KISAH Pilu Bocah 4 Tahun Koma Sudah 5 Hari Akibat Gigitan Ular Weling, Kondisinya Memprihatinkan

Adila kini masih koma hingga hari kelima dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunung Jati, Kota Cirebon, Jawa Barat.

Kolase Foto HUMAS RSUD GUNUNG JATI dari Kompas.com/Wikimedia Commons
Kondisi Adila (4) yang digigit ular wling hingga koma sudah lima hari dirawat intensif di RSUD Gunung Jati. 

Tempat tidur mereka tanpa dipan dengan lantai masih berupa semen dan tanah.

Temboknya yang berupa semen dan batu bata dilapisi spanduk bekas.

Di depan kamarnya terdapat seekor ayam dalam kandang serta tumpukan kayu.

”Saya enggak tahu dia digigit atau tidak. Saya tidurkan lagi, tetapi dia merintih kesakitan. Setelah diperiksa, tumitnya ada bekas gigitan, ada darahnya. Saya enggak tahu penanganannya, cuma diikat kakinya dan disedot lukanya,” kata Rusmiati.

Wanita Ini Syok Temukan Ular Kobra Bermata Satu Tiba-tiba Muncul dari Dalam Toilet

Sabtu (8/2) dini hari Adila dibawa menggunakan sepeda motor ke Rumah Sakit Putera Bahagia, sekitar 3,5 kilometer dari rumahnya di Desa Pamengkang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.

Pihak rumah sakit langsung merujuk pasien ke RSUD Gunung Jati.

Di tempat parkir RS, anak balita itu muntah, lalu sesak napas dan akhirnya tidak sadarkan diri hingga saat ini. Rusmiati berharap kondisi Adila segera membaik.

”Semoga ada bantuan. Tagihannya tadi sudah sekitar Rp 37 juta. Padahal, anak saya belum masuk BPJS Kesehatan. Kami baru mengurus dan bisa aktif 14 hari setelah berlaku,” ujar asisten rumah tangga ini.

Belum Ada Perubahan

Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Perawatan RSUD Gunung Jati Siti Maria mengatakan, pihaknya berupaya maksimal untuk mengobati Adila, termasuk dengan pemberian serum anti-bisa ular (SABU).

Namun, belum ada perubahan.

”Kami sedang koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon untuk dapat membiayai perawatan pasien,” katanya.

Tri Maharani, Review Adviser WHO Snakebite Envenoming Working Group, mengatakan, gigitan ular pada Adila termasuk kasus langka.

”Ini ular Bungarus candidus khusus Cirebon. Hasil laboratorium, pembekuan darahnya normal, tetapi trombositnya menurun. Biasanya ular ini menyerang saraf dan akhirnya gagal pernapasan. Untuk riset venom-nya (bisa), belum ada di Indonesia, bahkan di dunia,” paparnya.

Kisah Basuki, 12 Tahun Hidup Sekamar Bersama King Kobra, Ngeri Kadang Lewat di Badan Saat Tidur

Menurut dia, penanganan pertama sangat menentukan untuk korban gigitan ular.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved