Virus Corona Masuk Kalbar

Garda Terdepan Puluhan Tenaga Medis Kalbar Reaktif Covid-19, Sutarmidji Umumkan Dua Penyebab

Mereka adalah orang yang rentan atau beresiko tinggi tertular atau terinfeksi virus corona yang berasal dari Wuhan, Cina.

Penulis: Syahroni | Editor: Syahroni
ISTIMEWA
Gubernur Kalbar, Sutarmidji didampingi Rektor Untan, Garuda Wiko dan Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harisson meninjau laboratorium RS Untan untuk menguji virus corona, Sabtu (11/4/2020). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Puluhan tenaga medis di Kalimantan Barat reaktif Covid-19 dari hasil rapid test yang dilakukan.

Gubernur Kalbar, Sutarmidji menegaskan para petugas medis adalah garda terdepan dalam menangani virus corona.

Mereka adalah orang yang rentan atau beresiko tinggi tertular atau terinfeksi virus corona yang berasal dari Wuhan, Cina.

Puluhan tenaga medis dari berbagai rumah sakit menunjukan hasil  reaktif.

Sebelumnya ada paramedis Rumah Sakit Universitas Tanjungpura.

Adapula petugas medis di RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie yang jumlahnya mencapai 40 an orang.

Tak hanya itu, para petugas medis di beberapa RSUD di berbagai kabupaten juga menunjukan hasil reaktif.

Sebanyak 35 tenaga kesehatan di Sanggau yang bertugas diberbagai Puskesmas dinyatakan reaktif Covid-19.

Sutarmidji menegaskan para petugas medis harus taat dalam protokol kesehatan hang ada.

Patuhi dan disiplinlah dalam memakai alat pelindung diri.

"Petugas medis memang rentan dan beresiko tertular, maka dari itu harus disiplin menggunakan APD," ucap Sutarmidji saat diwawancarai.

Selain itu, Midji menambahkan kasus infeksi Covid-19 atau reaktif bagi petugas medis tidak jarang karena ada pasien yang tidak jujur dengan kata berbohong saat memeriksakan dirinya.

Ia meminta suluruh masyarakat yang mendatangi layanan kesehatan harus jujur dan terbuka.

Maksud dari kejujuran tersebut adalah, pasien harus menceritakan riwayatnya bepergian dari mana saja dan bersentuhan erat atau bertemu dengan pasien positif lainnya.

"Banyak juga petugas medis yang reaktif ini karena pasien tidak jujur ketika memeriksakan dirinya," jelas Midji.

Sutarmidji mengajak seluruh masyarakat bersama-sama dalam memutus rantai penularan Covid-19.

Jika tidak bersama-sama ia menerangkan sulit memutuskan.

Maka hindari kerumunan, jaga jarak dan gunakan masker.

Saat ini, banyak orang tanpa gejala yang rekatif Covid-19 bahkan ada beberapa yang sudah uji swab dan hasilnya positif tidak menunjukan gejala.

"Hindari kerumunan dan jaga jarak, karena kita tidak mengetahui siapa yang tertular dan menularkan lagi," pungkasnya.

Data yang dirangkum Tribun Pontianak mulai dari kasus positif pertama.

Pasien 01 : Pria (34), riwayat ke Kuala Lumpur,  dirawat di RSUD Soedarso Pontianak.

Pasien 02 : Pria (19), riwayat kerja di Sarawak, dirawat di RSUD Abdul Azis Singkawang.

Pasien 03 : Pria (46), riwayat ke Malaysia, dirawat di RSUD Abdul Azis Singkawang.

Pasien 04 : Wanita (30), istri dari pasien 01 di RSUD Soedarso Pontianak.

Pasien 05 : Pria (50) di RSUD Ade Mohammad Djoen Sintang.

Pasien 06 : Wanita (69), wafat saat berstatus PDP pada 21 Maret 2020. Sempat dirawat di RSUD Soedarso.

Pasien 07 : Wanita (52) dirawat di RS Abdul Azis Singkawang.

Pasien 08 : Pria (50), wafat saat berstatus PDP pada 25 Maret 2020. Sempat dirawat di RSUD Soedarso.

Pasien 09 : Pria (25) kontak dengan kasus 01 (rekan kerja) dirawat di RSUD dr Soedarso.

Pasien 10 : Wanita (39) dirawat di RSUD Agus Djam Ketapang dan mempunyai riwayat ke Jakarta dan Bogor.

Pasien 11 : Perempuan (54) tahun, warga Pontianak dirawat di RS Kota Pontianak.

Pasien 12 : Laki-laki umur (71) tahun, warga Pontianak.

Pasien 13 : Laki-laki umur (68) tahun, juga merupakan warga Pontianak.

Pasien 14 : Laki-laki, umur (48) tahun, berasal dari Kota Pontianak dan dirawat di RS Pontianak.

Pasien 15 : Perempuan umur (44) tahun, tinggal di Kota Pontianak.

Pasien 16 : Laki-laki umur (48) tahun, warga Singkawang dan mempunyai riwayat perjalanan dari Gowa Sulawesi Selatan.

Pasien 17 : Laki-laki berumur (57) tahun, warga Jakarta dan merupakan anak buah kapal (ABK).

Pasien 18 : Laki-laki umur (29) tahun, dari Kayong Utara. Mempunyai riwayat ke India.

Pasien 19 : Laki-laki (22) tahun, warga Makasar merupakan anak buah kapal (ABK).

Pasien 20 : Laki-laki umur (50) tahun warga Pontianak, mempunyai riwayat ke Sulawesi Selatan.

Pasien 21 : Laki-laki umur (46) tahun warga Pontianak. Riwayat pergi ke Entikong.

Pasien 22 : Perempuan umur 68 tahun warga Pontianak.

Pasien 23 : Pria berumur 19 tahun di Kabupaten Ketapang dan sedang diisolasi ketat .

Pasien 24 : Pria berumur 19 tahun juga tinggal di Ketapang juga.

Pasien 25 : Pria berumur 33 tahun beralamat kan di Kabupaten Ketapang.

Pasien 26 : Perempuan beralamatkan di Ketapang dan merupakan istri dari kasus 4 pria umur 33 tahun.

Pasien 27: Perempuan berumur 52 tahun sekarang sedang dirawat di RS Abdul Azis Singkawang.

Pasien 28 : Laki -laki berusia 60 tahun dirawat di Pontianak.

Pasian 29 : Laki-laki berumur 67 tahun dirawat Pontianak.

Pasien 30 : Laki-laki berumur 65 tahun dirawat Pontianak.

Pasien 31 : Laki -laki berusia 73 tahun dirawat Pontianak.

Berikut data positif Covid-19 untuk 19 kasus  lainnya.

* Cluster kegiatan keagamaan di Malaysia dan warga Ketapang.
1. Laki-laki umur 38 tahun.
2. Laki-laki umu 60 tahun.
3. Laki-laki umur 61 tahun.
4. Laki-laki umur 44 tahun.
5. Wanita umur 31 tahun merupakan istri dari kasus 4.
6. Seorang anak berumur 2 tahun dari pasangan suami istri kasus 4 dan 5.

* Cluster kegiatan keagamaan di Kapuas Hulu.
1. Laki-laki 79 tahun.
2. Perempuan 53 tahun.
Mereka merupakan suami istri.

* Satu  orang dirawat di RSUD Pontianak laki-laki 68 tahun.

* Sementara untuk 10 orang cluster khusus Pontianak belum disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, dr Harisson M.Kes.

* Sabtu 25 April satu  tambahan satu konfirmasi, warga Kapuas Hulu, cluster Gowa.

Adanya tambahan satu kasus, saat ini jumlah kasus positif Covid-19 menjadi 51 kasus.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved