Bukit Momuluk Longsor
Longsor Bukit Momuluk Berdampak Pada Air Bersih, Warga Terpaksa Cari Sumber Air dari Anak Sungai
Desa Rantau Malam, Dusun Remukau yang paling dekat dari lokasi. Sekitar satu hari perjalanan
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Jamadin
SINTANG - Ribuan warga desa disebut terdampak langsung akibat material longsoran Bukit Momuluk, Kecamatan Serawai, Sintang.
Akibat material longsoran tanah mengakibatkan Sungai Serawai keruh berwana kuning kecoklatan. Padahal, semula air sungai sangat jernih dan menjadi sumber air yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat.
“Sungai Serawai keruh. Sungai itu airnya dikonsumsi oleh masyarakat,” kata Andreas Toron, warga Desa Nanga Jelundung kepada Tribun Pontianak, Rabu (4/3/2020).
Kebetulan, Toron sedang berada di Sintang. Tiga hari lalu, dia pulang ke kampung halamannya setelah mendapat informasi tanah longsor.
• BREAKING NEWS - Bukit Momuluk di Area Taman Nasional Serawai Sintang Longsor
Menurut Toron,tanah longsor di Bukit Momuluk terjadi pada 23 Februari 2020 bulan lalu. Meski lebih dari satu pekan pasca longsor, air sungai serawai masih berwarna kuning keclokatan.
“Sekarang masih keruh airnya. Asal dia turun hujan, keruh lagi airnya,” ungkapnya.
Toron mencurigai, longsoran di hulu Sungai Serawai membendung aliran sungai, hingga menyebabkan warna sungai berubah menjadi keruh.
Sungai Serawai kata Toron, sumber air bersih bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai.
Ada sejumlah desa yang berada di bantaran sungai dari hilir sampai hulu sungai, antara lain: Desa Jelundung, Baras Nabun, Penekasan, Teluk Harapan dan beberapa desa lainnya.
“Desa Rantau Malam, Dusun Remukau yang paling dekat dari lokasi. Sekitar satu hari perjalanan,” ujar Toron.
• Polsek Ledo Budidayakan Rumput Vetiver, Rumput Pencegah Longsor
Tidak semua desa yang berada di sepanjang aliran Sungai Serawai memiliki sumber air bersih. Warga Desa Rantau Malam, misalnya masih menggunakan mata air Sungai Serawai untuk dikonsumsi.
“Yang sudah ada air bersih, Baras Nabung, Penekasan, Jelundung, itu ada sumber air bersihnya. Rantau malam belum ada,” ungkapnya.
Akibat Sungai Serawai keruh berwarna kuning keclokatan, masyarakat Desa Rantau Malam harus mencari sumber air dari anak sungai yang bersih.
“Airnya belum bisa dikonsumsi. Mungkin sekarang mereka cari anak sungai untuk sumber air bersih,” kata Toro.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut: