Dinas Pertanian TPH Provinsi Kalbar Dorong Program Pengembangan Ketahanan Pangan Lokal

Upaya dari dinas, kata dia, untuk tetap memaksimalkan petani dan kelompok tani untuk terus berproduksi dan bekerja di lapangan.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ HAMDAN
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Provinsi Kalbar, Ir. FLorentinus Anum, M.Si 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Provinsi Kalbar, Ir. FLorentinus Anum, M.Si mengungkapkan jika pihaknya telah menganalisa dan memetakan serta menyusun strategi dalam upaya meminimalisir dampak pandemi covid-19 terhadap pembangunan sub sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura di Kalbar sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian TPH Provinsi Kalbar.

"Kita telah menyiapkan sejumlah skenario kemungkinan dampak dari pandemi covid-19 terhadap subsektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura serta upaya dan strategi Dinas Pertanian TPH Provinsi Kalbar dalam menanggulanginya," ujarnya, Jumat (01/05/2020).

Pertama mengenai tertundanya aktivitas usaha tani, karena adanya pembatasan untuk tidak banyak keluar rumah sesuai protokol kesehatan, pengembangan budi daya tanaman pangan dan hortikultura melambat sehingga menyebabkan tertundanya produksi petani dan dapat menurunnya volume produksi saat ini.

Dampak Corona, Komisi II Minta Pemprov Kalbar Kembangkan Pertanian Hingga Peternakan

Upaya dari dinas, kata dia, untuk tetap memaksimalkan petani dan kelompok tani untuk terus berproduksi dan bekerja di lapangan.

Memaksimalkan fungsi penyuluh lapangan di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di kecamatan yang tergabung dalam kostratani untuk terus mengawal dan melakukan pembinaan kepada poktan dan patani serta tetap mentaati protokol kesehatan.

Sementara untuk jalur distribusi dan angkutan hasil produksi pertanian dan Sarana produksi pertanian akan terhambat ditingkat lapangan, karena terbatasnya transportasi dan angkutan.

Upaya pihaknya, kata dia, untuk bekerja sama dengan semua pihak yang tergabung dalam gugus tugas di kabupaten dan kecamatan untuk memastikan akses tranportasi bahan pokok dan pangan harus terbuka.

Dalam rangka memenuhi pasokan pangan dan bahan pokok di masyarakat dan pasar. Percepatan penyaluran sarana produksi dalam upaya percepatan pelaksanaan kegiatan pertanaman dan budi daya.

Sementara untuk kondisi di hilirnya (pasca produksi), harga harga produksi komoditi pertanian di Kalbar mulai tidak stabil dan permintaan pasar (konsumsi) terhadap komoditi pertanian saat saat ini juga mulai menurun dan melemah.

Upaya dinas, kata Anom, menjaga ketat stabilitas harga komoditi pertanian di pasaran, menghindari spekulan spekulan dan penimbunan komoditi pangan.

Serta memastikan akses distribusi pangan terbuka dan tdk ada hambatan distribusinya dan angkutannya.

Lebih lanjut dikatakannya, salah satu upaya dalam pengembangan sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura secara masif, adalah memaksimalkan dan mendorong program pengembangan ketahanan pangan lokal di Kabupaten/Kota, seperti yang disampaikan oleh Komisi II DPRD Provinsi Kalbar.

Program tersebut, lanjutnya, sangat baik dan strategis, apalagi ditengah tengah masa pandemi covid19 ini.

"Tentunya dalam mengembangkan program ini kami berharap dukungan yang lebih intensif dari Komisi II DPRD Prov Kalbar yang berencana untuk medorong ketahanan pangan lokal di kabupaten/kota untuk lebih di tingkatkan. Dengan berhasilnya program ini kedepan Kalbar akan lebih berdikari dan mandiri pangan," paparnya.

Kemudian salam rangka menjaga ketersediaan pangan dalam menghadapi hari raya idul fitri, dan memastikan ketersediaan pangan sepanjang tahun 2020 dimasa pandemi covid19 ini, Dinas pertanian TPH, dipaparkannya terus melakukan koordinasi yang intensif dengan Dinas Kabupaten/kota se Kalbar dalam upaya percepatan pelakssanaan kegiatan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved