Update Virus Corona: Jumlah Korban Meninggal Dunia hingga Warning Indonesia Negatif Virus Corona
Berdasarkan data yang dikumpulkan, kasus kematian ini terjadi di wilayah-wilayah berikut:
Korban akibat Virus Corona semakin hari semakin bertambah.
Otoritas kesehatan Hubei, China, melaporkan data terbaru bahwa 1.013 orang meninggal dunia karena virus corona di Provinsi Hubei pada Senin (10/2/2020).
Jumlah itu termasuk satu kasus kematian di Hong Kong dan satu kasus kematian di Filipina.
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh John Hopkins University, kasus kematian ini terjadi di wilayah-wilayah berikut:
- 974 kasus kematian di Hubei
- 7 kasus kematian di Heilongjiang
- 6 kasus kematian di Henan
- 3 kasus kematian di Anhui
- 3 kasus kematian di Hainan
- 2 kasus kematian di Gansu
- 2 kasus kematian di Beijing
- 2 kasus kematian di Hebei
- 2 kasus kematian di Chongqing
- 1 kasus kematian di Guizhou
- 1 kasus kematian di Sichuan
- 1 kasus kematian di Jilin
- 1 kasus kematian di Hunan
- 1 kasus kematian di Shandong
- 1 kasus kematian di Guangdong
- 1 kasus kematian di Shanghai
- 1 kasus kematian di Guangxi
- 1 kasus kematian di Tianjin
- 1 kasus kematian di Jiangxi
- 1 kasus kematian di Hong Kong
- 1 kasus kematian di Filipina
Otoritas Hubei mengonfirmasi tambahan kasus baru sebanyak 2.097 infeksi virus di Hubei pada Senin (10/2/2020).
Tambahan ini membuat jumlah total kasus infeksi virus corona di wilayah tersebut meningkat menjadi sebanyak 31.728 kasus.
Lebih dari 25.000 pasien telah dibawa ke rumah sakit di Hubei, termasuk 1.298 di antaranya yang berada dalam kondisi kritis.
Dari jumlah tersebut, sebanyak lebih dari 2.000 pasien telah disembuhkan dan keluar dari rumah sakit.
Di luar China, lebih dari 300 kasus telah dikonfirmasi, termasuk 12 kasus di Amerika Serikat.
Pihak berwenang dari kesehatan publik telah memperingatkan bahwa kondisi ini mungkin seperti "ujung gunung es" setelah mereka mempelajari betapa mudahnya virus corona baru ini menyebar.
Indonesia Negatif Corona
Sampai dengan hari ini, belum ada satu pun kasus virus corona di Indonesia yang terkonfirmasi positif.
Ketiadaan kasus virus corona di Indonesia memicu kekhawatiran peneliti Harvard.
Menurutnya, ketiadaan tersebut mungkin berarti virus sebenarnya telah menyebar, tetapi tak terdeteksi.
Jika itu terjadi, menurut dia, ada potensi bagi virus tersebut membentuk epidemi yang jauh lebih besar.
“Indonesia telah melaporkan nol kasus, dan Anda akan mengharapkan telah melihat beberapa kasus,” ujar ahli epidemiologi Marc Lipsitch di Harvard TH Chan Scool of Public Health, sebagaimana dikutip VOA News.
Thailand sendiri telah melaporkan 25 kasus.
Namun, berdasarkan penelitian tim mereka, menurutnya, jumlah tersebut seharusnya lebih banyak.
Penelitian para ahli Harvard sendiri didasarkan pada perkiraan jumlah rata-rata penumpang pesawat yang terbang dari Wuhan ke kota-kota lain di seluruh dunia.
Asumsinya, semakin banyak penumpang maka berarti ada kemungkinan penularan kasus virus corona.
"Kasus-kasus yang tidak terdeteksi di negara mana pun berpotensi menyebarkan epidemi di negara-negara itu yang dapat menyebar di luar perbatasan mereka,” jelasnya.
Penelitian itu merupakan satu dari tiga penelitian terbaru yang mengatakan bahwa virus mungkin telah sampai di Indonesia.
Meski demikian, ketiga penelitian terbaru itu sendiri diakui tak melalui proses ilmiah normal yang ditinjau oleh ahli dari luar.
Namun, menurut peneliti yang dihubungi oleh VOA, penelitian tesebut menurut mereka masuk akal.
Melansir dari The Sydney Morning Herald, sebelumnya WHO mengingatkan agar Indonesia berbuat lebih banyak untuk mempersiapkan kemungkinan wabah virus corona di tengah kekhawatiran belum adanya satu pun temuan kasus.
WHO menginginkan agar Indonesia meningkatkan pengawasan, deteksi kasus, dan persiapan di fasilitas kesehatan yang ditunjuk apabila terjadi wabah.
Perwakilan WHO di Indonesia, Dr Navaratnasamy Paranietharan, mengatakan, Indonesia telah mengambil langkah konkret, termasuk penyaringan di perbatasan internasional dan menyiapkan rumah sakit apabila terdapat kasus yang potensial.
"Indonesia sedang melakukan apa yang mungkin untuk dipersiapkan dan dipertahankan terhadap virus corona baru," katanya.
Namun, menurutnya, masih banyak hal yang harus disiapkan Indonesia mulai dari pengawasan, deteksi, hingga persiapan fasilitas terkait skenario bila wabah terjadi.
"Ketersediaan alat tes khusus untuk mengonfirmasi nCoV (novel coronavirus) minggu ini adalah langkah yang signifikan ke arah yang benar," ujarnya, sebagaimana dikutip The Sydney Morning Herald, Jumat (7/2/2020).
Kepala Badan Litbang Kesehatan Kementerian dr Siswanto menanggapi penelitian ahli dari Universitas Harvard itu.
Siswanto mengatakan, penelitian tersebut hanya berdasarkan kalkulasi matematis dan belum dipastikan kebenarannya.
"Penelitian Harvard itu model matematik untuk memprediksi dinamika penyebaran novel coronavirus berdasarkan seberapa besar orang lalu lalang," kata Siswanto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip dari Kompas.com, Senin (10/2/2020).
Ia menyebutkan, jika didasarkan perhitungan matematis, seharusnya terdapat 6-7 kasus positif virus corona di Indonesia.
Namun, pihaknya menegaskan, sampai dengan hari ini belum ada satu pun kasus yang dinyatakan positif corona berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Litbang Kemenkes.
Kemenkes sendiri telah melakukan uji laboratorium terhadap 59 kasus dari 62 kasus yang ada.
Hasilnya, tak ada satu pun spesimen yang terbukti positif virus corona, sedangkan 3 spesimen lain tengah diteliti.
"Kalau diprediksi harusnya ada 6 kasus, ternyata sampai hari ini tidak ada, ya harusnya justru kita bersyukur. Kita sudah teliti dengan benar. Itu (penelitian ahli Harvard) hanya prediksi saja," kata dia.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pernyataan Ahli Harvard, WHO hingga Kemenkes soal Indonesia Negatif Virus Corona"
Penulis : Nur Rohmi Aida
Editor : Rizal Setyo Nugroho
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Terbaru Virus Corona: 1.013 Orang Meninggal Dunia, 42.763 Orang Terinfeksi"
Penulis : Vina Fadhrotul Mukaromah
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary