Virus Corona Masuk Kalbar

BEM IAIS Sultan Muhammad Syafiuddin Ingatkan Dampak Pandemi Corona Bagi Perekonomian di Sambas

Namun kata Rizal, itu baru perencanaan jangka pendek yang diambil oleh Pemda.

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA/Rizal
Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin (IAIS) Sambas, Rizal. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin (IAIS) Sambas, Rizal meminta kepada Pemda Kabupaten Sambas, mewaspadai dampak ekonomi dari pada Covid-19.

Ia sampaikan, meski saat ini sudah ada anggaran yang dialokasikan untuk penanganan Covid-19. Dan juga sudah di anggarkan untuk penanganan dampak ekonomi.

Rizal menegaskan, poin-poin yang di anggarkan itu adalah untuk penanganan jangka pendek. Namun untuk jangka panjang terkait dengan masalah ekonomi, Pemkab juga harus mengkajinya lebih lanjut.

"Sekarang memang kita apresiasi Pemkab Sambas sudah menyiapkan anggaran untuk penanganan dampak dari Covid-19, terlebih lagi pemkab sudah menyiapkan anggaran untuk insentif tenaga medis, kita apresiasi," ujarnya, Minggu (12/4/2020).

Namun kata Rizal, itu baru perencanaan jangka pendek yang diambil oleh Pemda. Sementara itu, jangka panjangnya, masih belum terlihat.

"Tapi ini menurut saya baru jangka pendek, khususnya untuk penanganan dampak ekonominya," katanya.

Jadwal Belajar dari Rumah Live TVRI - Mulai PAUD, SD, SMP dan SMA atau Login di pusdatin.webex.com

"Karena di item anggaran Pemda itu mengatakan untuk penanggulangan dampak ekonomi dilakukan subsidi harga sebelum bulan Ramadhan sebesar Rp 2 Miliar, dan bantuan pangan sebelum memasuki Idul Fitri sebesar Rp 6,03 Miliar. Tapi kita tidak melihat bagaimana stimulan bagi dunia usaha," katanya.

Menurut Rizal, bukan hanya masyarakat yang terdampak. Tapi juga dunia usaha pun terdampak dari masalah Covid-19 ini. Karenanya, ia meminta Pemkab mewaspadai dampak ekonominya jika pandemi Covid-19 ini belum juga berakhir.

"Jangan sampai ada dampak yang tidak kita inginkan. Seperti pemutusan hubungan kerja (PHK) di banyak perusahaan yang ada di Sambas, atau tutupnya toko-toko UMKM di Sambas, sebagai imbas dari berkepanjangannya kasus pandemi Covid-19 ini. Kalau itu terjadi, angka pengangguran di Sambas bisa meningkat," tuturnya.

Namun demikian, ia secara pribadi mengapresiasi langkah yang sudah di ambil oleh pemkab dalam menangani kasus Covid-19.

Terlebih lagi, Pemkab Sambas sudah menganggarkan dana untuk insentif para tenaga kesehatan di Sambas yang sudah berjuang di garis depan dalam menangani pasien Covid-19. (*)

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved