Masuk Sambas Wajib Rapid Tes, Bupati Perketat Batas Wilayah
Bahkan kata Bupati, H-10 dan H+7 Idul Fitri, akses masuk Kabupaten Sambas mengalami perubahan protokol.
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Didit Widodo
Sementara, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sambas, Anwari meminta kepada Pemerintah Kabupaten Sambas agar melokalisir pasien Covid-19. Salah satunya adalah dengan memfokuskan kepada salah satu rumah sakit di Sambas.
"Dalam penanganannya pemerintah kita minta untuk melokalisir pasien terkait covid-19, memfokuskan pasien yang PDP dan OTG dirawat di Rumah Sakit Pratama saja," ujarnya.
Dengan demikian kata Anwari, masyarakat yang akan berobat di RSUD lainnya di Sambas selain Rumah Sakit Pratama, bisa terlayani dengan baik.
"Sehingga RSUD Sambas dan RSUD Pemangkat bisa difokuskan untuk melayani pasien penyakit lain," kata dia.
Ia mengungkapkan, selama pandemi Covid-19 RSUD Sambas dan Pemangkat pengunjungnya berkurang drastis. Hal itu dimungkinkan karena ada ketakutan dari masyarakat untuk datang berobat di RSUD yang di maksud.
"Karena sejak adnya Covid 19 orang enggan berobat di RSUD rujukan, karena ada pasien PDP. Ini terlihat dari jumlah kunjungan pasien yang turun drastis," ungkapnya.
Untuk itu, ia berharap agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat tetap bisa berjalan optimal. Di samping upaya pemerintah untuk mencegah penularan virus Covid-19.
"Permasalahaannya kemana orang cek up penyakitnya selama ini, sebagai pemikiran bersama melihat kondisi sekarang, intinya jangan mengenyampingkan penyakit lain selain Corona," tutupnya.