Virus Corona Masuk Kalbar
Sutarmidji Umumkan 18 Pegawai Pemprov Reaktif Covid-19, Satu Pejabat Ngeyel dan Langgar Imbauan
"Ada pejabat eselon III, dia ngeyel. Sudah diimbau ibadah dirumah, tapi yang bersangkutan tetap ngeyel. Sekali rapid test reaktif," kata Sutatmidji.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan Pemprov Kalbar telah mengikuti rapid test untuk melihat apakah didalam badannya ada virus corona.
Dari hasil pemeriksaan, Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyampaikan sejumlah pejabat dan pegawai hasil rapid testnya menunjukan hasil reaktif Covid-19.
Midji menjelaskan, setidaknya ada 18 pegawai dan pejabat di Pemprov Kalbar yang hasilnya reaktif Covid-19.
"Sudah dilakukan rapid test untuk pegawai di Pemprov Kalbar, ada 3 eselon II, 5 eselon III yang reaktif," ucap Midji saat diwawancarai, Sabtu (18/4/2020).
Selain para pejabat eselon, Midji menambahkan terdapat 11 staf pegawai di Pemrov yang hasil rapid tesnya reaktif Covid-19.
Tapi saat ini, ada dua pejabat eselon II yang telah mengikuti rapid test tahap kedua dan hasilnya sudah negatif.
Semua pegawai Pemprov Kalbar yang hasil rapid testnya reaktif, Midji tegaskan mereka diisolasi mandiri secara ketat.
"Mereka yang reaktif ini adalah orang tanpa gejala (OTG), maka berhati-hatilah jangan abai akan imbauan yang ada. Hindari keramaian dan ikuti protokol kesehatan," tambahnya.
Selain itu, Midji menegaskan secara keseluruhan warga yang reaktif Covid-19 dari pemeriksaan rapid test mencapai 196 orang.
Jumlah itu ditegaskannya akan terus bertambah apabila masyarakat tidak taat akan imbauan.
Pejabat ngeyel:
Bahkan ia menyebutkan ada pejabat di Pemprov yang masih ngeyel atau tidak mengindahkan imbauan.
Alhasil, pejabat eselon III di Kantor Gubernur itu hasil rapid testnya reaktif corona.
"Ada pejabat eselon III, dia ngeyel. Sudah diimbau ibadah dirumah, tapi yang bersangkutan tetap ngeyel. Sekali rapid test reaktif," ujarnya.
Sutarmidji mendoakan agar semua yang reaktif segera sembuh dan dinyatakan negatif dari Covid-19.
Tetap jaga kebugaran dan imun tubuh, serta isolasi mandiri agar tidak menularkan dengan yang lainnya.
196 warga Kalbar reaktif Corona, Sambas dan Bengkayang Nol:
Perkembangan kasus Covid-19 di Kalbar semakin meningkat.
Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyebutkan masyarakat harus waspada dan tetap jaga jarak antara satu dengan yang lainnya.
Saat kasus positif Covid-19, 21 orang dan Midji menegaskan angka itu akan terus bertambah jika masyarakat tidak taat akan imbauan serta aturan yang ada.
Kemudian, Midji menjelaskan selain 21 kasus positif corona saat ini ada 196 orang yang hasil rapid testnya reaktif corona.
"Angka 196 itu akan bertambah lebih banyak seiring kita melakukan rapid test. Masih akan banya lagi,"ucap Midji saat diwawancarai, Santu (18/4/2020).
Mayoritas disampaikannya, mereka yang hasil rapid test positif adalah orang tanpa gejala (OTG)
"Hampir semua yang reaktif dalam rapid test adalah org tanpa gejala bahkan lebih dari 90 persen,"ucapnya.
Midji mengingatkan satu orang yang reaktif Covid-19 tanpa gejala, bisa menyebarkan virus kemana-mana.
Bahkan mereka (OTG) bisa saja berada disekitar Anda. Oleh sebab itu, Midji mengingatkan tetap waspada dan jarak antara satu dengan lainnya.
Ia meminta tetaplah berada dirumah dan jaga kondisi kesehatan.
Hindari kerumanan masa dan kontak dengan orang lain.
"Tidak akan pernah ada yang meninggal kelaparan karena isolasi Covid-19, tapi yang terinfeksi Covid sudah banyak yang meninggal," tegasnya.
Midji menjabarkan dari 196 kasus reaktif kasus itu tersebar dan yang terbanyak adalah di Kota Pontianak.
Selanjutnya hanya ada dua daerah yang tidak ada warga reaktif corona.
Dua kabupaten itu adalah Sambas dan Bengkayang.
Terbanyak setelah Kota Pontianak yaitu Landak dengan 17 kasus dan Ketapang 11 kasus.
Rincian jumlah kasus reaktif Covid-19 di Kalbar:
Pontianak = 130.
Landak = 17.
Ketapang = 11.
Kubu Raya = 10.
Sekadau = 10.
Sanggau = 6.
Melawi = 3.
Kapuas Hulu = 3.
Kayong Utara = 2
Mempawah = 2.
Singkawang = 1.
Sintang = 1.
Sambas = 0.
Bengkayang = 0. (*)