Tiga Pastor Keuskupan Agung Pontianak Tanggapi Kasus Virus Corona

RD Alexius Alex mengatakan, "kalau Gereja saja kita anggap tidak aman, jadi dimana tempat yang aman untuk umat?

Penulis: Stefanus Akim | Editor: Stefanus Akim
IST/Komsos Keuskupan Agung Pontianak
TIGA PASTOR - RD Alexius Mingkar, Pastor Paroki Gereja Santo Yoseph Katedral Pontianak; RD John Rustam, Pastor Paroki Maria Ratu Pencinta Damai Pontianak, dan RP Elenterius Bon SVD, Pastor Biara SVD Pontianak di Labuan Bajo.Ketiga imam ini akan mengikuti pentahbisan Mgr Siprianus Hormat sebagai Uskup Ruteng pada Kamis, 19 Maret 2020. 

Laporan: Samuel | Staf Komisi Komsos Keuskupan Agung Pontianak

PONTIANAK - Kasus yang masih 'nge-hitz' baik di Indonesia bahkan di dunia sekarang adalah kasus virus Corona (COVID-19). Bahkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam rilis berita Senin (16/3/2020) menyampaikan perkembangan berkaitan dengan sebaran virus Corona (COVID-19) di Indonesia yang sejauh ini pasien positif COVID-19 berada di setidaknya 8 provinsi.

Hal itu dipublikasikan lewat Twitter resmi @KemenkesRI, menyebutkan sebaran COVID-19, berada di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Bali, dan DI Yogyakarta.

Penyebaran isu yang sedang ramai diperbincangkan ini heboh baik dalam berita maupun sebaran informasi dari medsos.

Kota Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, tepat pada hari Senin, (16/03/2020), tiga imam dari Keuskupan Agung Pontianak yaitu RD Alexius Mingkar sebagai Pastor Paroki Gereja Santo Yoseph Katedral Pontianak; RD John Rustam, sebagai Pastor Paroki Maria Ratu Pencinta Damai Pontianak, dan RP Elenterius Bon SVD, sebagai pastor biara SVD Pontianak, yang turut hadir dalam perayaan tanggal 19 Maret 2020 tahbisan Uskup Ruteng yang baru Mgr Siprianus Hormat.

Dalam perbincangan sore di penginapan Sylvia Hotel & Resort, RD Alexius Alex mengaku bahwa sepanjang jalan baik di Bandara maupun di pPesawat dari Surabaya sampai Labuan Bajo aman-aman saja. Memang ada beberapa yang menggunakan masker, tapi sebagian besar ada banyak juga yang tidak menggunakan masker.

Menurut berita-berita yang tersebar di Medsos maupun berita televisi, tentu kasus Virus Corona ini sangat mengkhawatirkan dan sangat meresahkan. Bahkan, RD. Alex mengaku bahwa dampak Virus Corona ini sangat terasa di Gereja Katedral. Tidak hanya itu, dampak lainnya juga dirasakan oleh gereja-gereja paroki lain yang ada di Keuskupan Agung Pontianak.

RD Alexius Alex mengatakan, "kalau Gereja saja kita anggap tidak aman, jadi dimana tempat yang aman untuk umat? Ujarnya.

Ia mengakui dan mengapresiasi bahwa Indonesia begitu cepat menanggapi kasus Virus Corona yang menyebar di tengah masyarkat. Namun, jika informasi itu terlalu meresahkan bahkan membuat umat takut untuk ke gereja atau beraktivitas, itu juga tidak baik.

RD John Rustam juga mengatakan bahwa informasi yang menyebar juga jangan terlalu berlebihan. Karena itu bukan hanya informasi saja, tetapi juga bisa meresahkan dan berpotensi untuk membentuk persepsi yang tidak baik untuk lingkungan kerja maupun masyarakat.

"Seperti yang dikatakan Bapak Uskup Agung Pontianak bahwa, jika kita tahu sakit maka jangan masuk ditengah keramaian, jika kita tahu kita sehat, maka baiknya menjaga kesehatan dan kebersihan diri, terutama menjaga stamina agar tidak lelah," ujarnya.

Begitu juga menurut RP Elenterius Bon SVD. Ia mengatakan bahwa dalam masa seperti inilah saatnya kita berkumpul untuk sama-sama berdoa dan melakukan gerakan yang nyata untuk banyak umat. Tapi bukan motif untuk mengelisahkan tetapi justru harus menguatkan banyak orang.

RP Elenterius Bon SVD mengatakan, ada kata-kata yang unik tetapi sekaligus menyentil iman Katolik saat dirinya membaca di grup WhatsApp SVD Jawa. Begini ungkapannya, "Saya berpikir aneh, kok orang Katolik menjauh dari Tuhan? Justru karena dengan kasus ini, ayo berkumpul, berdoa, bekerjasama untuk mencari jalan keluar. Bukan justru kabar yang menggelisahkan."

RP Elenterius Bon SVD menegaskan bahwa Pesan Prapaskah, memang mengarah pada berjaga-jaga, dan sejalan dengan itu bahwa dalam kasus yang sedang hangat ini ia mengajak bukan hanya berjaga-jaga dalam hal rohani saja, tetapi juga dalam hal fisik yang meliputi kebersiahan, makan, komunikasi dengan orang lain, jaga stamina dan yang paling penting adalah menjaga mental.

RD John Rustam juga mengungkapkan agar selalu waspada, namun waspada boleh-boleh saja, tapi jangan terlalu berlebihan. Sedangkan RD Alex juga menyayangkan jika kasus ini, diumbar sampai meresahkan masyarakat dan umat, sehingga banyak orang-orang yang memborong belanja kebutuhan rumah tangga, maka dampaknya bukan hanya pada gereja, tetapi juga menyangkut banyak orang yang ekonominya pas-pas'an.

RD Alex mengajak umat untuk tetap menghayati refleksi liturgi masa prapaskah dengan doa, mati raga dan amal. "Dalam hal ini, umat ditantang untuk masuk dalam penghayatan masa Prapaskah, bersama kasus Virus Corona," ujarnya sembari menutup perbincangan sore kami.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved