Sekolah Buka Kembali Dapat Sorotan Federasi Serikat Guru Indonesia dan Minta Kemendikbud Kaji Ulang
Satriwan menyampaikan, pemerintah pusat harus memperbaiki koordinasi, komunikasi, dan pendataan terkait pandemi Covid-19 yang saat ini berlangsung.
"Yang pasti format PLS tahun 2020 ini akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, baik dengan skema daring maupun luring," pungkas Satriwan.
Mendikbud Segera Buka Sekolah
Kemendikbud atau Kementerian Pendidikan dan kebudayaan memastikan tidak akan melakukan pengunduran tahun ajaran baru sekolah.
Kementerian di bawah Menteri Nadiem Makariem merencanakan sekolah segera kembali dibuka pada tahun ajaran baru di Juli mendatang.
Sementara itu di sisi lain, pandemi virus corona termasuk di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda penurunan kasus hingga saat ini.
Sehingga apabila kebijakan membuka kembali sekolah dan proses pembelajaran di kelas, maka perlu sejumlah hal yang perlu diperhatikan.
Pola new normal Epidemiolog dr Dicky Budiman M.Sc.PH, PhD (Cand) Global Health Security CEPH Griffith University mengatakan, pelaksanaan pola hidup baru dan pola kehidupan lainnya di berbagai sektor dan tingkatan selama pandemi Covid-19 harus mulai disosialisasikan.
Dengan dibukanya kembali sekolah, maka program belajar dari rumah atau BdR melalui TVRI kemungkinan besar ditiadakan.
Seperti diketahui BdR TVRI kini sedang berjalan sejak dimulai pertengahan April 2020 lalu.
Berikut 19 panduan umum pelaksanaan pola sekolah baru:
1. Proses skrining kesehatan bagi guru dan karyawan sekolah
Karyawan dengan obesitas, diabetes, penyakit jantung, paru dan pembuluh darah, kehamilan, kanker, atau daya tahan tubuh lemah atau menurun, tidak disarankan untuk mengajar atau bekerja di sekolah.
Golongan-golongan tersebut dapat diberikan opsi work from home (WFH).
2. Skrining zona lokasi tempat tinggal
Melakukan identifikasi zona tempat tinggal guru dan karyawan. Jika tinggal di zona merah disarankan bekerja di lokasi sekolah dekat tempat tinggalnya.