Ramadhan 2020

FKUB Kalbar Ajak Umat Beragama Tanamkan Toleransi saat Ramadan

Jika hari-hari biasa makan disiang hari namun tidak pada bulan ini bagi yang menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ Muhammad Rokib
Ketua Forum Komunikasi Antar Budaya (FKUB) Kalimantan Barat, Dr. Ismail Ruslan.   

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Hidup beraneka ragam budaya sangat indah, seperti di wilayah Kalimantan Barat yang bermacam-macam suku, agama dan budaya.

Meskipun perbedaan agama, suku dan budaya, namun tidak menjadikan sebuah permasalahan dan bahkan hal itu menjadi sesuatu yang lebih menuju keharharmonisan bagi masyarakat di Kalimantan Barat.

Hal ini sesuai dengan yang di sampaikan oleh, Ketua Forum Komunikasi Antar Budaya (FKUB) Kalimantan Barat, Dr. Ismail Ruslan, Selasa (19/5/2020).

Menurutnya pada bulan Ramadan ini tentu rasa toleransi antar sesama harus tertanamkan dengan kuat dalam jiwa agar saling memahami antara yang satu sama lainnya, terkhusus bulan Ramadan.

Setiap bulan Ramadan umat islam melaksanakan kewajiban rukun islam nomor empat yaitu melaksanakan puasa Ramadan, tentu dalam pelaksanaan ini berbeda dengan hari-hari biasa.

Jika hari-hari biasa makan disiang hari namun tidak pada bulan ini bagi yang menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Maka dari itu rasa toleransi agar saling memahami bagi yang tidak berpuasa diharapkan agar bisa menahan diri untuk tidak makan ditempat terbuka atau didepan orang yang berpuasa.

"Secara normative semua agama mengajarkan sikap toleransi termasuk antar umat beragama. Maka dari itu FKUB mengajak umat di Kalbar untuk saling menghargai jika ada umat yang berbeda sedang beribadah. Mari kita tanamkan rasa toleransi yang lebih kuat saat Ramadan ini," jelas Dr. Ismail Ruslan.

"Misalnya disaat umat islam sedang berpuasa, maka yang lain menghargai dan menghormati dengan tata cara tidak makan dan tidak minum ditempat terbuka atau didepan umat sedang berpuasa," tambah Ismail Ruslan.

Menurutnya bagi yang berbeda agama ingin makan dan minum diprioritaskan agar mencari tempat yang tertutup untuk menghindari kesalah pahaman.

Alasan itu dijelaskannya, karena pada saat puasa umat islam tengah menahan diri dari semuanya dan termasuk menahan diri untuk tidak makan dan minum.

Doa Buka Puasa Ramadan Lengkap Bahasa Arab dan Latin Serta Terjemahan

"Jika ingin makan dan minum, carilah tempat yang tertutup dan bukan ruang publik. Tapi kalau di malam hari boleh-boleh saja, karena waktu puasa dari pagi hingga maghrib," ungkapnya.

Dikatakannya bahwa pada saat ini dunia sesang dilanda wabah covid-19 yang dianjurkan agar masyarakat tetap dirumah saja. Hal itu merupakan salah satu bentuk upaya menjaga agar tidak makan diluar rumah.

"Maka salah satu upaya yang tepat pada komen ini untuk tetap dirumah saja," pungkasnya.

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved