Harga Gula Pasir Masih Tinggi di Perbatasan Entikong, Ini Desakan Anggota DPRD Sanggau
Untuk itulah, Leo sapaan akrabnya meminta kepada Dinas Diperindagkop Kabupaten dan Provinsi bisa berkoordinasi dengan pemerintah pusat
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Zulkifli
lihat foto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Anggota DPRD Sanggau Fraksi Demokrat, Leonardo Agustono H Silalahi menyampaikan bahwa saat ini harga gula pasir di daerah perbatasan, Kecamatan Sekayam dan Entikong sangat tinggi yakni mencapai Rp 20 hingga Rp 23 ribu perkilogram.
Padahal menurutnya sebelumnya hanya Rp 13 ribu dan tidak menutup kemungkinan juga terjadi didaerah lain di Kabupaten Sanggau.
"Tingginya harga gula pasir di daerah Kecamatan Sekayam dan Entikong yang berbatasan langsung dengan malaysia bahkan didaerah lain juga yang ada di Kabupaten Sanggau, tidak terlepas dari corona yang mewabah di Indonesia dan Dunia,"katanya melalui rilisnya, Rabu (15/4/2020).
Untuk itulah, Leo sapaan akrabnya meminta kepada Dinas Diperindagkop Kabupaten dan Provinsi bisa berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar betul-betul memantau dan dan menekan harga gula dipasaran agar tidak semakin mahal.
"Karena semakin tingginya harga gula pasir akan semakin memberatkan perekonomian masyarakat untuk masa masa sulit seperti sekarang ini,"ujarnya.
• Pemda Kapuas Hulu Sisir Anggaran Bimtek untuk Penanggulangan Covid-19
Selain itu, Pria asal Kecamatan Sekayam itu juga berharap kepada Satgas Pangan Polres Sanggau untuk tindak tegas jika ada ditemukan oknum yang menimbun atau menahan gula sehingga harganya menjadi mahal dipasaran.
"Harapan kita semua semoga Covid-19 ini segera berakhir dan kita harus mengikuti anjuran pemerintah untuk melawan dan memutuskan Mata Rantai Covid-19 ini,"pungkasnya. (*)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak
