Latihan Renang Kurang Efektif, Juanda: Fasilitas Umum Mungkin Bisa Digunakan Khusus Atlet

Juanda mengkhawatirkan apabila terlalu lama tidak latihan di kolam renang. Maka berat badan atletnya akan semakin meningkat.

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Pelatih Renang Kalbar, Juanda (kanan) bersama atlet Renang asal Kalbar, Elsa Anasyia (kiri) saat Pertandingan Renang tingkat nasional di malaysia pada Agustus 2019. 

"Untuk sistem latihan setiap harinya saya monitor bahwa atlet harus melaporkan hasil kegiatan latihannya yaitu melalui video dan dikirim via grup WA," bebernya.

Setelah masing-masing atlet binaanya mengirimkan video hasil latihan.

Juanda selaku pelatih pun melakukan koreksi atas gerakan latihan para atlet binaanya.

"Kalau untuk satu orang bisa melihat kondisi fisik setiap atlet tersebut, jadi kebijakan pemerintah ini ada positifnya karena bisa melihat satu-satu fisik atlet," tandasnya.

Juanda mengkhawatirkan apabila terlalu lama tidak latihan di kolam renang.

Maka berat badan atletnya akan semakin meningkat.

"Khawatur kaau terlalu lama kalau tak melakukan latihan, maka berat badan atlet bisa naik,".

"Kalau sedikitnya praktek akan menambah berat badan atlet. Jadi berat badan harus sesuai dengan tinggi badan. Misalnya tinggi badan 160 cm, maka berat badan maksimal 60 kg. Maka para atlet harus mengkondisikan fisik dan berat badannya," tutur Juanda penuh kekhawatiran.

Ia pun berharap agar wabah ini cepat usai.

"Kita berdoa semoga virus ini cepat teratasi dan semoga kondisi kembali membaik seperti semula dan atlet pun bisa mengikuti latihan seperti biasanya. Karena kalau latihan disungai pun susah juga khawatir ada binatang buas," pungkasnya.

Hal yang senada disampaikan oleh atlet renang Kalbar yang akan berkompetisi pada PON, Elsa Anasyia mengatakan latihan yang dilakukan secara tidak langsung ke kolam renang tersebut, diakuinya kurang efektif.

Karena, lanjut Elsa, tidak bisa bertemu langsung dengan pelatih.

Kalau latihan sendiri enggak bisa diawasi oleh pelatih.

Karena biasanya kalau latihan langsung diawasi oleh pelatih. Sedangkan kalau latihan sendiri hanya diberikan program oleh pelatih dan mengirimkan video hasil latihan," curhat Elsa atas ketidak efektifan latihan yang setiap harinya harus mengirimkan video hasil latihannya.

Elsa pun mengkhawatirkan apabila latihannya tersebut, hanya terus dilakukan dirumah dan tanpa praktek di kolam renang.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved