Waspada Corona, KKP Kenalkan Dua Alat Baru di Bandara Supadio
Pemerintah bersama pihak-pihak terkait pun terus meningkatkan kewaspadaan, terutama lajur udara di Bandara Internasional Supadio
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Madrosid
KUBU RAYA - Wabah virus corona masih menjadi ancaman dibeberapa negara, termasuk Indonesia.
Pemerintah bersama pihak-pihak terkait pun terus meningkatkan kewaspadaan, terutama lajur udara di Bandara Internasional Supadio, Kubu Raya, Kalbar.
Dokter kesehatan bandara, dr. Andy Gunawan Pasaribu menerangkan selain pendeteksian suhu tubuh, menggunakan thermal scanner secara inframerah.
Pihaknya juga memperkenalkan dua alat baru dalam penanganan kasus virus corona di bandara.
"Nama alatnya, hepa filter dan mobile isolation chamber. Ke dua alat ini terdapat diruang klinik dan isolasi di bandara," ujarnya saat konfrensi pers di ruang OIC bandara, Kamis (6/2/2020).
Hepa filter adalah alat yang berguna menyaring udara didalam ruangan isolasi yang telah terkontaminasi virus/bakteri.
• 4 Ramalan Film The Simpsons Jadi Nyata, Film Kartun Ini Prediksi Virus Corona Sejak 27 Tahun Lalu
Sedangkan mobile isolation chamber adalah alat yang didisain untuk mengkarantina dan melakukan transportasi seseorang yang mengalami infeksi penyakit menular sangat berbahaya secara aman,optimal dan cepat.
Selain itu, dr. Andy menyebutkan terkait pengawasan terhadap penumpang dan pesawat dari luar negeri sudah dilakukan secara ketat. Mulai pesawat tiba dan masuk ke dalam garbarata.
"Ketika penumpang turun dari pesawat, mereka diarahkan ke dalam ruangan untuk mengisi Health Alert Card. Ini adalah kartu pernyataan yang harus diisi penumpang mengenai identitas dan riwayat perjalanan, baik saat pergi dan tiba," jelasnya.
Sebelum penumpang menuju bagian imigrasi dan bea cukai. ratusan penumpang yang tiba dari Kuala Lumpur harus melewati proses pengecekan suhu tubuh, menggunakan thermal scanner.
"Jika ditemukan penumpang yang suhu tubuhnya tinggi dan gejala mirip seperti virus corona akan kita bawa ke dalam ruang kesehatan guna dilakukan tindakan lebih lanjut,"
Menurut dr. Andy suhu normal tubuh manusia adalah 36,7° hingga 37,2° celcius. Sejak 17 Januari lalu, pihaknya belum menemukan penumpang yang terindikasi gejala virus korona.
Pencegahan dan pengendalian ini dilakukan guna menindaklanjuti instruksi Gubernur Kalimantan Barat nomor : 800/0351/SEKRT-A/2020 terkait kewaspadaan terhadap masuknya virus corona di Kalbar.
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak