Kronologi Viral Duel Sengit Pawang Buaya Versus Buaya Sepanjang Lima Meter, Rusli Sempat Berguling

Rusli sempat berguling di sungai lantaran buaya raksasa ini sempat mengadakan perlawanan.

Editor: Jimmi Abraham
ABC Australia
Kronologi Viral Duel Sengit Pawang Buaya Versus Buaya Sepanjang Lima Meter, Rusli Sempat Berguling 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Buaya sepanjang lima meter berhasil ditaklukkan oleh seorang Pawang buaya di Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat seusai duel sengit.

Hanya berbekal besi tombak, pawang bernama Rusli itu sukses menundukkan induk buaya bahkan beserta anaknya, Kamis (13/2/2020).

Induk dan anak buaya itu kerap meneror warga di sekitar pesisir Sungai Budong-budong, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.

Video yang merekam aksi sang pawang pun viral di media sosial facebook.

Kasus duel sengit antara manusia dengan buaya memang pernah beberapa kali terjadi, salah satunya di Australia.

Pertarungan itu terjadi lantaran seorang pria tanpa sengaja berdiri di atas seekor buaya.

Dan kasus terbaru terjadi di Mamuju Tengah, Sulawesi Barat baru-baru ini.

HEBOH Buaya Muara di Bantaran Sungai, Satu Ekor Buaya Ditangkap, Tiga Ekor Buaya Masih Terlihat

Berikut kronologi duel sengit pawang taklukkan buaya sepanjang lima meter, dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Viral Pawang Tangkap 2 Buaya dengan Bergulat di Sungai, Ini Ceritanya'.

1. Kronologi Duel Sengit

Untuk menangkap buaya ganas yang sudah berulang kali meneror warga ini, Rusli hanya butuh seekor ayam hidup untuk memancing sang buaya keluar dari tempat persembunyiannya.

Saat melihat seekor ayam, sang buaya langsung menyergap hewan itu.

Saat itulah Rusli menombak sang buaya dengan besi tombak.

Rusli sempat berguling di sungai lantaran buaya raksasa ini sempat mengadakan perlawanan.

Pawang Buaya Bergulat Hingga Menangkap Dua Ekor Buaya Raksasa
Pawang Buaya Bergulat Hingga Menangkap Dua Ekor Buaya Raksasa di Mateng (KOMPAS.COM/JUNAEDI)

Namun, berkat kepiawaian Rusli, buaya ganas termasuk seekor anaknya ini berhasil ditaklukkan.

Dalam keadaan sudah tak berdaya, buaya ini kemudian ditarik Rusli ke daratan, hingga jadi tontonan warga, termasuk anak-anak.

2. Videonya viral

Video viral penangkapan buaya sepanjang lima meter dan seekor anak buaya yang diunggah di akun Facebook atas nama Hengki, sejak dua hari terakhir sontak mendapat respon beragam dari warganet.

Dalam dua hari terakhir, akun milik Hengki dikomentari hampir mencapai lima ratus komentar.

Sebagian angkat jempol dengan akan keberanian sang pawang. Warganet lain mengkritisi lantaran buaya ganas itu dibunuh dan kulitnya diambil warga.

3. Meresahkan warga

Pengakuan warga setempat, termasuk Rusli, buaya tersebut sering meresahkan warga.

Buaya yang diduga tengah mengincar mangsanya tersebut beberapa hari terakhir selalu menampakkan diri, terutama di depan nelayan dan petani yang setiap hari melintasi kawasan sungai.

Buaya raksasa ini bahkan sering menabrak perahu atau kapal milik warga yang tengah menacing menggunakan perahu atau kapal di sungai ini.

Pemilik kapal jadi ketakutan.

Kemunculan buaya ini setiap saat di sepanjang muara sungai dinilai warga sangat mengancam keselamatan mereka.

Warga pun sudah lama sepakat untuk menangkap buaya ganas ini namun selalu kehilangan cara.

4. Pengakuan sang pawang

Rusli, sang pawang mengaku tidak serta merta menangkap semua buaya di muara sungai.

Rusli hanya memilih-milih dan mengincar hanya buaya yang diketahui sudah sering memangsa manusia dan binatang ternak hingga meresahkan warga.

Buaya dengan panjang lima meter bersama anaknya ini misalnya, ditangkap Rusli karena sudah berulang kali memangsa ternak warga seperti kambing, sapi dan ternak lainnya.
Dalam sebulan terakhir, warga di sekitar lokasi ini mengaku sudah tiga kali kehilangan ternak sapi dan kambing.

Terkait video maupun foto yang viral di media sosial soal pengambilan kulit buaya, Rusli mengaku buaya yang ia tangkap bukan hanya ini.

Rusli mengaku pernah meminta kepada pemerintah agar Sulbar memiliki penangkaran buaya, agar buaya ganas ini tidak menjadi ancaman yang meresahkan warga sekitar.

Rusli mengatakan, pelestarian buaya sebagai hewan langka memang juga penting, tapi keselamatan warga terutama anak-anak yang rawan jadi mangsa binatang liar juga jauh lebih penting.

“Tidak semua buaya di sungai kita bunuh dan tangkap. Hanya buaya yang sering meresahkan warga termasuk menangsa hewan ternak itu yang kita tangkap, lainnya tetap berkeliaran di sungai,” jelas Rusli, usai menangkap dan menyeret buaya ke daratan.

5. Kasus serupa, Pria Bersimbah Darah Setelah Duel dengan Buaya

Kasus pertarungan antara manusia dan buaya juga pernah terjadi di Australia

Seorang pria bersimbah darah setelah melakukan duel sengit dengan seekor buaya

Duel sengit itu berawal saat si pria tak sadar sedang menginjak buaya tersebut

Si buaya yang merasa terganggu langsung menyerang dan menjepitkan rahangnya ke pangkal paha pria tersebut.

Dilansir dari Intisari dalam artikel 'Pria Ini Berdiri di Punggung Buaya Selama 15 Detik Karena Dikira Gelondongan Kayu, 'Pergulatan' pun Terjadi dan Beginilah Akhirnya', kronologinya berawal saat pria bernama Elston Lami Lami (42) mengira seekor buaya adalah gelondongan kayu dan menginjaknya saat mengarungi air di Pulau Croker, Australia.

"Saya benar-benar naik dan berdiri di atas buaya selama 15 detik," kata Elston kepada 9 News.

Dia menambahkan: "Sepupu saya kemudian memberi tahu saya bahwa saya berdiri di atas punggungnya (buaya), dan dalam sepersekian detik dia memutar saya dan menjatuhkan saya."

"Dia mulai membalikku dan aku menabrak pinggir sungai, lalu dia menyerang."

Hewan yang kuat itu menyambar kaki Elston dan mulai menyeretnya lebih dalam ke air.

Tidak tinggal diam, Elston melakukan perlawanan.

"Aku mendorongnya dan menendang hidungnya tiga kali, dan dia membiarkanku pergi," katanya.

Awalnya, serangan itu terlihat berhasil dan buaya itu sepertinya mundur.

Tapi kemudian buaya itu kembali lagi dan menyerang.

"Aku terus menyeret diriku ke atas daratan, dan yang kulihat hanyalah percikan besar," kata Elston.

"Ketika dia datang dengan rahangnya terbuka, aku merentangkan kaki kiri saya dan dia menyambar celanaku.

"Aku memegang rahang dengan tangan kananku, dan meninjunya dengan tangan kiriku, jadi aku memukulnya empat kali."

Dalam kesakitan dan bersimbah darah karena luka-lukanya, Elston sekuat-kuatnya mencoba melarikan diri.

Dia tidak memikirkan hal-hal apapun selain kedua putrinya.

"Aku melihatnya keluar dari air, dan buaya itu mulai mengejarku," katanya.

"Aku berlari, darah memancar keluar dari kaki kiriku, aku berlari untuk hidupku."

Dia berkata: "Jika bukan karena anak-anak saya, saya tidak akan hidup sekarang."

Elston diterbangkan dari Pusat Kesehatan Masyarakat Minjilang ke Rumah Sakit Royal Darwin, di mana ia dalam kondisi stabil.

"Ini pertama kalinya dia diserang oleh buaya," kata pilot helikopter Jamie Humphreys.

"Dia bilang dia tidak pernah takut berjalan melalui air keruh atau sungai sebelumnya, tapi dia berubah pikiran sekarang."

Demikian kronologi duel sengit pawang menaklukkan buaya sepanjang lima meter di Mamuju.

Di samping itu, kasus pertarungan antara manusia dan buaya juga pernah terjadi di Australia. (Kompas.com/Surya/Putra Dewangga Candra Seta)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kronologi Duel Sengit Pawang Taklukkan Buaya Sepanjang 5 Meter di Mamuju, Cuma Pakai Besi Tombak

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pertarungan Seorang Pawang Menaklukkan Buaya 5 Meter di Sungai Budong-budong

(*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved