China Perbaiki Data Kasus Virus Corona, Jumlah Korban Meninggal Dunia Melonjak 50 Persen

Sebelum data baru Wuhan diumumkan, China mengatakan telah mencatat................

Editor: Nasaruddin
(YUAN ZHENG)
Pekerja rumah duka mengambil jenazah seorang penduduk, yang dilaporkan meninggal karena novel coronavirus (2019-nCoV) di rumah, di luar gedung tempat tinggal di Wuhan, di provinsi Hubei, Tiongkok tengah, 01 Februari 2020 EPA-EFE/YUAN ZHENG CHINA OUT 

Akibatnya mereka tidak termasuk dalam penghitungan resmi.

Jumlah total kasus di Wuhan direvisi meningkat 325, menunjukkan beberapa kematian baru telah dicatat sebagai kasus tetapi tidak dikonfirmasi sebagai kematian.

Itu menjadikan jumlah total kasus di kota berpenduduk 11 juta orang itu menjadi 50.333, atau sekira 60 persen dari total kasus di China daratan.

Kasus Baru

Topik mengenai Wuhan merevisi angka kematiannya menjadi berita yang paling banyak dibaca di platform microblogging Weibo China.

Banyak komentator memuji pemerintah karena mengakui kesalahannya dan memperbaikinya, meskipun beberapa masih mempertanyakan jumlahnya dan satu mendesak provinsi lain untuk mengkaji kembali data mereka.

Dokter dan pejabat pemerintah di Wuhan telah berulang kali ditanya tentang keakuratan jumlah korban meninggal oleh wartawan.

Beberapa pejabat itu mengakui orang mungkin telah meninggal tanpa dihitung pada hari-hari awal wabah yang kacau, sebelum tes tersedia secara luas.

"Tidak mungkin banyak jumlahnya karena itu periode yang sangat singkat," kata Wang Xinghuan, kepala sebuah rumah sakit darurat yang dibangun untuk wabah, kepada wartawan di Wuhan pada 12 April.

Sebelum data baru Wuhan diumumkan, China mengatakan telah mencatat 26 kasus baru virus corona pada Kamis, turun dari 46 kasus sehari sebelumnya.

Ini membuat jumlah total kasus di China daratan menjadi 82.367.

Dari kasus-kasus baru ini, 15 merupakan infeksi impor, terendah sejak 17 Maret.

Sekitar 11 kasus sisanya dikonfirmasi ditransmisikan secara lokal, turun dari 12 kasus pada hari sebelumnya.

Jumlah kasus baru tanpa gejala meningkat menjadi 66 dari 64 kasus pada sehari sebelumnya.

China tidak memasukkan pasien tanpa gejala klinis seperti batuk atau demam dalam penghitungan kasus yang dikonfirmasi.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved