Ramadan

Panduan Pemantauan Hilal 1 Ramadhan 2020 di Masa Pandemi Virus Corona Covid-19

Petugas juga dilarang berkerumun di sekitar instrumen pemantauan yang telah ditempatkan.

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANESH VIDUKA
Ilustrasi Pemantauan Hilal 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kementerian Agama (Kemenag) sudah menyiapkan protokol pelaksanaan pemantauan hilal saat pandemi Covid-19.

Aturan itu sudah dikirim ke Kanwil Kemenag agar dijadikan panduan dalam pemantauan hilal.

"Pertama, peserta arus dibatasi, maksimal 10 orang dan menyesuaikan dengan prosedur protokol kesehatan serta senantiasa menerapkan physical distancing," kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kamaruddin Amin, dilansir dari laman Kemenag.

Kedua, dalam pelaksanaan pemantauan hilal, antara area pemantau dan area undangan dibatasi dengan batas yang jelas.

Ketiga, sebelum memasuki area pemantau hilal, semua peserta harus diukur suhu tubuhnya dan menggunakan masker.

Dalil Tentang Siapa yang Puasa Ramadhan Akan Diampuni Dosa - dosanya di Masa Lalu

"Bagi petugas yang merasa tidak sehat tidak boleh mengikuti kegiatan pemantauan hilal," tuturnya.

Aturan lainnya, setiap instrumen pemantauan, baik teleskop, theodolite, atau kamera, hanya dioperasikan oleh satu orang, tidak saling pinjam pakai.

Petugas juga dilarang berkerumun di sekitar instrumen pemantauan yang telah ditempatkan.

"Sebelum dan sesudah digunakan, instrumen pemantau dibersihkan dengan kain yang dibasahi dengan cairan disinfektan," ucap Kamaruddin.

"Petugas juga diimbau melakukan shalat hajat, memohon keselamatan dan kelancaran dalam melaksanakan tugasnya," ujar dia.

Guna mengetahui pengumuman penetapan awal Ramadhan 2020 ini, klik link Live Streaming berikut ini:

Link 1

Link 2

Link 3

Untuk menyambut bulan Ramadan, ada doa yang bisa kita baca.

Diriwayatkan dari Yahya bin Abi Katsir mengatakan, diantara doa ketika datang Ramadhan adalah sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً

Allahumma Sallimni Ila Ramadan wa Sallim li Ramadan wa Tasallamhu Minni Mutaqabbalan

“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264).

Sementara itu jika sudah memasuki bulan Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk memanjatkan doa seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW.

Dikutip dari laman resmi nu.or.id, berikut doa Rasulullah SAW riwayat Imam At-Thabarani dan Imam Ad-Dailami.

اللَّهُمَّ سَلِّمْنِيْ لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِيْ وَسَلِّمْهُ مِنِّيْ

Allāhumma sallimnī li Ramadhāna, wa sallim Ramadhāna lī, wa sallimhu minnī.

Artinya, “Ya Allah, selamatkanlah aku (dari penyakit dan uzur lain) demi (ibadah) Bulan Ramadhan, selamatkanlah (penampakan hilal) Ramadhan untukku, dan selamatkanlah aku (dari maksiat) di Bulan Ramadhan.”

Hadits ini dikutip oleh Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami dalam karyanya Ithafu Ahlil Islam bi Khususiyatis Shiyam, [Madinah, Maktabah At-Thayyibah: tanpa catatan tahun], halaman 108.

Sementara itu, Imam Abu Dawud juga meriwayatkan doa berikut ini yang menjadi permohonan Rasulullah SAW.

هِلالُ رُشْدٍ وَخَيْرٍ مرتين، آمَنْتُ بِالَّذِي خَلَقَكَ ثَلاث مرات، الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي ذَهَبَ بِشَهْرِ كَذَا ، وَجَاءَ بِشَهْرِ كَذَا

Hilālu rusydin wa khairin (2 kali), āmantu bil ladzī khalaqaka, (3 kali), alhamdulillāhil ladzī dzahaba bi syahri kadzā, wa jā’a bi syahri kadzā.

Artinya, “Bulan petunjuk dan kebaikan (2 kali). Aku beriman kepada Tuhan yang menciptakanmu (3 kali). Segala puji bagi Allah yang menghilangkan bulan itu, dan mendatangkan bulan ini,” (HR Abu Dawud).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved