IHSG Anjlok, Ini 101 Saham yang Masih Mendaki

IHSG mendekati level 5.800 pada awal pekan ini, anjlok 75,20 poin atau 1,28% ke 5.807,05 hingga penutupan perdagangan

TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Ilustrasi 

IHSG Anjlok, Ini 101 Saham yang Masih Mendaki

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada Senin (24/2).

IHSG mendekati level 5.800 pada awal pekan ini, anjlok 75,20 poin atau 1,28% ke 5.807,05 hingga penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Seluruh sektor merah dengan penurunan tajam di masing-masing sektor.

Penurunan terbesar tampak pada sektor perkebunan, yakni 1,84%.

Sektor aneka industri turun 1,55%.

Sektor konstruksi tergerus 1,49%.

Sektor infrastruktur melemah 1,46%.

Sektor barang konsumen turun 1,45%.

Sektor manufaktur melemah 1,34%. Sektor keuangan turun 1,28%.

Sedangkan sektor perdagangan dan jasa serta sektor tambang turun masing-masing 0,91% dan 0,79%.

Dampak Virus Corona, Indeks Harga Saham Gabungan Diproyeksikan Melemah Pekan Depan

Total volume transaksi bursa hari ini mencapai 6,22 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 5,85 triliun.

Ada 320 saham yang turun harga pada hari ini.

Hanya 101 saham yang masih kuat mendaki dan 120 saham yang bertahan mendatar.

Dari jajaran saham konstituen LQ45, 

Top losers LQ45 hari ini adalah:

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) -6,52%

PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) -6,45%

PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)  -6,09%
 

Ilustrasi
Ilustrasi (ist)

Ada empat saham yang menguat pada LQ45:

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) 1,72%

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) 0,71%

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) 0,68%

PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) 0,58%

Asing Lepas Portofolio Setengah Triliun, IHSG Anjlok 1,28 Persen

Investor asing mencatat net sell atau penjualan bersih Rp 505,46 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 285,5 miliar,

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 187,6 miliar,

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 127,6 miliar.
 

Ilustrasi pergerakan harga saham
Ilustrasi pergerakan harga saham (shutterstock)

Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah:

PT Astra International Tbk (ASII) Rp 109,2 miliar,

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 67,5 miliar,

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 19,6 miliar.

OJK Kalbar Imbau Investor Pemula Manfaatkan Galeri Investasi

 Dampak Virus Corona, Indeks Harga Saham Gabungan Diproyeksikan Melemah Pekan Depan

Kasus Virus Corona memberi sentimen negatif pada pasar saham.

Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) diproyeksikan melemah pada pekan depan.

IHSG diprediksi bergerak pada kisaran 5.750 hingga 5.960.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menyatakan, penyebabnya adalah korban wabah virus corona kini mulai menunjukkan peningkatan.

Ini khususnya terkait kasusu corona di luar China, contohnya Korea Selatan dan Jepang.

Dilansir dari Kompas.com ada peningkatan tajam dalam kasus Covid-19.

Komisi Kesehatan Nasional China menyebutkan ada 74.576 kasus Covid-19 telah dikonfirmasi, jumlah yang meninggal mencapai 2.118 orang. 

Ilustrasi
Ilustrasi (TRIBUN FILE/ISTIMEWA)

GoJek Gelontorkan Rp 411 Miliar Demi Kuasai Saham Minoritas Blue Bird

Tekanan pasar juga terjadi karena ada kekawatiran penyebaran virus corona di luar China.

Korea Selatan telah melaporkan adanya 100 kasus baru.

Di Jepang sendiri dilaporkan lebih dari 80 orang dinyatakan positif terkena virus corona.

Hal ini sudah diperingatkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) karena rendahnya kasus Covid-19 di luar China.

Artinya, mungkin akan terjadi lonjakan di waktu yang akan datang.

Penelitian terbaru menunjukkan virus corona lebih mudah menular daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Hal ini menimbulkan ketidakpastian ekonomi global.

"Pasar keuangan dunia kami perkirakan akan membaik ketika di temukan perlambatan penyebaran virus sebagai tanda awal teratasinya wabah corona," ujar Hans.

Dampak dari virus corona telah merambat ke raksasa teknologi Apple yang memperkirakan tidak akan mampu memenuhi proyeksi pendapatan kuartalannya.

Perlambatan produksi yang menyebakan turunnya pasokan iPhone global dan melemahnya permintaan di China akibat wabah virus corona menjadi alasan Apple.

Dampak ekonomi virus corona disampaikan juga oleh S&P Global Ratings yang mengatakan, perbankan China bisa mengalami kredit macet sebanyaknya 1,1 triliun dollar AS karena virus tersebut.

Goldman Sachs mengatakan pasar keuangan dunia telah meremehkan potensi dampak dari wabah corona terhadap ekonomi dan bisnis.

"Hal ini mebuat kami memperkirakan adanya potensi terjadi risiko koreksi pada indeks dunia ke depannya," kata Hans.

Promo KFC Mini Chizza Hingga Chicken Strips Hanya Rp 10.000, Berlaku Hari Ini

Upaya stimulus telah pun sudah dilakukan berbagai otoritas.

Bank sentral China (PBoC) melakukan penurunan suku bunga kredit tenor 1 tahun sebesar 10 basis point dan bunga kredit tenor 5 tahun sebesar 5 basis point.

Pengumuman ini sehari setelah bank sentral China menurunkan suku bunga tenor jangka menengah.

PBoC juga mengumumkan bakal memberikan pendanaan jangka menengah sebesar 200 miliar yuan atau 29 miliar dollar AS kepada perbankan komersial.

Pun PBoc memangkas suku bunga utamanya sebesar 10 basis poin menjadi 3,15 persen.

Sebelumnya, Menteri Keuangan China Liu Kun mengatakan, pemerintah China merencanakan pemotongan pajak dan akan meningkatkan belanja pemerintah untuk memberikan stimulus fiskal bagi perekonomian.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) juga telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen untuk memberikan stimulus pada pasar.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul IHSG anjlok 1,28%, asing lepas portofolio setengah triliun https://investasi.kontan.co.id/news/ihsg-anjlok-128-asing-lepas-portofolio-setengah-triliun

OJK Kalbar Imbau Investor Pemula Manfaatkan Galeri Investasi

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved