Cegah Covid-19, Perketat Keluar Masuk Orang di Kelam Permai

Hampir di semua desa ada alat pengukur suhu tubuh. Malah di posko kecamatan belum ada. Mereka beli sendiri serta sumbangan pengusaha.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ SYUKUR
Wakil Bupati Sintang, Askimanmemimpin rapat koordinasi pencegahan penyebaran Covid-19 di Gedung Serbaguna Balai Gaok Kecamatan Kelam Permai. Hadir dalam rapat tersebut Herkulanus Roni Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Sintang, Lunsa Balu Camat Kelam Permai, Forkopimcam Kelam Permai, dan 17 Kepala Desa dan Ketua BPD Se Kecamatan Kelam Permai. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Camat Kelam Permai, Lunsa Balu mengungkapkan upaya pencegahan Covid-19 di Kecamatan Kelam Permai sudah dilakukan masyarakat hingga tingkat desa.

Menurutnya, sampai saat ini, Kelam Permai masih zona aman Covid-19.

Namun yang menjadi keluhan masyarakat, soal Bantuan Langsung Tunai.

“Mencegah covid-19 dan bantuan langsung tunai merupakan dua masalah yang menjadi keluhan warga. Kondisi sementara memang masih aman atau zona putih. Hanya ada dua kasus di Kelam Permai tapi sudah selesai masa karantina,” kata Lunsa Balu saat rapat koordinasi pencegahan penyebaran Covid-19 di Gedung Serbaguna Balai Gaok Kecamatan Kelam Permai.

Lunsa Balu mengatakan, Posko utama Covid-19 di Kecamatan Kelam Permai dipusatkan di gedung serbaguna.

Kapolsek Menyuke Bersama Kanit Sabhara Bagikan Masker kepada Pengendara Sepeda Motor

Namun, belum dilengkapi dengan alat pengukur suhu tubuh. Justru, di pos yang didirikan warga di setiap desa sudah tersedia.

“Hampir di semua desa ada alat pengukur suhu tubuh. Malah di posko kecamatan belum ada. Mereka beli sendiri serta sumbangan pengusaha. Di setiap desa ada posko dan ada palang pintu yang dijaga ketat. Tukang sayur pun sudah tidak boleh masuk lagi,” ungkapnya.

Masyarakat kata Lunsa Balu justru mengkhawatirkan yang ada di kota kabupaten. Bahkan masyarakat khawatir jika warga yang harusnya isolasi mandiri justru berkeliaran di luar.

“Desa dan kecamatan sementara aman. Tapi kami malah kawatir di kabupaten yang tidak aman. Masyarakat mendengar ada informasi bahwa data covid-19 yang disembunyikan. Banyak orang terkena namun tersembunyi, ada yang belum selesai karantina tapi sudah berkeliaran. Kami di kampung ketat, tetapi di kota agak longgar. Itu isu dan pembicaraan masyarakat kami,” ungkapnya.

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved