Bagaimana Bentuk Akulturasi Budaya yang Terlihat dari Bangunan Masjid Agung Banten SMP Materi Senin

Jangan sampai ketinggalan untuk menyaksikan tayangan belajar dari rumah di TVRI untuk SMP sederajat yang akan tayang pukul 09.30-10.00 WIB.

Editor: Syahroni
TVRI
Bagaimana Bentuk Akulturasi Budaya yang Terlihat dari Bangunan Masjid Agung Banten SMP Senin 27 April. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Masjid Agung Banten menjadi menjadi materi yang dibahas pada hari pertama pekan ketiga pelaksanaan programbelajar dari rumah di TVRI, Senin (27/4/2020).

Jangan sampai ketinggalan untuk menyaksikan tayangan belajar dari rumah di TVRI untuk SMP sederajat yang akan tayang pukul 09.30-10.00 WIB.

Catat dan ringkaslah materi yang disampaikan dan kemudian jawab pertanyaan yang ada.

Panduan untuk Siswa:

Berikut hal yang dapat kamu lakukan untuk membantu meningkatkan kompetensi numerasi dari melihat tayangan:

1. Siapkan alat tulis sebelum tayangan. Simaklah tayangan dengan baik untuk memahami materi yang disampaikan.

2. Berusahalah untuk mengerjakan tugas yang disampaikan.

3. Pergunakan sumber lain untuk membantu mengerjakan tugas.

4. Catatlah hal-hal yang belum dapat kamu pahami dengan baik sebagai bahan diskusi dengan orang tua dan/atau dengan guru serta temanmu dengan menggunakan gawai.

5. Mintalah bimbingan dari orang tua atau saudaramu jika.

Jawaban Jelaskan Kondisi Masyarakat Banten Sebelum Masuknya Islam Materi SMP Senin 27 April di TVRI

Kunci Jawaban Lengkap Gemar Matematika Simetri Kelas 4 5 6 Besama Pak Ridwan Senin 27 April di TVRI

Jawaban Tulislah Sifat-sifat Bangun Ruang Soal Nomor 2 Matematika Pak Ridwan, Senin 27 April

Ada tiga pertanyaan yang diajukan pada tayangan kali ini.

Islam dibawa oleh para wali ke Nusantara dengan nilai-nilai kedamaian dan kasih
sayang. Pelaksanaannya pun tidak lepas dari budaya lokal yang ada. Itu sebabnya
banyak masjid di Indonesia yang dipengaruhi oleh budaya lokal.

1. a. Jelaskan kondisi masyarakat Banten sebelum masuknya Islam ke daerah tersebut!

b. Apakah makna dari tumpak tiang masjid Banten yang berbentuk labu?

3. Bagaimana bentuk akulturasi budaya yang terlihat dari bangunan Masjid
Agung Banten.

Jawab:

1. a. Sebelum era Islam, Kerajaan Banten dipimpin seorang Raja bernama Pucuk Umun dengan ajaran animisme Sunda Wiwitan.

Setelah terjadinya kontak budaya antara Kerjaan Banten dengan Sultan Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) yang merupakan cucu dari Prabu Siliwangi, diutuslah seorang bernama Sabakingking (kelak bernama Sultan Maulana Hasanudin) untuk melakukan syiar Islam kepada Raja Banten Pucuk Umun.

Setelah kedua pihak beradu kesaktian ilmu, takluklah Kerajaan Banten pimpinan Pucuk Umun hingga sang raja pun bersedia pergi ke Mekkah untuk belajar agama Islam dan semenjak saat itu, wilayah kerajaan Banten mendapuk Sabakingking atau Sultan Maulana Hasanudin sebagai pemimpin kesultanan Islam baru yang terpisah dari otoritas ayahnya, Sunan Gunung Jati atau Sulatn Syarif Hidayatullah di Kesultanan Cirebon.

b. Makna dari tumpak tiang Masjid Agung Banten berbentuk labu yakni hasil pertanian labu yang makmur di zaman Sultan Maulana Hasanudin abad ke-16, sehingga hasil pertanian labu tersebut menjadi sebuah lambing kebanggaan kemakmuran pada masa tersebut.

Sedangkan 24 tiang yang terdapat di Masjid Agung Banten bermakna jumlah waktu pada satu hari penuh (24 jam) dan lima tiang kayu di ujung atas dalam masjid mengandung artian kewajiban sholat lima waktu.

Dengan begitu, maknanya adalah ibadah sholat wajib 5 kali dalam sehari (24 jam).

2. Bangunan Masjid Agung Banten, khususnya menara di masjid tersebut merupakan wujud nyata akulturasi dari budaya seni ragam hias yang terdapat di Pulau Jawa yakni tumpak (segitiga memanjang) di kepala menara, sedangkan bangunan menara sendiri bukan bangunan yang lazim melengkapi masjid pada kala itu dan menara merupakan pengaruh dari kebudayaan Belanda.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Kondisi Masyarakat Banten Sebelum Masuknya Islam, Berikut Kondisinya.

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved