Wabah Virus Corona

KISAH Pilu Seorang Istri Terpaksa Awetken Mayat Suami yang Terinfeksi Covid-19 dengan Es Batu

Dia mengatakan kepda New York Post bahwa suaminya yang berusia 62 tahun meninggal pada Jumat (17/4) dengan suhu tinggi disertai flu selama 5 hari

Editor: Dhita Mutiasari
AFP/ BRYAN R. SMITH
Ilustrasi - KISAH Pilu Seorang Istri Terpaksa Awetken Mayat Suami yang Terinfeksi Covid-19 dengan Es Batu 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Amerika Serikat masih menjadi negara dengan angka Covid-19 terbanyak di dunia.

Tercatat hingga saat ini dilaporkan terdapat 736.790 kasus.

Sebanyak 38.920 orang diantaranya meninggal dunia, sementara yang sembuh 67.438 orang. 

Dari tingginya kasus Covid-19 di negeri Paman Sam ini, sebuah kisah memilukan terjadi di New York, Amerika Serikat seorang istri simpan mayat suaminya yang meninggal dunia.

Mengutip Daily Mirror pada Minggu (19/4/20), wanita tersebut diminta oleh petugas untuk menunggu selama 3 hari sebelum jenazahnya diurus.

DOKTER Temukan Fakta Mengejutkan Kondisi Paru-Paru Penderita Covid-19 Meski Tanpa Gejala

Menurut keterangan, suami dari wanita tersebut diindikasi meninggal akibat virus corona.

Wanita bernama Tami Treadwell, dari Harlem, New York mengatakan, dia tak ada pilihan lain selain mengawetkan  mayat suaminya dengan es batu, setelah petugas meninggalkan mereka.

Menurut keterangan suaminya ditinggalkan oleh pekerja darurat setelah melakukan CPR.

Kemudian memaksa secara mati-matian untuk mencari seseorang mengambil mayat itu tetapi petugas tidak mendengarkannya.

Dia diberi tahu oleh kantor pemeriksaan medis kota bahwa butuh waktu tiga jam hingga tiga hari untuk mengurus mayat itu, lapor New York Post.

Donald Trump Ingin Buka Sekolah Lebih Cepat Pasca Sempat Libur Karena Serangan Virus Corona Covid-19

Treadwell, menganggap perlakukan ini seorang tidak manusiawi.

Dia mengatakan, keluarganya sudah menelpon 20 rumah duka sebelumnya di Englewood, New Jersey.

Salah satunya setuju untuk mengurus jenazah ayah empat anak tersebut.

Namun petugas tidak bisa mengurusnya sampai rumah duka jadi dia harus menunggu.

"Walikota de Blasio kamu harus menunjuk seseorang untuk mengeluarkan mayat-mayat ini dari sini, orang-orang banyak yang meninggal di rumahnya," katanya.

Dia mengatakan kepda New York Post bahwa suaminya  yang berusia 62 tahun meninggal pada Jumat (17/4) dengan suhu tinggi disertai flu selama 5 hari.

Seorang dokter memberi tahu Treadwell, bahwa suaminya harus tetap berada di rumah.

"Dia telah bekerja sepanjang waktu, sebagai pengirim barang. Bahkan dia tidak bisa tinggal di rumah karena kantor sangat membutuhkannya," katanya.

"Ini adalah hal terburuk yang pernah terjadi," tambahnya.

Polisi sempat datang ke apartemen Treadwell saat mendengar ada berita penembakan.

Namun, sampai di sana, mereka mendapati suami Treadwell yang justru meninggal dunia, namun tidak memiliki luka tembak sama sekali.

Pekerja darurat dipanggil untuk memeriksa keadaannya, namun setelah melakukan CPR mereka meninggalkannya.

Keluarga Treadwell juga menyangkal ada yang melaporkan terjadinya kasus penembakan, karena dia tidak tahu sama sekali.

Kemungkinan besar adalah suami Treadwell meninggal akibat Covid-19 karena dia memiliki gejala yang sangat mirip.

Hal ini menambah daftar panjang situasi di AS yang babak belur akibat wabah ini.

Sebelumnya dilaporkan, sebuah rumah sakit di Detroit AS juga kewalahan menangani mayat-mayat pasien Covid-19.

Akhirnya mereka membuat ruangan darurat di tempat parkir sebagai penampungan jenazah sebelum di makamkan.

Artikel ini telah tayang di Intisari-online.com  dengan judul "Seorang Istri Terpaksa Simpan dan Awetkan Mayat Suaminya yang Meninggal Akibat Covid-19 dengan Es Batu, Karena Petugas Menerlantarkannya"

 

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved