Ramadan
Keistimewaan Bulan Ramadhan Menurut Ustadz Abdul Somad (UAS)
bulan ramadhan adalah bulan suci yang sangat dinanti-nantikan oleh umat Islam seluruh dunia
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kedatangan bulan Ramadhan selalu dinantikan setiap tahunnya.
Bulan suci ini menjadi ajang bagi semua umat Islam untuk meningkatkan usaha mendapat keridaan Allah SWT melalui ibadah.
Ada banyak keutamaan dan keistimewaan bulan Ramadhan, dibanding bulan lainnya.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, Ramadan adalah satu-satunya bulan yang disebutkan Allah di dalam al Quran.
Biasanya sesuatu yang disebutkan namanya di Quran karena sangat buruk, tapi juga karena kemuliaan dan keagungan yang luar biasa.
• Update Corona 18 April 2020: Pasien Positif Covid-19 Indonesia Terbanyak di ASEAN
"Ramadan, asal katanya adalah 'Romdho' artinya panas. Kenapa bulan ini disebut panas? Karena memang pada saat siang hari, leher ini rasanya kering karena memang panas luar biasa," kata Ustadz Abdul Somad dalam satu tausiyahnya.
"Karena tidak ada air yang lalu di tenggorokan dari terbit fajar sampai terbenam matahari," kata Ustadz Abdul Somad.
Tapi ada juga makna lain dari Ramadan.
"Dia disebut panas ketika kita gali tanah, ditemukan ada besi yang sudah lama di dalam tanah, berkarat, lalu kemudian besi itu kita panaskan ke dalam api yang bergejolak," kata UAS.
"Setelah dia memerah lalu kita tarik, kita pukulkan ke lantai. Satu kali hentakan maka rontoklah karatnya. Begitulah agaknya kita dengan bulan Ramadan," kata Ustadz Abdul Somad.
Selama 11 bulan semuanya berkarat.
Mata berkarat, telingan berkarat, lidah berkarat, otak berkarat, hati berkarat, semuanya berkarat dengan karat-karat dosa.
Lalu dilepaskan semuanya ini dengan panaskan dengan ibadah-ibadah.
"Siangnya diisi dengan shiyam (berpuasa), malamnya diisi dengan qiyam," kata UAS.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, siapa yang tegak di waktu malam, karena keimanan dan hanya berharap balasan dari Allah maka diampunkan juga dosa-dosanya di masa lalu.
Lalu kemudian ada waktu yang utama menjelang waktu Subuh, menjelang azan subuh berkumandang, pada waktu sahur manfaatkan untuk beristighfar.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, keutamaan-keutamaan bulan ini andai kita tidak mendapatkannya di awal maka jangan sampai di tengah dan akhirpoun tidak mendapatkan.
"Usahakan. Semangatkan diri, bangkitkan jiwa. Jiwa-jiwa yang tertidur bangkitlah, bangunlah. Bersemangatlah. Jadikan ini sebagai Ramadan terakhir," kata Ustadz Abdul Somad.
Ustadz Abdul Somad menyampaikan, sedikitnya ada 7 persiapan menyambut bulan Ramadan.
7 persiapan yang dilakukan oleh umat muslim menurut Ustadz Abdul Somad adalah sebagai berikut:
1. Kenali Ramadan dengan baik
2. Perbaiki hubungan dengan Allah melalui taubat nashuha
3. Perbaiki hubungan dengan sesama
4. Siapkan Alquran
5. Bayar hutang puasa tahun lalu
6. Siapkan budget lebih untuk sedekah puasa
7. Jaga kesehatan, karena puasa dan Qiyamul Lail membutuhkan kesehatan fisik
Penetapan Awal Ramadhan
Bulan suci Ramadhan 2020 akan datang tidak lama lagi.
Perasaan bahagia tentu terasa menyambut datangnya bulan Ramadhan yang penuh ampunan.
Sebelum Ramadhan datang, ada baiknya kita mengingat kembali doa yang biasa dibaca ulama menjelang datangnya bulan suci Ramadhan.
Berikut ini adalah satu di antara doa yang dibaca menjelang datangnya bulan Ramadhan.
Diriwayatkan dari Yahya bin Abi Katsir mengatakan, diantara doa ketika datang Ramadhan adalah sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً
Allahumma Sallimni Ila Ramadan wa Sallim li Ramadan wa Tasallamhu Minni Mutaqabbalan
“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264).
Sementara itu jika sudah memasuki bulan Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk memanjatkan doa seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW.
Dikutip dari laman resmi nu.or.id, berikut doa Rasulullah SAW riwayat Imam At-Thabarani dan Imam Ad-Dailami.
اللَّهُمَّ سَلِّمْنِيْ لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِيْ وَسَلِّمْهُ مِنِّيْ
Allāhumma sallimnī li Ramadhāna, wa sallim Ramadhāna lī, wa sallimhu minnī.
Artinya, “Ya Allah, selamatkanlah aku (dari penyakit dan uzur lain) demi (ibadah) Bulan Ramadhan, selamatkanlah (penampakan hilal) Ramadhan untukku, dan selamatkanlah aku (dari maksiat) di Bulan Ramadhan.”
Hadits ini dikutip oleh Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami dalam karyanya Ithafu Ahlil Islam bi Khususiyatis Shiyam, [Madinah, Maktabah At-Thayyibah: tanpa catatan tahun], halaman 108.
Sementara itu, Imam Abu Dawud juga meriwayatkan doa berikut ini yang menjadi permohonan Rasulullah SAW.
هِلالُ رُشْدٍ وَخَيْرٍ مرتين، آمَنْتُ بِالَّذِي خَلَقَكَ ثَلاث مرات، الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي ذَهَبَ بِشَهْرِ كَذَا ، وَجَاءَ بِشَهْرِ كَذَا
Hilālu rusydin wa khairin (2 kali), āmantu bil ladzī khalaqaka, (3 kali), alhamdulillāhil ladzī dzahaba bi syahri kadzā, wa jā’a bi syahri kadzā.
Artinya, “Bulan petunjuk dan kebaikan (2 kali). Aku beriman kepada Tuhan yang menciptakanmu (3 kali). Segala puji bagi Allah yang menghilangkan bulan itu, dan mendatangkan bulan ini,” (HR Abu Dawud).
Daftar Ucapan Sambut Ramadan
Berikut Tribun himpun ucapan menjelang Ramadhan, baik yang berbahasa Inggris maupun bahasa Indonesia:
1. Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh Firstly, Pardon me for all my mistakes.. let’s start Ramadhan by saying Bismillahirohmanirrohim.
(Pertama-tama maafkan semua kesalahan saya mari memulai Ramadhan dengan mengucap Bismillahirohmanirrohim)
2. Go complained, I do not want to be friends. Please complaining, you’re not my destiny. Mujahadah is my friend. Da’wah is breath, and God is my love. Ramadan fasting back ahead, please forgive the wrong and make mistakes. Happy fasting.
(Pergilah keluh, ku tak mau berteman dengamu. Silahkan kesah, kau bukan takdirku.
Mujahadah adalah temanku, Dakwah adalah nafasku, dan Allah adalah kasihku. Puasa Ramadhan kembali menjelang, salah dan khilaf mohon dimaafkan. Selamat Menunaikan Ibadah puasa).
3. Ramadhan is like a friend. You have seen it today, you might not see it again.
(Ramadhan itu seperti teman. Kamu mungkin berjumpa dengannya hari ini, tapi belum tentu kamu bisa berjumpa lagi dengannya di lain waktu).
4. Have a bless Ramadhan every one.
(Selamat merayakan bulan ramadhan yang penuh berkah)
5. I wish you have a great Ramadhan this year. (Semoga kamu mendapatkan ramadhan yang hebat tahun ini)
6. The more you have fasting diligently the healthier you will be.
(Semakin kamu berpuasa dengan rajin semakin sehat kamu)
7. Congratulation dear you my Moslem companion, this is our time to add some bounty.
(Selamat berpuasa para saudara muslimku terkasih, ini saatnya kita menambah amal)
8. Break fasting will be enjoyable time in Ramadhan, happy fasting.
(Berbuka Puasa akan menjadi waktu menyenangkan di bulan Ramadhan, Selamat berpuasa)
9. Welcome to the holy month of Moslem whole over the world.
(Selamat datang di bulan suci umat Muslim di seluruh dunia)
10. May you get unforgetable Ramadhan this year.
(Semoga kamu mendapatkan Ramadhan yang tak terlupakan tahun ini).
11. Ramadhan is the month of blessing
And i’m sure you will get your share too
Because Allah is happy with you
Happy Ramadhan !
(Ramadan adalah bulan berkah
Dan saya yakin Anda akan mendapatkan bagian Anda juga
Karena Allah senang dengan Anda
Happy Ramadan!)
12. Andau tangan tak kuasa berjabat
Setidaknya kata msih dapat terucap
Setulus hati memohon maaf atas salah dan khilaf
Selamat menyambut Ramadhan 2020/1441 H
13. Marhaban ya Ramadhan..
Dari lubuk hati yang paling dalam
Izinkan saya memohon maaaf lahir batin
14. Selamat memasuki pesawat “Ramadhan Air” dengan nomor penerbangan 1441H, dengan tujuan idul fitri.
Berdasarkan aturan yang ada dalam Al-Qur’an dan Sunnah Nabi SAW, kami menginformasikan hal penting kepada semua penumpang, kita akan terbang dalam waktu tiga puluh hari di atas permukaan haus dan lapar, kenakanlah sabut pengaman shaum, tutup jendela dosa dan bukalah pintu-pintu amal sebanyak mungkin. Selamat menikmati perjalanan.
15. Ramadhan telah tiba.. Ramadhan telah tiba.. Mari kita sambut dengan hati yang bersih. Barangkali ada prasangka yang pernah terbesit. Ada kata yang salah ucap dan ada tingkah yang tidak berkenan. Sekali lagi, saya memohon maaf. (*)