Geram Warga Buang Sampah Sembarangan, Pemilik Tanah Pagar Jalan Amal
Sudah berbulan-bulan warga RT 7 resah dengan warga yang buang sampah sembarangan. Bukan hanya pemilik lahan
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Jamadin
SINTANG - Geram dengan ulah warga yang buang sampah sembarangan, pemilik lahan terpaksa menutup akses jalan Amal, RT 7, Kelurahan Ladang, Kabupaten Sintang.
Menurut Yustandi, bukan hanya pemilik lahan yang geram dengan ulah warga buang sampah sembarangan hingga meluber ke jalan, tapi juga warga RT 7.
“Sudah berbulan-bulan warga RT 7 resah dengan warga yang buang sampah sembarangan. Bukan hanya pemilik lahan,” ujar Yustandi, Jumat (14/2/2020).
Yustandi meyakini, bukan warga RT 7 yang membuang sampah di jalan Amal yang tembus ke Dharma Putra tersebut.
• Dinas Perkim-LH Ketapang Mulai Benahi Bak Sampah di Ketapang
Menurut Yustandi, persoalan ini sudah berlarut-larut. Semula, sampah rumah tangga dibuang tak jauh dari titik jalan yang dipagar oleh pemilik lahan.
Warga RT 7 kemudian gotong royong membersihkannya. “Setelah gotong royong, sampah sudah bersih.
Setelah sekian lama, akhirnya banyak lagi yang buang sampah di jalan umum tersebut, tapi beda lokasi. Makanya kami geram, termasuk pemilik lahan,” ungkapnya.
Warga RT 7 kata Yustandi, tidak keberatan dengan keputusan Neneng, pemilik lahan akhirnya memutuskan untuk menutup akses jalan dengan dibuat pagar kayu. Warga juga sangat mendukung langkah Neneng.
“Kami juga tidak akan memaksa Ibu Neneng buka pagar. Kami menghargai beliau karena Ibu Neneng sudah menghibahkan tanah untuk jalan. Tapi warga justru membuang sampah sembarangan,” katanya.
Yustandi tidak tahu, sampai kapan jalan tersebut akan dipagar. Yang jelas kata dia, warga tidak merasa keberatan.
“Saya tidak menuduh warga mana yang buang sampah di jalan itu. Yang jelas, warga RT 7 tidak buang sampah sembarangan,” jelasnya.
Menurut Yustandi, persoalan ini akan panjang apabila tidak ada solusi dari pemerintah, seperti menyediakan tempat pembuangan sampah sementara. Selama ini, TPS yang ada lokasinya jauh dari rumah warga.
“Tindakan masyarakat buang sampah sembarangan salah. Tapi, di sisi lain, masyarakat bingung mau buang ke mana, karena tidak ada TPS yang dekat. Kami minta pemerintah berikan solusi, sediakan TPS, tapi jangan di pinggir jalan dekat permukiman,” harapnya.
Bukan Tempat Sampah
Nasori, warga RT 7, Kelurahan Ladang, mendukung langkah Neneng, pemilih lahan memasang pagar Jalan Amal karena geram dengan warga tak bertanggungjawab buang sampah sembarangan.
“Sebelumnya sudah pernah dikasih peringatan. Berkali-kali bahkan, melalui tulisan,” ujar Nasori, Jumat (14/2/2020).
Nasori menegaskan, jalan Amal bukan tempat sampah. Jalan tersebut merupakan hibah dari Neneng.

Sehingga wajar pemilik tanah geram dengan ulah warga yang membuang sampah sembarangan hingga meluber ke tengah jalan.
Sementara, di jalan tersebut tidak ada kontainer sampah. Sehingga, jarang sekali truk sampah melewati jalan tersebut.
“Di pinggir jalan, itu tanah lapang, lahan kosong. Jelas komplain lah yang punya tanah. Mana ada yang mau tanahnya digitukan (jadi tempat sampah),” kata Nasori.
Menurut Nasori, pemilik lahan membuat pagar kemarin sore, karena sudah terlalu geram dengan ulah warga. Nasori pun mengaku tak keberatan dengan sikap pemilik tanah.
“Kami masih bisa lewat. Ndak apa-apa dipagar. Warga RT 7 juga resah dengan tumpukan sampah. Mudah mudahan segera ada solusi," ujar Nasori.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut: