Wabah Virus Corona
Peneliti China Membuat Alat Tes Kit Portabel untuk Deteksi Virus Covid-19, Kit Uji Asam Nukleat Baru
Menggunakan cairan khusus, test kit ini dapat langsung menghancurkan patogen dalam sampel dan melepaskan asam nukleat.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, kini lebih dari 60 tim tersebar di berbagai negara, terlibat dalam 'perlombaan' untuk mengembangkan vaksin coronavirus.
Mereka terdiri atas perusahaan farmasi besar, perusahaan bioteknologi, lembaga yang dikelola pemerintah, dan universitas.
Gilbert mengatakan dia yakin timnya telah membuat kemajuan berarti, dan kemungkinan akan menjadi yang pertama dalam menunjukkan kemanjuran vaksin.
Meskipun demikian, dia hanya "optimis, tetapi tidak percaya diri" uang yang dia butuhkan akan tiba tepat waktu atau mungkin tidak sama sekali.
"Saya kira orang-orang yang punya uang belum benar-benar menyesuaikan diri dengan apa yang dibutuhkan oleh para pengembang vaksin," kata Gilbert.
Dana tersebut disediakan oleh Dewan Riset Teknik dan Ilmu Pengetahuan Fisika yang didanai pemerintah Inggris dan awalnya ditujukan untuk vaksin lain.
“Saya pikir di benak pemerintah dan orang awam, itu untuk nanti. Karena ada permintaan untuk ventilator dan peralatan pelindung pribadi, itulah yang dapat dipikirkan siapa saja sekarang. " Kata Gilbert.

Dalam beberapa minggu terakhir, Gilbert menghabiskan berjam-jam mengisi aplikasi hibah, mencari mitra pendanaan baru, dan mencari persetujuan untuk menggunakan kembali dana penelitian yang mestinya diperuntukkan untuk keperluan lain.
Padahal mestinya dia lebih suka menghabiskan waktu di lab memanfaatkan keahlian ilmiahnya.
"Banyak dana akademik hari ini sangat, sangat terbatas dalam apa yang dapat dihabiskan," kata Gilbert, yang pekerjaannya sejauh ini telah didukung oleh dana universitas dan hibah pemerintah.
“Ada rencana yang sangat tepat dan terperinci. Tidak apa-apa jika rencana itu yang diperlukan. Tetapi ketika Anda membutuhkan rencana baru, ketika sesuatu yang lain telah terjadi, Anda membutuhkan dana yang fleksibel untuk dapat meresponsnya,” katanya.
Rintangan finansial dan birokrasi yang dihadapi tim Oxford menunjukkan ketidakcocokan antara sumber daya dan insentif dalam upaya pengembangan vaksin.
Hal ini dapat menyulitkan upaya global untuk menyelesaikan krisis yang telah memusatkan perhatian dunia ini.
Sederhananya, perusahaan farmasi yang memiliki sarana untuk mendanai vaksin baru yang mahal sering tidak memiliki motivasi.
Di sisi lain, universitas, lembaga yang didanai publik, dan perusahaan biotek yang memiliki kecenderungan dan kemampuan untuk masuk ke ranah ini, seringkali tidak memiliki dana.