Ramadhan 2020

Empat Penghalang Seseorang untuk Meraih Kemuliaan Malam Lailatul Qadar

elain itu, KH Syahrul menyebutkan empat ciri manusia yang tidak dapat meraih lailatul qadar di bulan suci ramadan.

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ANESH VIDUKA
ILUSTRASI_Iktikaf 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - Umat muslim telah memasuki hari-hari terakhir di bulan ramadan 1441 H.

Tidak lama lagi hari raya kemenangan, yakni Idul Fitri tiba. 

Di sepuluh hari terakhir ramadan ini adalah malam yang paling istimewa.

Di mana umat muslim melakukan i'tikaf di masjid serta mengerjakan amalan kebaikan lainnya untuk menjemput malam lailatul qadar, malam lebih baik dari seribu bulan.

Rois Syuriah PWNU Kalbar, KH Syahrul Yadi mengajak umat muslim agar meluangkan waktu lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT agar memperoleh lailatul qadar.

PANDUAN Sholat Idul Fitri di Rumah Sendiri atau Berjamaah, Lengkap dengan Cara Khutbah Idul Fitri

"Ingat, kita semua memiliki hak yang sama meraih lailatul qadar.

Karena, peraih lailatul qadar ini, sifatnya rahasia.

Tidak ada yang mengetahui kecuali Allah SWT" jelasnya, Selasa (19/5/2020).

KH Syahrul pun mengingatkan agar umat muslim senantiasi berprasangka baik (husnudzon) dan meluangkan waktu di sepuluh hari terakhir ramadan ini untuk Allah SWT.

"Asal kita tidak syirik kepada Allah. Tentu Allah akan menganugerahkan lailatul qadar kepada siapa saja hamba-NYA yang telah dikehendaki-NYA," tegasnya.

Selain itu, KH Syahrul menyebutkan empat ciri manusia yang tidak dapat meraih lailatul qadar di bulan suci ramadan.

Pertama, mereka yang membiasakan diri meminum arak atau khamr.

Ke dua orang yang durhaka kepada orang tuanya.

Ke tiga orang yang memutuskan tali silaturrahmi dan tidak bertegur sapa lebih dari tiga hari.

"Sehingga kita harus memastikan agar keempat perbuatan ini tidak ada di dalam diri kita, agar dapat meraih lailatul qadar. Ingatlah, lailatul qadar ini, nilainya sangat besar serta mendapatkan pahala yang spektakuler," terangnya.

PC NU Kota Pontianak Gelar Aksi Sosial Peduli Kemanusiaan di Tengah Wabah Covid-19

Tak hanya itu saja, KH Syahrul mengimbau umat muslim agar tidak melewatkan amalan terbaik guna memperoleh lailatul qadar di sepuluh terakhir ramadan.

"Jangan biarkan ini berlalu begitu saja, maka luangkanlah waktu kita untuk mengakrabkan diri kita, berbincang-bincang kepada Allah," ujarnya.

KH Syahrul kembali menegaskan, tidak ada jaminan di tahun mendatang, kita dapat berjumpa kembali dengan ramadan, bulan penuh keberkahan dan ampunan.

Bahkan, menjadi peserta untuk meraih malam lailatul qadar.

Sehingga tidak ada satupun yang dapat menjamin di tahun berikutnya kita dapat merasakan kembali nikmatnya bulan ramadan.

"Sebelum terlambat dan sebelum datangnya penyesalan itu.

Mari luangkanlah waktu untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta, yakni Allah SWT," ucapnya.

"Insya Allah, jika niat kita sungguh-sungguh untuk meraih lailatul qadar. Allah akan dengarkan dan kabulkan," tutupnya. (*)

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved