ini akan digelar Kementerian Agama secara terbatas. Dengan demikian, tidak semua perwakilan hadir secara fisik di Kantor Kementerian Agama.
Sidang akan dipimpin langsung oleh Menag Fachrul Razi.
"Isbat awal Syawal digelar 22 Mei 2020. Sesuai protokol kesehatan, undangan untuk menghadiri sidang dibatasi hanya dihadiri Menag dan Wamenag, Majelis Ulama Indonesia, serta Komisi VIII DPR," keterangan Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Ditjen Bimas Islam Agus Salim pada Sabtu (16/5/2020), dikutip laman Kementerian Agama.
Sidang isbat kali ini akan dilakukan seperti ketika penentuan awal Ramadan lalu. Sidang dimulai pukul 17.00 WIB dengan agenda pemaparan posisi hilal awal Syawal 144I H oleh anggota Falakiyah Kemenag, Cecep Nurwendaya.
Selepas magrib, akan ada laporan data hisab dan hasil rukyatul hilal dari 80 titik yang tersebar di 34 provinsi seluruh Indonesia.
Sidang isbat penentuan Idulfitri ini akan disiarkan langsung oleh TVRI sebagai TV Pool.
Langkah ini diambil karena peliputan media akan dilakukan secara terbatas mengikuti protokol kesehatan.
Selain itu, live streaming pengumuman sidang isbat ini dapat dipantau melalui media sosial Kemenag meliputi Facebook, Instagram, dan YouTube.
Penentuan 1 Syawal 1441 H, seperti penentuan awal bulan dalam kalender Hijriyah pada umumnya, didasarkan pada rukyatul hilal ditambah data hisab posisi hilal pada tanggal berlangsungnya rukyatul hilal.
Rukyatul hilal atau pengamatan visibilitas hilal (bulan sabit muda yang pertama kali tampak setelah ijtimak) disandarkan pada sabda Nabi Muhammad SAW.
"Berpuasalah kamu karena melihat hilal dan berbukalah kamu karena melihat hilal. Jika terhalang (tidak terlihat) maka genapkanlah (istikmal) jadi 30 hari."