HEBOH Bunyi Dentum Terdengar hingga Beberapa Daerah di Jawa Tengah Seperti di Jabodetabek April Lalu

Erupsi strombolian adalah erupsi yang mengeluarkan lontaran batu pijar dan lelehan lava, dan kandungan gasnya kecil.

Editor: Marlen Sitinjak
twitter @BNPB_Indonesia
Gunung Anak Krakatau Meletus 2 Kali hingga Erupsi Gunung Merapi, Heboh Suara Dentuman Misterius. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Masih ingat suara dentuman yang terdengar di wilayah Jabodetabek, April lalu?

Senin 11 Mei 2020, suara dentuman yang lain di Jawa Tengah.

Bersumber dari Kontan.co.id, dentuman yang terdengar di beberapa wilayah Jawa Tengah ramai dibicarakan di media sosial.

Suara dentuman itu dikabarkan terdengar oleh beberapa warga di Solo, Sragen, Boyolali, Purwodadi, dan Salatiga.

Menurut warga yang mendengar suara itu, suara dentuman terdengar pada dini hari, sekitar pukul 00.00-01.00 WIB.

Namun, penyebab suara dentuman itu belum diketahui, teman-teman.

Jadi, kita masih harus menunggu penjelasan dari pihak-pihak terkait, nih.

Jika teman-teman ingat, sebelumnya ini juga pernah terjadi di Jabodetabek pada bulan April lalu.

Coba kita cari tahu penjelasan fenomena suara dentuman bulan lalu, yuk.

Dentuman Misterius Pasca Letusan Anak Gunung Krakatau, Ahli Vulkanologi Beri Penjelasan Sumbernya

Suara Dentuman di Jabodetabek

Sebelumnya, pada 11 April 2020, beberapa warga di wilayah Jabodetabek juga mendengar suara dentuman, nih.

Suara dentuman yang tedengar saat itu dikabarkan terdengar berulang-ulang sekitar pukul 02.00-03.00 WIB dan warga mengira suaranya berasal dari aktivitas Gunung Anak Krakatau.

Dikutip dari Kompas.com, malam sebelumnya, Gunung Anak Krakatau memang meletus, sekitar pukul 21.58 WIB. Erupsi itu merupakan jenis erupsi strombolian.

Erupsi strombolian adalah erupsi yang mengeluarkan lontaran batu pijar dan lelehan lava, dan kandungan gasnya kecil.

Namun, menurut Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG ) Kasbani mengatakan tidak terdengar dentuman dari Pos Pengamatan Pasauran.

Saat itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) menyebutkan bahwa tidak ada aktivitas seismik terkait kegempaan yang terjadi saat letusan Gunung Anak Krakatau terjadi pada 10 April 2020 malam.

Pihak BMKG menyebutkan bahwa hasil pengamatan menunjukkan ada gempa kecil di Selat Sunda pada pukul 22.59 WIB, dengan magnitudo 2,4 M.

Namun, gempa ini kekuatannya tidak signifikan dan tidak dirasaka oleh masyarakat.

BMKG memastikan bahwa suara dentuman yang didengar warga itu tidak berasal dari aktivitas gempa tektonik, teman-teman.

Suara Dentuman di Jabodetabek Juga Bukan Disebabkan 3 Hal Ini

Jadi, suara dentuman di Jabodetabek April lalu bukan disebabkan oleh aktivitas Gunung Anak Krakatau dan gempa tektonik.

Ada juga beberapa pendapat yang menyebutkan bahwa suara dentuman itu asalnya dari longsoran, skyquake, dan aktivitas petir.

Namun, pihak BMKG juga tidak membenarkan alasan-alasan itu, teman-teman.

Penjelasannya, peristiwa longsoran bisa mengeluarkan suara dentuman karena menimbulkan pelepasan energi secara tiba-tiba. Namun, tidak mungkin terjadi berulang-ulang seperti suara yang didengar oleh warga itu.

Kemudian, skyquake juga disebut bukan jadi penyebab suara dentuman karena tidak ada laporan dari stasiun pendeteksi sonic boom dan tidak ada pesawat terbang dengan kecepatan suara.

Yang terakhir, aktivitas petir juga disebut bukan jadi penyebab dentuman karena pada kondisi atmosfer ideal, suara petir hanya terdengar sekitar 16-25 kilometer saja.

Sementara saat itu suara dentuman terdengar di beberapa wilayah Jabodetabek yang berjauhan.

Artikel ini telah tayang di bobo.grid.id dengan judul Seperti di Jabodetabek Bulan Lalu, Warga Mendengar Suara Dentuman Terdengar di Jawa Tengah Dini Hari Tadi

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved