Mencari Lailatul Qadar di Malam 27 Ramadhan 1441 H 20 Mei 2020
Malam Lailatul Qadar menurut sebagian ulama diturunkan di 10 malam terakhir Ramadhan pada malam ganjil.
Penulis: Rizky Zulham | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Malam Lailatul Qadar menurut sebagian ulama diturunkan di 10 malam terakhir Ramadhan pada malam ganjil.
Rabu 20 Mei 2020 merupakan malam ke-27 Ramadhan.
Keistimewaan Malam Lailatu Qadar membuat banyak umat Muslim berlomba-lomba untuk mendapatkannya.
Karena itu, tidak semua orang bisa meraihnya.
Dibutuhkan keteladanan dalam ibadah dan tidak ada satupun orang yang tahu kapan dan kepada siapa malam lailatul qadar akan diturunkan.
Seperti diketahui, Lailatul Qadar hanya terjadi saat Ramadan saja.
Dan memang waktu terjadinya malam Lailatul Qadar tiada siapa yang mengetahuinya kecuali hanya Allah SWT.
Kendati demikian, berbagai ulama berusaha untuk menjelaskan terjadinya malam Lailatul Qadar diantaranya seperti Imam Al-Ghazali menyebutkan bahwa untuk mengetahui malam Lailatul Qadar bisa dilihat dari hari pertama mulainya puasa Ramadan.
Dalam keterangan Imam Al-Ghazali menyebutkan apabila awal Ramadan jatuh pada hari Ahad (minggu) atau Rabu, maka Lailatul Qadar akan jatuh pada malam ke-29.
Namun apabila awal Ramadan jatuh pada hari Senin, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21.
Kemudian apabila awal Ramadan jatuh pada hari Selasa atau Jumat, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27.
Tetapi apabila awal Ramadan jatuh pada hari Kamis, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25.
Selanjutnya, apabila awal Ramadan jatuh pada hari Sabtu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23.
"Meskipun telah banyak ulama yang menafsirkan tentang terjadinya malam Lailatul Qadar akan tetapi sebenarnya Lailatul Qadar itu turunnya langsung ke jiwa setiap orang yang beriman," kata Pimpinan Majelis Ahbabul Mustofa Kalimantan Barat sekaligus penasehat GP Ansor Kalimantan Barat, Habib Nizar Bin Qosim Bin Yahya..
"Maka amalan yang dilakukan oleh Rasulullah Saw pada malam Lailatul Qadar adalah mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan meningkatkan ibadah kepada Allah," paparnya.
Niat Sholat Lailatul Qadar
Bulan Suci Ramadhan akan segera berlalu dari hadapan kita semua.
Malam ini, merupakan malam ke 21 Ramadhan 1441 Hijriyah atau Kamis 14 Mei 2020.
Malam-malam terakhir Ramadhan identik dengan munculnya Lailatul Qadar yang dikenal sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Kehadirannya, sangat ditunggu-tunggu oleh para Muslim di seluruh dunia.
Pasalnya, malam Lailatul Qadar merupakan malam yang penuh dengan keberkahan, seperti yang dijelaskan dalam QS Ad Dukhon: 3.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhon: 3).
Keutamaan lain dari malam Lailatul Qadar adalah diampunkannya dosa-dosa.
Orang yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan amalan kebaikan seperti ibadah kepada Allah SWT, maka akan diampuni.
Untuk itu pada malam Lailatul Qadar umat Islam diminta untuk memperbanyak ibadah serta amalan-amalan sunah lainnya.
Selain itu ada juga anjuran untuk mendirikan salat sunah malam Lailatul Qadar.
Seperti dikutip Tribunnews dari kitab Durratun Nashihin halaman 272, simak cara melakukan salat sunah malam Lailatul Qadar.
Salat malam Lailatul Qadar dilaksanakan sedikitnya 2 rakaat 1 kali salam atau 4 rakaat 1 kali salam tanpa tasyahud awal.
Pelaksanaan salat sunah ini maksimal sampai 12 rakaat.
NIat dan tata cara salat malam Lailatul Qadar berikut ini:
1. Membaca Niat
“Ushalli Sunnata lailatil Qadri Arba’arakaatin Lillahi Ta’aalaa”
2. Takbiratul ikhram
Salat lailatul qadar dimulai dengan melakukan gerakan takbiratul ikram.
Dengan membaca kalimat takbir: "Alloohhu Akbar"
3. Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek
Membaca Al-Fatihah pada rakaat 1 hingga rakaat keempat.
Kemudian membaca surat At -akasur, Al-Qadr, Al-Ikhlas berturut-turut sebanyak tiga kali atau bisa juga membaca surat lain semampunya.
4. Tidak ada tahiyat awal
Agak berbeda dengan pelaksanaan salat wajib yang memiliki jumlah rakaat yang sama yakni empat rakaat, pada salat Lailatul Qadar jika telah sampai pada rakaat kedua maka tidak perlu duduk tahiyat awal melainkan langsung bangun dan melanjutkan rakaat ketiga.
5. Tahiyat akhir pada rakaat keempat
Sampai pada rakaat keempat, maka duduklah dan bacalah doa tahiyat yang sama dengan doa tahiyat pada salat wajib.
Setelah membaca doa tahiyat akhir dilanjut melakukan salam.
Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar
Dalam penjelasan H. Baidi yang dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Tribunnews.com (Tanya Ustaz), tidak ada penjelasan tegas dari agama tentang indikator terjadinya Lailatul Qadar.
Tapi dalam berbagai riwayat dijelaskan ada tanda-tanda secara alamiah untuk malam Lailatul Qadar.
Pada saat turun Lailatul Qadar, di pagi hari atau malam hari cuaca sangat tenang, udaranya segar.
Selain itu, di pagi hari sinar matahari cukup cerah dan tidak panas.
Bagaimana sikap kita sebagai umat Islam terhadap malam Lailatul Qadar?
"Karena tadi yang disampaikan adalah sebuah pendapat, maka lebih baik karena kita tidak tahu kapan Lailatul Qadar itu turun pasti itu kodrat Allah itu rahasia Allah SWT," jelas Dr. H. Baidi.
Maka dianjurkan kepada kita 10 hari terkhir terutama di malam-malam ganjil, kita disunahkan oleh Rasulullah SAW untuk menyongsong Lailatul Qadar dengan memperbanyak iktikaf, berdzikir, dan istighfar.
Dengan menyongsong Lailatul Qadar, Allah SWT telah menjanjikan ibadah yang lebih baik dari pada seribu bulan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tata Cara Salat Malam Lailatul Qadar, Dilengkapi Bacaan Niat dan Jumlah Rakaat
(*)