ramadan 2020
Waktu dan Ciri Malam Lailatul Qadar, Malam Seribu Bulan yang Istimewa Berikut Amalannya
Lailatul Qadar adalah malam 1.000 bulan yang juga diperingati sebagai malam diturunkannya Alquran
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Keistimewaan malam lailatur qadar sangat dinanti-nantikan oleh semua umat muslim di muka bumi.
Lailatul Qadar adalah malam 1.000 bulan yang juga diperingati sebagai malam diturunkannya Alquran.
Barang siapa yang mendapati malam tersebut, Allah telah menyiapkan ampunan dan pahala yang begitu luas.
Kedatangan malam Lailatur Qadar sangat misterius hanya ada di satu malam pada bulan ramadan tidak ada yang tahu kapan tepatnya.

Ciri-ciri Malam Lailatur Qadar
Bagi yang ingin bersungguh-sungguh untuk mendapatkan malam istimewa tersebut dalam beberapa keterangan baik hadist dan ulama disebutkan ciri-ciri malam lailatur qadar itu sangat tenang dengan cuaca cerah.
Pada Malam Ganjil
Serta waktu-waktunya sendiri dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Al-Bukhari dikatakan bahwa kita dianjurkan untuk mencari Lailatul Qadar pada malam ganjil dalam sepuluh terakhir bulan Ramadhan.
“Dari Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil dalam sepuluh terakhir di bulan Ramadhan,” (HR Bukhari).
Sebagian besar ulama menjelaskan jika malam Lailatul Qadar umumnya datang di malam ganjil 10 hari terakhir Ramadan, Meski begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa malam penuh kemuliaan ini akan datang di malam-malam genap.
Untuk meraih malam lailatul qadar kita juga dianjurkan melakukan amalan berikut:
Iktikaf
Iktikaf adalah berdiam di dalam masjid dengan syarat-syarat tertentu dengan niat semata-mata beribadah hanya untuk Allah SWT.
Iktikaf adalah momen untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT dengan melakukan serangkaian ibadah.
Waktu i’tikaf yang lebih afdhol adalah di akhir-akhir ramadhan (10 hari terakhir bulan Ramadhan) sebagaimana hadits ‘Aisyah, ia berkata,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadhan hingga wafatnya kemudian isteri-isteri beliau pun beri’tikaf setelah kepergian beliau.”
Menghidupkan malam
Menghidupkan malam artinya, mengisi kegiatan malam dengan beribadah, misalnya membaca Alquran.
Bisa dengan sholat, membaca Alquran, iktikaf, berzikir, berdoa, dan makan sahur pun termasuk ibadah.
Zikir dan doa
Membanyak zikir adalah salah satu cara paling mulia untuk menghabiskan malam guna mendapat kemulian malam Lailatul Qadar.
Apalagi dzikir yang memang benar-benar diajarkan dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
'Laa llaaha Illallah' yang disebutkan dalam hadits bahwa itu ialah afdhalnya zikir.
Selain itu, berdoa juga menjadi suatu keharusan dan kebutuhan seorang hamba kepada penciptanya pada malam itu.
Baca Alquran
Seorang Muslim tidak diharuskan untuk mengkhatamkan Alquran pada satu malam itu.
Akan tetap, jika memang mampu dan bisa mengkhatamkan Alquran itu sungguh lebih baik dan tidak diragukan lagi orang tersebut akan mendapat pahala yang besar.
Dirikan Salat
Tidak ada ketentuan berapa rakaat harus sholat di malam hari Ramadhan, termasuk malam-malam 10 terakhir Ramadhan.
Tidak ada batasan apakah itu delapan rakaat atau 20 rakaat, bahkan lebih.