Virus Corona Masuk Kalbar
Hari Jadi Kota Sintang di Tengah Pandemi Corona, Bupati Jarot Berpidato di Depan Kamera
Hari jadi Kota Sintang tahun ini tanpa perayaan. Wabah pandemi corona membuat semua agenda tahunan ini dibatalkan.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - "Saat ini kita sedang ditantang melawan musuh yang tidak kelihatan, yaitu wabah Covid-19. Kalau kita bersatu, dan kebersamaan seperti yang diwarisi oleh Jubair Irawan I. Yakinlah kita pasti menang melawan corona"
Itu lah kalimat terakhir dari pidato hari jadi Kota Sintang yang ke 658 yang dibacakan Bupati Sintang, Jarot Winarno.
Hari jadi Kota Sintang tahun ini tanpa perayaan. Wabah pandemi corona membuat semua agenda tahunan ini dibatalkan.
Tak ada perlombaan, apalagi stand pameran pembangunan. Semuanya ditiadakan.
• Penjabaran Lengkap Kenapa Jumlah OTG di Kabupaten Sintang Meningkat
Seharusnya, pidato Bupati Sintang, Jarot Winarno dibacakan saat memimpin upacara peringatan hari jadi kota Sintang yang biasanya di gelar di stadion baning.
Didengarkan oleh ribuan masyarakat dan para tamu undangan dari yang mengenakan pakaian adat nusantara.
Dengan berat hati, tahun ini pidato bupati hanya dibacakan di depan kamera.
Tanpa ada para undangan.
Video pidatonya diunggah di media sosial, supaya pesannya tersampaikan ke khalayak luas.
"Tahun ini peringatan hari jadi penuh keperihatinan, karena kita sedang menghadapi pandemi wabah corona," kata Jarot.
Pemerintah, kata Jarot terus berupaya melakukan pencegahan, pengobatan, dan mengantisipasi dampak Covid-19 di Kabupaten Sintang.
Jarot yakin dengan semangat kebersamaan yang baik akan mampu melawan corona.
"Meski perigatan hari jadi kota sintang tahun ini tidak bisa kita rayakan seperti tahun sebelumnya, tetapi semangat peringatan ini semestinya membekas di hati kita semua," kata Jarot.
"Bergema" tema yang dipilih Pemkab Sintang yang mempunyai arti Bersatu dalam Kebersamaan.
Tema ini, kata Jarot untuk menginspirasi agar masyarakat Kabupaten Sintang selalu bersatu, bekerja memajukan Kota Sintamg sebagai rumah besar bersama.
Menurut Jarot, ditengah suasana perubahan global yang ditandai dengan kecepatan, kejutan, dan pergseserean tiba-tiba, maka harus mempersiapkan tiga hal.
Pertama, nilai pertumbuhan maksimal, yaitu mewujudkan Kota Sintang siap mengantisipasi cepatnya pertumbuhan semua bidang kehidupan, baik pendidikan, kesehatan dan ekonomi menjadi fokus utama bagi kemajuan di masa depan.
Kemudian nilai kearifan lokal, yaitu mewujudkan kota sintang yang mampu mengekspresikan kekayaan nilai dan simbol dari kearifan lokal yang ada.
"Memadukan budaya masa kini dan budaya sebagai unsur heritage di kota sintang yang bersejarah," ungkap Jarot.
Nilai kelestarian lingkungan hidup menjadi poin ketiga, yaitu menghadirkan Sintang yang ramah lingkungan dengan spririt kota yang hijau , dan berkelanjutan.
"Kita posisikan kota sintang aset potensi, dan investasi yang memiliki nilai ekonomi, ekologi edukasi dan estetis menjadi suatu kota di masa depan."
"Dengan tiga nilai ini Kota Sintang akan mampu menampung seluruh dinamika kota, sehingga menjadi citra kemajuan kabupaten sintang ruang lungkup regional, nasional bahkan international," harapnya.
Ditengah suasana yang penuh dengan keperihatinan ini, disadari atau tidak menurut Jarot, covid-19 memberikan pelajaran berharga, selain mendorong masyarakat semakin dekat dengan keluarga, masyarakat juga dibuat lebih dewasa menerapkan PHBS.
"Dan yang tak kalah pentingnya, kita semakin memupuk solidariratas sosial sesama anak bangsa," katanya. (*)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak