Live Streaming Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadhan 1441 Hijriah dan Doa Menyambut Ramadhan
Sidang dimulai sebelum magrib dan, diawali paparan posisi Hilal awal Ramadan 1441H oleh Cecep Nurwendaya.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Live Streaming Sidang Isbat penentuan 1 Ramadhan 1441 Hijriah, pada Kamis, 23 April 2020!
Untuk menentukan awal puasa Ramadhan 2020 atau 1 Ramadhan 1441 Hijriah, Kementerian Agama ( Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat terlebih dahulu.
Sidang dimulai sebelum magrib dan, diawali paparan posisi Hilal awal Ramadan 1441H oleh Cecep Nurwendaya.
Tak seperti Sidang Isbat sebelumnya, kali ini sidang digelar dengan memanfaatkan sambungan komunikasi jarak jauh atau video konferensi.
"Setelah Magrib di Jakarta, sidang penetapan digelar tertutup. Hasil sidang diumumkan oleh Menag Fachrul melalui jumpa pers," kata Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin.
Untuk menyaksikan secara langsung pengumuman penetapan awal bulan puasa Ramadan 2020, klik link Live Streaming berikut ini:
Doa Menyambut Ramadan
Tidak ada doa khusus ketika menyambut ramadhan yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam maupun para sahabat.
Melansir Konsultasi Syariah, hanya saja para sahabat dan para ulama generasi setelahnya, menyambut bulan ramadhan ini dengan penuh kegembiraan dan suka cita.
Mereka ungkapkan kegembiraan ini dengan kalimat-kalimat yang mengandung doa kebaikan dan harapan.
Diriwayatkan dari Yahya bin Abi Katsir mengatakan, diantara doa sebagian sahabat ketika datang Ramadhan,
اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً
“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264)
Sementara itu, untuk mereka yang melihat hilal, bisa mengucapkan doa berikut ini:
اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ، وَالتَّوْفِيقِ لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ
Allahu akbar, ya Allah jadikanlah hilal itu bagi kami dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan islam, dan membawa taufiq yang membimbing kami menuju apa yang Engkau cintai dan Engkau ridhai. Tuhan kami dan Tuhan kamu (wahai bulan), adalah Allah.” (HR. Ahmad 888, Ad-Darimi dalam Sunannya no. 1729, dan dinilai shahih oleh Syua’ib Al-Arnauth dalam Ta’liq Musnad Ahmad, 3/171).
Ramadhan di Tengah Pandemi
Bulan Ramadhan 2020 diprediksi Indonesia masih dalam kondisi wabah Virus Corona.
Kementerian Agama ( Kemenag ) pun mengambil keputusan untuk meminta masyarakat melakukan seluruh ibadah di bulan Ramadhan di dalam rumah.
Kemenag meminta masyarakat melaksanakan Shalat Tarawih di rumah saja.
Jelang bulan suci Ramadhan di tengah pandemi Virus Corona, Kementerian Agama mengimbau masyarakat untuk menjalankan ibadah di rumah.
Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarat Islam, Kamaruddin Amin dalam konferensi pers, Jumat (10/4/2020) di Kantor Graha BNPB.
Kamaruddin mengungkapkan, dalam rangka memerangi dan berkontribusi dalam mitigasi potensi penyebaran covid-19, Kemenag telah mengeluarkan pedoman untuk beribadah di bulan suci Ramadhan.
"Umat Islam di seluruh Indonesia diimbau agar dalam melaksanakan ibadah baik itu shalat dan segala aktivitas yang terkait dengan bulan suci Ramadhan diharapkan untuk tetap berada di rumah."
"Mulai dari pelaksanaan ibadah puasa, tentu kita berharap agar bisa dilaksanakan seusai dengan pelaksanaan fiqih puasa," terangnya.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, di kantor wakil presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (6/9/2018). (Rina Ayu/Tribunnews.com)
Untuk menghindari kerumunan, Kamaruddin mengimbau masyarakat tak melakukan buka bersama selama bulan Ramadhan.
Selain itu, ibadah Shalat Tarawih juga dilakukan di rumah.
"Dan dalam pelaksanaan ibadah puasa tersebut kita berharap buka puasa bersama ditiadakan, Shalat Tarawih dilaksanakan di rumah masing-masing," terangnya.
Tak hanya itu, Kamaruddin mengatakan, bahwa untuk Ramadhan tahun ini, Nuzulul Quran ditiadakan.
Begitu juga dengan kebiasaan pelaksanaan Tadarus di Masjid.
"Kemudian Nuzulul Quran juga tidak akan diadakan, begitu juga pelaksanaan Tadarus di Masjid akan ditiadakan," jelasnya.
Ia juga mengimbau agar seluruh umat Islam untuk tetap menjaga jarak.
"Kami berharap seluruh umat Islam di Indonesia agar tetap menjaga bersama physical distancing," jelasnya.
Niat Shalat Tarawih Sendirian
Mulyadi Muslim mengatakan untuk memulai shalat, terlebih dulu harus berwudhu.
"Shalat diawali dengan niat Shalat Tarawih sebelum takbir pertama yang menandai dimulainya ibadah Shalat," ungkapnya.
• Menjelang Bulan Ramadhan 1441 Hijriah, Ini Tips Jalankan Ibadah Puasa Bagi Penderita Diabetes
• Hanya 3 Hari Promo Superindo Periode 3-5 April 2020, Diskon hingga 40 % & Minyak Goreng Super Murah
Berikut niat Shalat Tarawih.
"USHOLLII SUNNATAT-TAROOWIIHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI LILLAAHI TA'ALAA."
Artinya: " Saya niat Shalat sunnah Tarawih dua raka'at menghadap kiblat karena Allah Ta'alaa
Tata Cara Shalat Tarawih Sendiri di Rumah.
Mulyadi Muslim mengatakan jumlah rakaat Shalat Tarawih di rumah tidak berbeda dengan Shalat Tarawih secara berjamaah di masjid.
Shalat Tarawih sendiri bisa dilaksanakan dengan bilangan 11 rakaat.
Terbagi 8 rakaat Shalat Tarawih dan 3 rakaat Shalat witir.
Shalat Tarawih bisa dikerjakan 2 rakaat 1 kali salam seperti Shalat sunah lainnya.
Namun bisa juga dengan sistem 4 rakaat 1 kali salam.
Setelah itu baru mengerjakan shalat witir sebanyak 3 rakaat dengan 1 kali salam.
"Gerakan maupun bacaan Shalat Tarawih sama dengan Shalat lima waktu. Perbedaannya hanya terletak pada niatnya saja," ungkapnya.
Sementara bagi yang sudah berkeluarga tetap bisa melaksanakan Shalat Tarawih berjamaah walaupun hanya di rumah saat pandemi covid-19 saat ini.
Nah, niat shalat sendirian dengan niat shalat berjamaah tentu saja berbeda.
Melansir zakat.or.id, inilah niat Shalat Tarawih sebagai makmum, imam dan sendirian
1. Niat Shalat Tarawih Berjamaah 2 rakaat
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’aalaa
Artinya: “Aku niat Shalat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala”
2. Niat Sholat Tarawih Sendiri (Munfarid) 2 rakaat
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Usholli sunnatattarowihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala
Artinya: “Aku niat Shalat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”
3. Niat Sholat Tarawih sebagai Imam – 2 rakaat
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Ushollii sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa
Artinya: “Saya niat sholat sunnah Tarawih dua raka’at menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”
4. Niat Sholat Witir 1 rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman) lillaahi ta’alaa
Artinya: “Saya niat sholat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa”
5. Niat Sholat Witir – 3 rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa
Artinya: “Saya berniat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa”
(*)