Virus Corona Masuk Kalbar

BREAKING NEWS - Sutarmidji Umumkan Positif Covid-19 Bertambah Total 73, Bengkayang Kasus Pertama

Catatan konfirmasi di Kalbar sehari sebelumnya jumlah kasus positif ada 70, ditambah tiga kasus maka jumlahnya menjadi 73 kasus.

Penulis: Syahroni | Editor: Syahroni
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menggelar konferensi pers terkait satu warga Pontianak yang positif Corona, di Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Minggu (15/3/2020) sore. Menyikapi kasus Corona tersebut, Sutarmidji memutuskan dari tingkat PAUD hingga SMA untuk belajar di rumah masing-masing, serta melarang siswa untuk beraktivitas di luar rumah. 

Penulis: Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengungkapkan kasus positif corona kembali betambah.

Ia menyebutkan ada tiga tambahan kasus baru hari ini, itu semua hasil uji swab yang dilakukan pada Laboratorium Universitas Tanjungpura.

“Ada tambahan tiga kasus untuk Kalbar hari ini, hasil swab Untan,” ucap Sutarmidji saat diwawancarai, Senin (4/5/2020).

Adapun alamat tiga orang yang dinyatakan positif terbaru berasal dari Kota Pontianak, Mempawah dan Bengkayang.

Adanya tambahan tiga kasus positif menurut Midji, menambah catatan konfirmasi di Kalbar sehari sebelumnya jumlah kasus positif ada 70, ditambah tiga kasus maka jumlahnya menjadi 73 kasus.

Tak henti-hentinya ia mengingatkan agar masyarakat mematuhi aturan dan protokol kesehatan, sehingga pandemi ini segera berlalu.

Ia juga menyayangkan masih ada masyarakat yang menantang-nantang agar ditunjukan virus corona.

Menurutnya saat ini yang harus dilakukan adalah bersama-sama memutus rantai penularan yang ada.

“Satu orang positif kalau dia tidak tahu dia positif dan dia kontak dengan orang lain, maka dia bisa menjangkitkan virus secara tak sadar pada org lain,” kata Sutarmidji.

Sebagai ilustrasi disampaikannya misalnya si A positif, terus karena dia belum kerahuan, maka kontak dengan si B, C, D, E lalu Bdan C terjangkit.

Tak hanya sampai disitu, lalu B dan C yang merasa sehat tapi sudah ada virus dalam tubuhnya kontak dengan banyak orang, maka 1 orangg bisa jadi induk menularkan ke 100 orang lainnya.

Maka hal yang terpenting saat ini menurutnya sama-sama menjaga jarak dan terapkan sosial distancing.

“Sekarang ada beberapa cluster di Kalbar, ada cluster Magetan, kegiatan keagamaan di Kapuas Hulu, kegiatan keagamaan di Malaysia, kegiatan keagamaan di Gowa Sulsel, dan lain-lainnya,” tegas Midji.

Lanjut disampaikannya apabila masyarakat mau disiplin dalam 15 hari kedepan, ia yakin curva keterjangkitan akan mendatar bahkan menurun.

Namun apaibila masyarakat tidak disiplin, maka tidak bisa diprediksi kapan pandemi ini akan berlalu.

Ia juga menyayangkan masih ada masyarakat yang menyepelekan.

Memaang bagi mereka yang tidak ada sakit bawaan, hampir tidak ada gejala apabila terjangkit.

Namun bagi mereka yang mempunyai penyakit bawaan akan beresiko tinggi apabila sudah terjangkit virus corona.

Oleh sebab itu, banyak korban yang berjatuhan adalah mereka yang telah lanjut usia.

Sementara warga dengan imun tubuh yang kuat hanya tanpa gejala sedangkan didalam tubuhnya sudah ada virus corona.

“Kalau berani jadi relawan, seperti supir ambulans, fardu khifayah di rumah sakit atau nemani mereka yang positif, tapi di isolasi di tempat yang ditentukan pemerintah, sehingga bisa melihat dan tahu langsung seperti apa mereka yang terjangkit,” jelasnya.

Jangan sampai ketidak pedulian, malah memnbuat virus semakin menyebar dan membahayakan orang lainnya.

“Kite ni kalau belum kenak batang idong sendiri belom yakin. Kite yang sudah faham ini kadang ciut juga, tapi karena tugas, semua harus diurus dan tetap waspada serta berdoa,” pungkasnya.

Data yang dirangkum Tribun Pontianak mulai dari kasus positif pertama.

Pasien 01 : Pria (34), riwayat ke Kuala Lumpur, dirawat di RSUD Soedarso Pontianak.

Pasien 02 : Pria (19), riwayat kerja di Sarawak, dirawat di RSUD Abdul Azis Singkawang.

Pasien 03 : Pria (46), riwayat ke Malaysia, dirawat di RSUD Abdul Azis Singkawang.

Pasien 04 : Wanita (30), istri dari pasien 01 di RSUD Soedarso Pontianak.

Pasien 05 : Pria (50) di RSUD Ade Mohammad Djoen Sintang.

Pasien 06 : Wanita (69), wafat saat berstatus PDP pada 21 Maret 2020. Sempat dirawat di RSUD Soedarso.

Pasien 07 : Wanita (52) dirawat di RS Abdul Azis Singkawang.

Pasien 08 : Pria (50), wafat saat berstatus PDP pada 25 Maret 2020. Sempat dirawat di RSUD Soedarso.

Pasien 09 : Pria (25) kontak dengan kasus 01 (rekan kerja) dirawat di RSUD dr Soedarso.

Pasien 10 : Wanita (39) dirawat di RSUD Agus Djam Ketapang dan mempunyai riwayat ke Jakarta dan Bogor.

Pasien 11 : Perempuan (54) tahun, warga Pontianak dirawat di RS Kota Pontianak.

Pasien 12 : Laki-laki umur (71) tahun, warga Pontianak.

Pasien 13 : Laki-laki umur (68) tahun, juga merupakan warga Pontianak.

Pasien 14 : Laki-laki, umur (48) tahun, berasal dari Kota Pontianak dan dirawat di RS Pontianak.

Pasien 15 : Perempuan umur (44) tahun, tinggal di Kota Pontianak.

Pasien 16 : Laki-laki umur (48) tahun, warga Singkawang dan mempunyai riwayat perjalanan dari Gowa Sulawesi Selatan.

Pasien 17 : Laki-laki berumur (57) tahun, warga Jakarta dan merupakan anak buah kapal (ABK).

Pasien 18 : Laki-laki umur (29) tahun, dari Kayong Utara. Mempunyai riwayat ke India.

Pasien 19 : Laki-laki (22) tahun, warga Makasar merupakan anak buah kapal (ABK).

Pasien 20 : Laki-laki umur (50) tahun warga Pontianak, mempunyai riwayat ke Sulawesi Selatan .

Pasien 21 : Laki-laki umur (46) tahun warga Pontianak. Riwayat pergi ke Entikong.

Pasien 22 : Perempuan umur 68 tahun warga Pontianak.

Pasien 23 : Pria berumur 19 tahun di Kabupaten Ketapang dan sedang diisolasi ketat .

Pasien 24 : Pria berumur 19 tahun juga tinggal di Ketapang juga.

Pasien 25 : Pria berumur 33 tahun beralamat kan di Kabupaten Ketapang.

Pasien 26 : Perempuan beralamatkan di Ketapang dan merupakan istri dari kasus 4 pria umur 33 tahun.

Pasien 27: Perempuan berumur 52 tahun sekarang sedang dirawat di RS Abdul Azis Singkawang.

Pasien 28 : Laki -laki berusia 60 tahun dirawat di Pontianak.

Pasian 29 : Laki-laki berumur 67 tahun dirawat Pontianak.

Pasien 30 : Laki-laki berumur 65 tahun dirawat Pontianak.

Pasien 31 : Laki -laki berusia 73 tahun dirawat Pontianak.

Berikut data positif Covid-19 untuk 19 kasus terakhir.

* Cluster kegiatan keagamaan di Malaysia dan warga Ketapang.
1. Laki-laki umur 38 tahun.
2. Laki-laki umu 60 tahun.
3. Laki-laki umur 61 tahun.
4. Laki-laki umur 44 tahun.
5. Wanita umur 31 tahun merupakan istri dari kasus 4.
6. Seorang anak berumur 2 tahun dari pasangan suami istri kasus 4 dan 5.

* Cluster kegiatan keagamaan di Kapuas Hulu.
1. Laki-laki 79 tahun.
2. Perempuan 53 tahun.
Mereka merupakan suami istri.

* Satu orang dirawat di RSUD Pontianak laki-laki 68 tahun.

* Sementara untuk 10 orang cluster khusus Pontianak belum disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, dr Harisson M.Kes.

* Sabtu 25 April satu tambahan satu konfirmasi, warga Kapuas Hulu, Cluster Gowa.

* Rabu 29 April tambahan tujuh kasus positif.
Terdidiri dari tiga Pontianak, dua Sintang, Kubu Raya dan Landak masing-masing satu orang.

* Jumat 1 Mei tambahan tiga kasus, berasal dari Kota Pontianak dan semuanya tim medis.

* Sabtu, 2 Mei tambahan tujuh kasus. Terdiri dari empat Pontianak, Landak, Mempawah dan Kubu Raya masing-masing satu kasus.

* Minggu, 3 Mei tambahan 2 kasus konfirmasi.

* Senin, 4 Mei ada tambahan 3 kasus konfirmasi.

Adanya tambahan tujuh kasus baru, saat ini jumlah kasus positif Covid-19 di Kalbar menjadi 73 kasus.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved