Ramadhan 2020
Tidur Setelah Sholat Subuh, Bagaimana Islam Memandang dan Apa Hukumnya?
Apalagi memasuki bulan puasa Ramadhan, tak jarang kita tidur kembali setelah menjalankan kewajiban Sholat Subuh
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Islam secara detail memberikan pandangan bagi umatnya dalam bersikap atau lainnya.
Satu di antara perihal tersebut, yakni tidur setelah sholat subuh.
Apalagi memasuki bulan puasa Ramadhan, tak jarang kita tidur kembali setelah menjalankan kewajiban Sholat Subuh.
Jadi, bagaimana Islam memandang kebiasaan dan apa hukumnya?
Ibnul Qayyim rahimahullah, memberikan penjelasan:
وَمِنَ المكْرُوْهِ عِنْدَهُمْ : النَّوْمُ بَيْنَ صَلاَةِ الصُّبْحِ وَطُلُوْعِ الشَّمْسِ فَإِنَّهُ وَقْتٌ غَنِيْمَةٌ
“Di antara hal yang makruh menurut para ulama adalah tidur setelah shalat Shubuh hingga matahari terbit karena waktu tersebut adalah waktu memanen ghonimah (waktu meraih kebaikan yang banyak.” (Madarijus Salikin, 1: 369)
Dari ‘Urwah bin Zubair, beliau mengatakan,
كان الزبير ينهى بنيه عن التصبح ( وهو النّوم في الصّباح )
“Dulu Zubair melarang anak-anaknya untuk tidur di waktu pagi.”
Urwah mengatakan,
إني لأسمع أن الرجل يتصبح فأزهد فيه
“Sungguh jika aku mendengar bahwa seorang itu tidur di waktu pagi maka aku pun merasa tidak suka dengan dirinya”. (HR. Ibnu Abi Syaibah 5: 222 no. 25442 dengan sanad yang shahih).
Yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum adalah setelah melaksanakan shalat subuh, mereka duduk di masjid hingga matahari terbit.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mendoakan waktu pagi sebagai waktu yang penuh keberkahan.