Jawaban Apakah Filosofi Batik di Luar Jawa Sama dengan Batik yang Berasal dari Jawa?

Terdapat dua corak batik yang dipakai keluarga kerajaan, yaitu Parang dan Truntum. Menurutmu, bagaimana perbedaan falsafah kedua corak batik tersebut?

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TVRI
ilustrasi tvri 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Program Belajar dari Rumah TVRI untuk siswa SMP bisa ditonton mulai pukul 09.30 WIB.

Adapun materi Belajar dari Rumah TVRI untuk SMP, Senin 4 Mei 2020 adalah tentang Kain Batik.

Untuk menonton secara online, klik link Live Streaming TVRI berikut ini:

Link 1

Link 2

Setelah menyaksikan, ada soal yang selanjutnya harus kamu jawab. 

Niat Sholat Rawatib Qobliyah - Badiyah : Sebelum Subuh, Zuhur & Setelah Magrib, Isya, Dzuhur

Berikut daftar pertanyaan untuk materi Kain Batik:

1. Kini batik dapat kita jumpai di luar Pulau Jawa. Menurut pendapatmu, apakah filosofi batik di luar Jawa sama dengan batik yang berasal dari Jawa?

2. Terdapat dua corak batik yang dipakai keluarga kerajaan, yaitu Parang dan Truntum. Menurutmu, bagaimana perbedaan falsafah kedua corak batik tersebut?

3. Jika kamu diwariskan keterampilan membatik, bagaimana cara kamu mengajarkan keterampilan batik tersebut kepada temanmu, agar menjadi keterampilan yang bisa diminati oleh orang lain?

Jawaban

1. Filosofi Batik di luar Pulau Jawa berbeda dengan yang berasal dari Jawa, karena adanya:

- perbedaan struktur sosial dan wilayah

- perbedaan tingkat kemakmuran

- perbedaan sumber daya alam yang dimiliki di daerah tersebut

- perbedaan sejarah asal-usul daerah tersebut.

Cara Mengatasi Cegukan Saat Puasa Tanpa Harus Minum

2. Perbedaan falsafah corak batik Parang dan Truntum adalah:

- Pada batik Parang terdapat filosofi bahwa dalam dunia itu hanya ada gelap dan terang, senang dan sedih dan itu semua digambarkan dengan dasar batik yang berwarna hitam atau coklat dan ada yang berwarna putih.

Hanya raja dan kerabatnya saja yang boleh memakainya, besar kecilnya motif parang menyimbolkan status sosial pemiliknya.

- Sedangkan pada batik Truntum, mempunyai gambar seperti bintang yang bertaburan di langit.

Ini memiliki filosofi bahwa dalam keadaan segelap apapun, sekedip bintang dapat menerangi.

Berarti didalam keadaan yang penuh dengan kegelapan, pasti ada cahaya terang yang menerangi jalan.

3. Jika saya memiliki keahlian atau diwariskan keterampilan membatik, maka saya akan membuka sanggar khusus untuk belajar membatik.

Sehingga smeua orang bisa belajar membatik di sanggar tersebut.

Kemudian mungkin saya akan mengadakan pameran batik, atau menggelar acara lomba membatik.

Agar teman-teman dapat tertarik untuk membatik dan berkreasi atau berkarya melalui batik.

Lalu saya juga akan mempromosikan kelebihan atau keungguan batik dibandingkan motif kain lainnya.

Saya juga akan menyampaikan nilai ekonomis yang terkandung didalam keahlian membatik, yaitu dapat menumbuhkan jiwa wirausaha.

Karena dengan memiliki keterampian atau keahlian membatik, seseorang dapat membuak wirausaha seperti berjualan baju atau kain batik. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved