Ramadhan 2020

Puasa tapi Lihat Video Seksi atau Tak Pantas di Media Sosial, Bagaimana Hukumnya? Apakah Puasa Sah?

Amal ibadah, terutama saat puasa Ramadhan, tentu harus diawali dengan niat yang baik dan niat ini tentu muncul dari hati

TRIBUNNEWS
Tanya Jawab Ramadhan - Puasa tapi Lihat Video Seksi atau Tak Pantas di Media Sosial, Bagaimana Hukumnya? Apakah Puasa Sah? 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Mari kita simak berikut ini perihal pertanyaan apakah puasa tapi masih melihat video atau foto seksi atau tak pantas bisa membatalkan puasa?

Untuk menjawab ini mari kita simak penjelasan ulama terkemuka, Quraish Shihab.

Cek selengkapnya di sini dilansir Tribun Timur

Amal ibadah, terutama saat puasa Ramadhan, tentu harus diawali dengan niat yang baik dan niat ini tentu muncul dari hati.

Berbagai macam cara dilakukan untuk mengisi waktu luang selama Ramadan. Disamping memperbanyak ibadah, tak sedikit yang sibuk bermain game dan atau bermedia sosial atau Medsos.

Lalu apa tontonan atau postingan yang perlu kita hindari selama puasa? 

Hampir setiap orang dewasa kini tak bisa lepas dari gawai di tangannya dan aktivitas media sosial.

Berbagai kebutuhan, khususnya informasi dan komunikasi, dapat mereka temukan di gawai masing-masing.

Ketika memantau linimasa, orang kerap melihat tanpa sengaja foto yang tak pantas bagi seorang Muslim.

Sebagian Muslim merasa tak mampu menghindar ketika foto-foto di linimasa muncul karena diunggah oleh orang lain. 

Penulis kitab Tafsir Al Misbah Quraish Shihab mengatakan, perbuatan melihat foto orang bukan muhrim yang tidak menutup auratnya tidak membatalkan puasa.

Hanya saja, pahala puasa orang yang melihatnya berkurang apalagi sengaja melakukannya. 

Kesepakatan ulama telah menyebut dengan tegas hal-hal yang membatalkan puasa.

Di antara perbuatan yang membatalkan puasa itu, menurut Quraish Shihab, melihat gambar tertentu tidak termasuk di dalamnya. 

“Namun itu tidak sejalan dengan akhlak seorang Muslim,” kata pria lulusan Al Azhar Mesir ini dalam dialog di Narasi TV.

Selain itu, tambah Quraish, perbuatan tersebut juga tak sejalan dengan tuntunan puasa yang ingin mengantarkan orang untuk membersihkan diri.

Bagi Quraish, puasa hakikatnya perbuatan menahan diri. Dalam istilah Alquran, siyam (puasa) berarti menahan diri untuk tidak makan, minum dan berhubungan badan dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.

Menahan diri bukan berarti membunuh nafsu, tapi mengendalikan nafsu.

Selama Ramadan, puasa menuntun orang untuk mengendalikan diri, baik dari hal-hal yang membatalkan puasa maupun hal-hal yang mengotori hati.

10 Hal Batalkan Puasa Disengaja atau Tidak, Telan Ludah dan Bohong Termasuk?

1. Masuknya sesuatu secara sengaja hingga sampai ke lubang yang terbuka yang menjurus ke perut

2. Masuknya sesuatu lewat lubang luka yang terdapat di bagian kepala

3. Menuangkan obat pada salah satu kedua jalan (qubul dan dubur)

4. Muntah dengan sengaja

5. Bersetubuh secara sengaja (yaitu masuknya dzakar) ke dalam kemaluan wanita

6. Keluarnya mani akibat dari sentuhan kulit secara langsung

7. Haid

8. Nifas

9. Gila

10. Murtad

Meskipun tidak sampai membatalkan puasa, tetapi menahan diri dari berbicara yang tidak baik atau berbohong saat berpuasa adalah bagian dari sunnah-sunnahnya puasa. Karena Nabi Saw. bersabda:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَل َبِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِيْ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

“Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan zur, maka Allah tidak berkepentingan sedikitpun terhadap puasanya.” (HR. Al Bukhari).

Imam Ibnu Munir, imam Ibnul Arabi dan imam al Baidhawi sebagaimana dikutip oleh imam Ibnu Hajar di dalam kitab Fathul Bari berpendapat bahwa makna hadis tersebut adalah Allah tidak menerima puasanya orang yang berkata dan bertindak zur.

Zur oleh imam Ibnu Hajar diartikan dengan alkidzbu/dusta. Jadi meskipun secara syara puasanya sah, namun tidak dianggap oleh Allah karena ibadah puasanya dicampuri dengan kebohongan-kebohongan yang ia lakukan dan ucapkan. 

Imam Ibnu Hajar di dalam kitabnya juga mengutip pendapat imam As Subki yang menyatakan bahwa sempurnanya ibadah puasa itu jika selamat dari berkata kotor dan berbohong.

Ini karena menjauhi hal-hal yang dapat membatalkan puasa itu adalah suatu kewajiban, sedangkan menjauhi hal-hal yang menyimpang adalah bagian dari kesempurnaan.

Sehingga, kebohongan yang diucapkan atau dilakukan saat berpuasa itu dapat mengurangi kesempurnaan pahala puasa yang sedang dijalankan.

Jadi, kesimpulannya berbohong saat puasa tidak dapat membatalkan puasa, karena ia bukan salah satu perkara yang membatalkan puasa.

Tetapi berbohong dapat mengurangi kesempurnaan pahala puasa, atau bahkan dapat menyebabkan tidak diterimanya amal puasa tersebut di sisi Allah Swt.

Oleh karena itu, marilah kita biasakan berkata jujur dan tidak berbohong.

(*)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Lihat Foto Cewek Seksi di Internet Membatalkan Puasa? Ini Kata Quraish Shihab

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved