Jalan Amal Dipagar, Syamsul Bahri: Faktor Internal Keluarga
Kami akan sampaikan surat ke bupati dan instansi terkait mohon solusinya. Suratnya Senin ini kami sampaikan
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Jamadin
SINTANG - Kepala Kelurahan Ladang, Kecamatan Sintang, Syamsul Bahri mengatakan pihaknya akan menyurati bupati sintang dan instansi terkait menanggapi pemagaran jalan Amal oleh pemilik lahan lantaran geram warga buang sampah sembarangan.
“Kami akan sampaikan surat ke bupati dan instansi terkait mohon solusinya. Suratnya Senin ini kami sampaikan,” kata Syamsul Bahri, Jumat (14/2/2020).
Menurut Syamsul, jalan Amal yang kabarnya dihibahkan oleh Neneng untuk dibangun jalan dan tanah disepanjang jalan tersebut, bukan hanya milik Neneng.
Oleh sebab itu, kelurahan tidak bisa ikut campur lebih dalam lantaran ada faktor internal lainnya.
“Baru sekitar tiga bulan terkahir, faktor internal keluarga, kita tak (ikut) campur. Mungkin masih perlu dibenahi yang hak milik masing-masing tanah tersebut. Bu Neneng salah satunya saja pemilik,” ujar Syamsul Bahri.
• Geram Warga Buang Sampah Sembarangan, Pemilik Tanah Pagar Jalan Amal
Soal keinginan masyarakat ada Tempat Pembuangan Sampah (TPS), Syamsu menyebut sulit mencari lokasinya. Terlebih, di daerah tersebut harga tanah mahal.
Namun, menurutnya, hal ini juga tanggungjawab bersama, termasuk anggota DPRD maupun pemerintah.
“Upaya sudah dicoba cari tempat sampah, tapi belum ada yang mau beri tanah, karena berhitung harga kalau tempat yang sudah maju gitu. Hal ini juga tanggung jawab bersama,” tukasnya.
Sudah Beri Peringatan
Neneng, pemilik lahan yang memblokir jalan amal mengaku sebenarnya tidak punya niat untuk menutup akses jalan dengan membuat pagar kayu.
Menurut Neneng, dia terpaksa meminta bantuan warga untuk menutup akses jalan Amal lantaran kesal dengan ulah warga yang membuang sampah sembarangan dibahu jalan yang bukan tempat sampah sampai meluber di jalan.
"Sebenarnya tidak ada niat nutup jalan, cuma warganya yang keterlaluan, sudah di peringatkan, masih aja (buang sampah sembarangan)," ujar Neneng dikonfirmasi tribun pontianak, Jumat (14/2) malam.

Neneng menyebut belum tahu kapan akan membuka pagar kayu yang menutup jalan amal. Dia hanya menegaskan, pagar akan dibuka sampai masyarakat sadar dan tidak lagi buang sampah sembarangan.
"Sampai masyarakatnya sadar sampah. Mungkin nanti ada solusi, dari dinas yang terkait," tukas Neneng.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut: