Bertemu, Bupati dan Konjen RI Kuching Sarawak Bahas Informasi Terkini Kondisi WNI di Malaysia.
Pertemuan tersebut di jelaskan oleh Bupati dilaksanakan di Ruang VIP PLBN Aruk Sajingan Besar.
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili mengatakan beberapa hari yang lalu, dirinya menggelar pertemuan dengan Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Kuching Sarawak Malaysia, Yonny Tri Prayitno.
Pertemuan tersebut di jelaskan oleh Bupati dilaksanakan di Ruang VIP PLBN Aruk Sajingan Besar.
Dijelaskan dia, pada pertemuan yang digelar santai dan serius itu, diungkapkan Bupati Sambas, didapati data dan informasi baik untuk Kabupaten Sambas.
"Hadirnya pak Konjen ke Kabupaten Sambas, khususnya di Aruk Sajingan Besar ini, dikarenakan ada hal yang harus dibahas bersama dengan pemerintah Kabupaten Sambas," ujarnya, Selasa (12/5/2020).
• BREAKING NEWS - Gudang Penyimpanan Ikan, BBM dan Tabung Gas di Kendawangan Terbakar
Dikatakan dia, silaturahim itu memang sengaja dilaksanakan sebagai bentuk perhatian pemerintah pusat untuk daerah dan masyarakat Kabupaten Sambas.
Dituturkan Atbah, komunikasi pihak pemda dan Konjen di PLBN Aruk itu membahas informasi terkini kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Malaysia.
Dimana kata dia, Konjen RI di Khucing Malaysia selaku perwakilan pusat di Malaysia, terus membantu warga Sambas yang ada disana.
Terlebih lagi pada saat masa-masa pandemi Covid-19 ini.
"Alhamdulillah, kita mendapatkan tambahan informasi strategis, dari pihak Komjen kita," katanya.
"Dan mereka siap membantu dan melancarkan urusan kita semua terutama dalam kondisi pandemi seperti saat ini," papar Atbah.
Perhatian itu, ungkap Bupati adalah niat dan dukungan yang besar untuk Kabupaten Sambas.
Sebelumnya, Bupati mengatakan jika saat ini kondisi PMI terutama yang berasal dari Sambas dan bekerja di Serawak, sangat membutuhkan perhatian.
Ia ungkapkan, dimana saat ini PMI di Malaysia, tidak lagi bekerja sebagai dampak kebijakan Lockdown yang dilakukan Malaysia.
Namun demikian, ketika ingin pulang ke kampung halaman, mereka juga sulit pulang karena tidak punya biaya, serta terperangkap lockdown Malaysia.
"Kondisi ini menuntut kita dan Negara hadir ditengah mereka, kami sudah menyurati Gubernur, apa yang menjadi arahan dan pertolongan, jika ada arahan secara tertulis maka kita akan segera berbuat," katanya.
"Ini juga kita tujukan kepada KJRI Kuching dan Kementerian Luar Negeri terkait dengan masyarakat Kabupaten Sambas secara khusus," tutup Atbah.
• Antisipasi Covid-19, Tim Satgas Periksa Suhu Tubuh Warga yang Masuk Kecamatan Suhaid Kapuas Hulu
Untuk di ketahui, turut hadir pada pertemuan tersebut, Wakil Bupati Sambas Hj Hairiah, Sekda Kabupaten Sambas Ferry Madagaskar, Ketua DPRD H Abu Bakar, Ketua PN Sambas, Ketua PA Sambas, Waka Polres, Asisten 2 Setda Kab Sambas, Staf Ahli Bupati Sambas, Camat Sajingan Besar, Kepala BNPP Aruk Purwoto, Komandan Yonif 645 GTY, dan Forkopimcam Sajingan Besar.