Pagi Ini, Rupiah Tembus Rp 14.088 Per Dolar AS

Nilai tukar rupiah semakin keok pada perdagangan, Jumat (28/2), pelemahan sembilan hari beruntun

Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Petugas teller melayani penukaran mata uang dolar AS dengan rupiah di Bank Mutiara, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung 

Pagi Ini, Rupiah Tembus Rp 14.088 Per Dolar AS 

Nilai tukar rupiah mengalami pelemahan Jumat (28/2).

Nilai tukar rupiah melemah sembilan hari berturut-turut.

Mengutip Bloomberg pukul 8.14 WIB, rupiah pasar spot ke level 14.088 per dolar AS atau melemah 0,45%.

Analis Kapital Global Investama Alwi Assegaf memproyeksikan rupiah hari ini akan kembali melemah seiring dengan penyebaran virus corona yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

Rupiah Dibuka Pada Level Rp 13.944 Per Dolar

“Memang masih cenderung melemah. Namun, pelemahan rupiah ini kemungkinan bisa diredam asalkan Bank Indonesia (BI) bertindak untuk menstabilkan nilai tukar dengan melakukan intervensi,” kata Alwi kepada Kontan.co.id, Kamis (27/2) kemarin.

Alwi menghitung rupiah akan melemah dan bergerak pada kisaran Rp 13.960-Rp 14.110.

Sementara Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana melihat rupiah justru punya peluang terapresiasi.

Dia melihat rupiah akan mampu menguat tipis pada rentang Rp 13.950 per dolar AS-Rp 14.080 per dolar AS.

OJK Kalbar Imbau Investor Pemula Manfaatkan Galeri Investasi

“Virus corona masih akan menjadi sentimen penekan, namun faktor utama penguatan berasal dari pergerakan indeks dolar yang sudah mulai tertahan. Hal ini seiring dengan risiko di perekonomian AS sendiri,” pungkas Fikri.

Rupiah Dibuka Pada Level Rp 13.944 Per Dolar

Rupiah kembali mengalami pelemahan Kamis (27/2).

Setelah delapan hari berturut-turut, dilansir Bloomberg, pukul 8.09 WIB, rupiah pasar spot ke level Rp 13.944 per dolar AS.

Mengalami pelemahan 0,03% dari sesi sebelumnya.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal memperkirakan, tren pergerakan negatif kurs rupiah dalam delapan hari terakhir masih akan berlanjut di hari ini.

Pasalnya, belum ada sentimen baru, baik dari internal atau eksternal.

Menurut Faisyal, sentimen penggerak rupiah saat ini hanya berasal dari penyebaran virus corona.

Alhasil, tren pergerakan rupiah tidak akan banyak berubah.

"Rupiah masih akan tertekan dan kembali melanjutkan tren negatif," kata Faisyal.

Bahkan, menurut dia, bukan tidak mungkin, nilai tukar rupiah kembali menembus level Rp 14.000 per dolar AS.

Harga Emas Antam Turun Rp 10.000 Per Gram

Rupiah Dibuka Pada Level Rp 13.944 Per Dolar

Rupiah kembali mengalami pelemahan Kamis (27/2).

Setelah delapan hari berturut-turut, dilansir Bloomberg, pukul 8.09 WIB, rupiah pasar spot ke level Rp 13.944 per dolar AS.

Mengalami pelemahan 0,03% dari sesi sebelumnya.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal memperkirakan, tren pergerakan negatif kurs rupiah dalam delapan hari terakhir masih akan berlanjut di hari ini.

Pasalnya, belum ada sentimen baru, baik dari internal atau eksternal.

Menurut Faisyal, sentimen penggerak rupiah saat ini hanya berasal dari penyebaran virus corona.

Alhasil, tren pergerakan rupiah tidak akan banyak berubah.

"Rupiah masih akan tertekan dan kembali melanjutkan tren negatif," kata Faisyal.

Bahkan, menurut dia, bukan tidak mungkin, nilai tukar rupiah kembali menembus level Rp 14.000 per dolar AS.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga mempunyai pandangan serupa.

Pasar masih mengkhawatirkan penyebaran virus corona yang terus meningkat di luar China.

Sementara itu, tidak ada katalis dari dalam negeri yang cukup kuat untuk menjaga rupiah.

Josua memperkirakan, kurs rupiah cenderung melemah hari ini dengan rentang pergerakan antara Rp 13.850-Rp 13.950 per dolar AS.

Sedangkan menurut perkiraan Faisyal, kurs rupiah akan bergerak antara Rp 13.860-Rp 14.000 per dolar AS.

Rupiah Melemah ke Kisaran Rp 13.800 Per Dollar AS Senin (24/2/2020)

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kembali melemah.

Pada awal perdagangan di pasar spot pada Senin (24/2/2020), rupiah mengalami pelemahan hingga menembus kisaran 13.800.

Mengutip data Bloomberg, pada pukul 08.36 WIB rupiah melorot ke level Rp 13.853 atau melemah 0,67 persen dibanding penutupan Jumat Rp 13.760 per dollar AS.

Dikutip dari Kompas.com, Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen virus corona masih akan berlanjut awal pekan ini setelah banyak analis menilai dampak virus corona akan mengancam perekonomian global.

"Kekhawatiran ini mendorong pasar masuk ke aset safe haven seperti emas dan obligasi pemerintah AS," kata Ariston.

Oleh sebab itu, harga emas melejit dan terus naik ke area 1.649 dollar AS per troy ons pada Jumat malam pekan lalu.

Pada Senin pagi ini emas terpantau naik lagi ke level 1.681 dollar AS per troy ons.

Disamping itu, yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun terus turun ke area 1,47 persen setelah sebelumnya berkonsolidasi di kisaran 1,6 persen.

"Harga aset berisiko bisa lanjut tertekan hari ini, termasuk rupiah," tambahnya. Ariston memproyeksikan rupiah akan bergerak hari ini pada level Rp 13.760 per dollar AS sampai dengan Rp 13.900 per dollar AS.

Sebelumnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada penutupan perdagangan di pasar spot pada Jumat (21/2/2020) mengalami pelemahan.

Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup pada level Rp 13.760 atau melemah 10 poin sebesar 0,07 persen dibanding penutupan Kamis Rp 13.750 per dollar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan pasar masih melihat dampak virus corona pada perekonomian di wilayah lain.

Salah satu wilayah yang terdampak adalah Daegu Korea Selatan.

"Kekhawatiran seputar penyebaran virus corona di luar China yakni di Kota Daegu, kota terbesar keempat Korea Selatan, sudah seperti kota mati karena warga tidak berani keluar rumah," kata Ibrahim.

Ibrahim mengatakan Wali Kota Daegu, Kwon Young-jin menyarankan warga agar tetap di rumah setelah 90 orang jemaat sebuah gereja menunjukkan tanda-tanda serangan virus Corona.

Bahkan beberapa di antaranya kemudian positif Coron Daegu adalah salah satu kota manufaktur yang paling penting di Korea Selatan.

Di Daegu terdapat banyak industri tekstil, logam, sampai mesin. Dengan banyaknya penutupan Berarti sekarang industri-industri tersebut tidak berfungsi atau menganggur.

"Tidak hanya rantai pasok yang rusak, tetapi ada ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena pabrik tidak beroperasi," tambahnya.

 Perkembangan penyebaran virus Corona memang mengkhawatirkan.

Mengutip data satelit pemetaan ArcGis pukul 08:33 WIB, jumlah kasus Corona di seluruh dunia mencapai 76.215.

Disisi lain, korban jiwa terus bertambah menjadi 2.247 orang.

"Virus Corona memang berasal dan paling banyak menyerang di China. Namun perlu dicatat virus ini sudah menyebar ke 28 negara dan menciptakan kepanikan," ungkapnya.

Dampak ekonomi semacam ini yang paling dikhawatirkan dari virus Corona. Produksi yang terhambat tidak hanya terjadi di China, tetapi sudah dirasakan di negara lain.

Berdasarkan kajian Bank Indonesia (BI), potensi kehilangan devisa dari pariwisata akibat dampak virus corona mencapai 1,3 miliar dollar AS.

Sementara itu, potensi kerugian dari sisi logistik, untuk ekspor dan impor masing-masing adalah 700 juta dollar AS.

"Kemudian ada dampak penundaan investasi, khususnya dari China, yang diperkirakan bernilai 400 juta dollar AS," tambahnya.

Angka-angka tersebut membuat Bank Indonesia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 dari pertumbuhan 5,1 persen sampai 5,5 persen, menjadi 5 persen sampai 5,4 persen.

Artikel ini telah tayang dengan judul Tren pelemahan terus berlanjut, rupiah dibuka pada level Rp 13.944 per dolar https://investasi.kontan.co.id/news/tren-pelemahan-terus-berlanjut-rupiah-dibuka-pada-level-rp-13944-per-dolar

 

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved