Surat Gembala Uskup Agung Mgr Agustinus Agus: Membangun Kehidupan Ekonomi yang Bermartabat
Rabu 26 Februari 2020, telah dirayakan misa hari raya Rabu Abu. Hal ini merupakan pembukaan pekan masa Prapaskah.
Penulis: Stefanus Akim | Editor: Stefanus Akim
Dalam kegiatan di bidang ekonomi dan pengelolaan keuangan yang secara moral “tidak dapat diterima bukan terletak pada pencarian keuntungan, tetapi pada pemanfaatan ketidak setaraan demi keuntungan diri sendiri. Yang tidak dapat diterima adalah “menghasilkan keuntungan besar dengan cara menghancurkan yang lain, atau membuat kaya diri sendiri dengan cara merugikan dan membahayakan kebaikan umum”(OPQ,17).
Akhir kata dari surat Gembala itu dikatakan bahwa Seluruh umat Katolik dipanggil untuk menguasai dan dan mengolah bumi dan segala isinya demi kebaikan bersama dan martabat manusia dengan kemampuan sesuai dengan talenta kita masing-masing.
Tanggung jawab ada pada setiap orang, baik pada mereka yang memiliki modal besar, maupun yang bermodal kecil, baik pada mereka yang punya kemampuan untuk menentukan kebijakan-kebijakan yang menentukan masa depan rakyatnya maupun masyarakat biasa, baik yang mempunyai talenta besar maupun yang hanya mempunyai “satu talenta”, karena kita semua punya tanggungjawab yang sama, (26/2/2020).
Saudari-saudara yang terkasih dalam Kristus.
Masa puasa adalah masa dimana secara khusus umat Katolik diajak untuk meninjau kembali hidup keagamaan, melihat kembali hubungan kita dengan Tuhan. Bisa jadi hidup keagamaan mereka sudah mulai kearah yang tidak sesuai lagi dengan apa yang mereka imani.
Sehubungan dengan tema masa Puasa “membangun kehidupan ekonomi yang bermartabat” seluruh umat Katolik Keuskupan Agung Pontianak diajak untuk bertanya kepada diri sendiri, peran apa yang sudah dan sedang atau bisa diperbuat, baik sebagai pelaku ataupun sebagai penggiat ekonomi? (26/2/2020).
Sehubungan dengan penggunaan talenta yang bertanggungjawab dalam surat gembala Mgr. Agustinus Agus, mereka diajak untuk menyimak dan renungkan kata-kata Santo Paulus yang disampaikannya kepada umat di Tesalonika “jika seorang tidak mau bekerja janganlah ia makan”( 2Tes.10m3b).
Akhirnya mari kita simak firman Tuhan yang disampaikanNya melalui Nabi Yoel: ”berbaliklah kepadaKu dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh. Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu,berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasihsetia” (Yoel.2,12-13). *