Breaking News

Fenomena Langit Menakjubkan Akan Hiasi Langit Indonesia April Ini, Ada Supermoon hingga Hujan Meteor

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin bilang, supermoon bisa masyarakat lihat di seluruh dunia, termasuk langit Indonesia.

Editor: Dhita Mutiasari

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Bersiap untuk menyaksikan peristiwa menakjubkan di langit dan astronomi pada April  2020 ini?

Tahun 2020 melengkapi tahun terakhir dekade kedua, menjanjikan tahun yang menakjubkan untuk menyaksikan fenomena langit yang akan datang.

Sejumlah peristiwa langit langka dan menakjubkan bakal terjadi di tahun ini tanpa terkecuali dibulan April 2020.

Fenomena Infodemik Corona, Inilah 20 Mitos dan Fakta tentang COVID-19 yang Harus Kamu Ketahui

Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), ada tiga fenomena langit yang akan terjadi pada April 2020.

Ketiganya adalah bulan purnama atau supermoon, hujan meteor Lyrids, dan bulan baru.

1. Supermoon

Astronot amatir baru Marufin Sudibyo mengatakan, supermoon memiliki nama resmi Bulan Purnama Perigean. Artinya, bulan yang berada pada jarak terdekat Bumi, saat fasenya sangat berdekatan dengan purnama.

Menurut dia, di 2020 hanya ada tiga kesempatan supermoon, salah satunya pada Rabu, 8 April 2020 nanti.

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin bilang, supermoon bisa masyarakat lihat di seluruh dunia, termasuk langit Indonesia.

Karena puncaknya pada Rabu (8/4) pagi pukul 09.35 WIB, supermoon bisa Anda saksikan malam Rabu atau malam Kamis.

"Supermoon terlihat mulai maghrib sampai menjelang matahari terbenam," ujar Thomas pada Kompas.com (31/3/2020).

Saat supermoon, bulan akan terletak di belakang Bumi sehingga cahaya matahari sepenuhnya menerangi bulan.

Jarak Bumi dengan bulan pada saat itu adalah 357.035 km dengan ukuran diameter mencapai 33,47 menit busur.

Bersama Lawan Covid-19, Wahana Visi Indonesia Kubu Raya Serahkan Bantuan 1.040 Masker N95

2. Hujan meteor Lyrids

Lyrids adalah hujan meteor biasa yang menghasilkan sekitar 20 meteor per jam pada saat puncaknya. Meteor ini diproduksi dari partikel debu yang ditinggalkan oleh komet C/1861 G1 Thatcher, yang ditemukan pada 1861.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved