Wabah Virus Corona

Penolakan Jenazah Pasien Positif Virus Corona Sangat Tidak Manusiawi dan Timbulkan Dosa Berjamaah

wabah virus corona semakin banyak memakan korban jiwa. lantas di sisi lain terjadi penolakan pemakaman jenazah mereka yang meninggal dunia

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
KOMPAS.COM/GARRY LOTULUNG
Ilustrasi pemakaman pasien virus corona 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Penolakan Jenazah pasien positif virus corona Covid-19 dinilai sangat tidak manusiawi dan menimbulkan dosa berjamaah.

Hal itu disampaikan Ustadz Das'ad Latif saat diminta tanggapannya terkait penolakan yang terjadi di beberapa daerah.

Ustadz Das'ad Latif menyatakan, sebagai umat Islam, kita punya kewajiban fardhu ain dan fardhu kifayah.

"Fardhu ain itu kewajiban pribadi. Fardhu kifayah kewajiban umum. Memakamkan jenazah adalah fardhu kifayah," katanya.

Sempat Goyang Saat Jadi OTG Virus Corona Covid-19, Ustadz Dasad Latif Bangkit Karena Hal Ini

"Berdosa satu kampung kalau tidak dimakamkan. Maka, tentu penolakan ini sangat tidak manusiawi bahkan menimbulkan dosa berjamaah," tegas Ustadz Das'ad Latif.

Menurutnya, bukankah orang meninggal itu sudah sebuah kedukaan?

"Keluarganya sudah berduka. Yang kedua, meninggal dengan covid-19 juga duka yang mendalam. Lalu ditolak lagi jenazahnya. Tiga dukanya," kata Ustadz Das'ad Latif.

Sementara kita umat Islam, diajarkan untuk tebarkan keselamatan.

"Kita umat Islam, solat saja kita doakan kelematan orang yang di samping kita padahal dia sehat. Dia pergi sholat, kita doakan," katanya.

"Ini orang berduka. Tiga lapis dukanya lalu kita tolak lagi, ini tidak menunjukkan sikap muslim yang baik," lanjutnya.

Ustadz Das'ad mengatakan, sekarang, negara harus hadir.

Virus Corona Bikin Ustadz Dasad Latif Kirim Anak & Istri ke Kampung, UAS: Lebih Parah dari Lockdown

"Dimana kehadiran negara di sini adalah, mulai sekarang pemerintah pusat, provinsi, kabupaten kota menyediakan makam yang khusus korban covid-19 supaya masyarakat tidak ribut," katanya.

"Disini juga perlunya ulama memberikan pencerahan. Tokoh tokoh agama memberikan pencerahan karena masyarakat ini karena minimnya pemahaman agama tentang ini mereka panik," lanjutnya.

Menurutnya, sebagian masyarajat beranggapan bahwa ini (jenazah positif Covid-19) bisa menularkan.

"Wallahu alam saya bukan ahli kesehatan. Tapi menurut para ahli kesehatan bahwa ketika korban sudah wafat maka otomatis virus Yang ada pada orang itu mati," tegasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved