Virus Corona Masuk Kalbar
UPDATE Corona Kalbar - Bertambah 3 Positif, Total 73 Kasus & Terbaru Pontianak, Mempawah, Bengkayang
Adapun alamat tiga orang yang dinyatakan positif terbaru berasal dari Kota Pontianak, Mempawah dan Bengkayang.
Penulis: Syahroni | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kasus positif virus corona (Covid-19) di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) hari ini kembali betambah, Senin (4/5/2020).
Penambahan tersebut diumumkan langsung oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji.
Menurutnya tiga tambahan kasus baru hari ini berdasarkan hasil sampel Swab yang diperiksa menggunakan alat RT PCR pada Laboratorium Universitas Tanjungpura.
“Ada tambahan tiga kasus untuk Kalbar hari ini, hasil swab Untan,” ucap Sutarmidji.
• KASUS Corona di AS Jauh Lampaui China dan Iran, Tembus 1,1 Juta Pasien & 68 Ribu Orang Meninggal
Adapun alamat tiga orang yang dinyatakan positif terbaru berasal dari Kota Pontianak, Mempawah dan Bengkayang.
Adanya tambahan tiga kasus positif menurut Midji, menambah catatan konfirmasi di Kalbar sehari sebelumnya jumlah kasus positif ada 70, ditambah tiga kasus maka jumlahnya menjadi 73 kasus.
Oleh karena itu, ia tak henti-hentinya ia mengingatkan agar masyarakat mematuhi aturan dan protokol kesehatan, sehingga pandemi ini segera berlalu.
Ia juga menyayangkan masih ada masyarakat yang menantang-nantang agar ditunjukan virus corona.
Menurutnya saat ini yang harus dilakukan adalah bersama-sama memutus rantai penularan yang ada.
“Satu orang positif kalau dia tidak tahu dia positif dan dia kontak dengan orang lain, maka dia bisa menjangkitkan virus secara tak sadar pada org lain,” kata Sutarmidji.
Sebagai ilustrasi disampaikannya misalnya si A positif, terus karena dia belum kerahuan, maka kontak dengan si B, C, D, E lalu Bdan C terjangkit.
Tak hanya sampai disitu, lalu B dan C yang merasa sehat tapi sudah ada virus dalam tubuhnya kontak dengan banyak orang, maka 1 orang bisa jadi induk menularkan ke 100 orang lainnya.
Maka hal yang terpenting saat ini menurutnya sama-sama menjaga jarak dan terapkan sosial distancing.
“Sekarang ada beberapa cluster di Kalbar, ada cluster Magetan, kegiatan keagamaan di Kapuas Hulu, kegiatan keagamaan di Malaysia, kegiatan keagamaan di Gowa Sulsel, dan lain-lainnya,” tegas Midji.
Lanjut disampaikannya apabila masyarakat mau disiplin dalam 15 hari ke depan, ia yakin curva keterjangkitan akan mendatar bahkan menurun.
Namun apaibila masyarakat tidak disiplin, maka tidak bisa diprediksi kapan pandemi ini akan berlalu.
Ia juga menyayangkan masih ada masyarakat yang menyepelekan.
Memaang bagi mereka yang tidak ada sakit bawaan, hampir tidak ada gejala apabila terjangkit.
Namun bagi mereka yang mempunyai penyakit bawaan akan beresiko tinggi apabila sudah terjangkit virus corona.
Oleh sebab itu, banyak korban yang berjatuhan adalah mereka yang telah lanjut usia.
Sementara warga dengan imun tubuh yang kuat hanya tanpa gejala sedangkan didalam tubuhnya sudah ada virus corona.
“Kalau berani jadi relawan, seperti supir ambulans, fardu khifayah di rumah sakit atau nemani mereka yang positif, tapi di isolasi di tempat yang ditentukan pemerintah, sehingga bisa melihat dan tahu langsung seperti apa mereka yang terjangkit,” jelasnya.
Jangan sampai ketidak pedulian, malah memnbuat virus semakin menyebar dan membahayakan orang lainnya.
“Kite ni kalau belum kenak batang idong sendiri belom yakin. Kite yang sudah faham ini kadang ciut juga, tapi karena tugas, semua harus diurus dan tetap waspada serta berdoa,” pungkasnya.
Masyarakat Masih Abai
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menyayangkan bahwa masyarakat masih kurang disiplin dalam mengurangi kegiatan di luar rumah .
"Jadi kalau dilihat sekarang masih banyak yang menganggap remeh dan tetap keluar rumah dan melakukan kegiatan di luar rumah yang tidak terlalu penting," ujar Harisson, Senin (4/5/2020).
Hal ini yang menyebabkan atau menjadi faktor adanya peningkatan kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar.
Di samping itu masyarakat juga masih kurang disiplin dalam melakukan social distancing.
"Saat ini kita sudah ada laboratorium RT PCR di RS Untan ini juga membantu dalam menemukan kasus konfirmasi baru."
"Selama ini sampel dikirim ke Jakarta jadi agak lama menunggu hasilnya bisa sampai 10 hari."
"Kalau sekarang sudah hampir setiap hari ada kenaikan karena ada laporan kasus baru dsri laboratorium RS Untan," jelas Harisson.
Disamping itu juga laboratorium di Jakarta kapasitasnya ditingkatkan.
Sehingga jumlah spesimen yang di periksa juga bertambah.
"Jadi untuk seluruh Indonesia juga sudah di bagi per regional. Jadi tidak menumpuk hanya di Balitbangkes."
"Jadi dengan berfungsinya Lab di Rs Untan, dan ada regionalisasai dan peningkataan kapasitas semakin mempercepat kerja untuk mengetahui hasil sampel," ujar Harisson.
Harisson mengatakan selama masyarakat tidak disiplin dalam melakukan social distancing kasus ini akan bertambah terus.
Apalagi sekarang sudah banyak rapid test yang dilakukan Dinkes kota dan kabupaten dan kelihatan sudah banyak yang reaktif.
"Di Kalbar cenderung banyak sekali kasus konfirmasi tanpa gejala. Kalau masyarakat sering keluar rumah tidak displin social distancing akan meningkatkan resiko penularan," pungkas Harisson. (*)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak