CARA Bedakan Ular Beracun dan Tak Beracun, Lihat Bentuk Kepala dan Sisik Bagian Anal Ular
Ular jantan diketahui memiliki organ kelamin berpasangan. Binatang ini termasuk karnivora dan makan terutama serangga dan binatang kecil.
Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
AKHIR-AKHIR ini publik dicemaskan dengan teror ular berbagai jenis di sejumlah kawasan di Tanah Air.
Bahkan di beberapa tempat, teror ular mengakibatkan korban jiwa.
Pawang ular di Kalimantan Barat (Kalbar) dan bocah di Jawa Barat (Jabar) meninggal dunia akibat racun atau bisa ular.
Dari peristiwa itu, sebagian masyarakat menjadi sangat takut terhadap ular apa saja karena ketidaktahuan jenis ular berbisa dan tidak berbisa.
Mengidentifikasi perbedaan antara ular berbisa (poisonous) dan tak berbisa (non-poisonous) tidak akan terlalu sulit jika Anda mengetahui ciri-ciri umum keduanya.
Ular adalah vertebrata dan termasuk Kelas Reptilia.
• Beda Ular Piton atau Sanca dengan Ular Anaconda & Ular Boa, Tak Sama Seperti King Kobra & Ular Kobra
• Fakta King Cobra Si Pembunuh Pawang Ular di Toho, Pemalu Tapi Mematikan! Ini Caranya Lacak Mangsa
Reptil mampu hidup dalam berbagai habitat dan memiliki tiga karakteristik dasar, yaitu; (a) berkembang biak dengan bertelur, (b) memiliki kulit kering dan (c) melakukan pernapasan dada.
Ular dikelompokkan dalam Orde Squamata dan terdapat sekitar 3000 spesies ular yang teridentifikasi sejauh ini.
Ular jantan diketahui memiliki organ kelamin berpasangan. Binatang ini termasuk karnivora dan makan terutama serangga dan binatang kecil.
Tergantung pada dimiliki tidaknya bisa, ular dibagi menjadi dua kelompok: ular berbisa dan tak berbisa.
Apa itu Ular Berbisa?
Dikutip dari amazine.co, ular berbisa mampu memproduksi bisa.
Contoh ular berbisa diantaranya adalah kobra, viper, dan spesies terkait.
Sebagian ular memiliki bisa sangat kuat sedang yang lain pada derajat lebih rendah.
Kelenjar bisa ular sebenarnya adalah kelenjar ludah yang dimodifikasi.
Ular berbisa menyuntikkan racun melalui taring.
Oleh karena itu, kehadiran taring merupakan karakteristik khas ular berbisa.
Kebanyakan ular yang lebih ‘canggih’ termasuk viper dan elapid memiliki rongga tabung di dalam taring mereka untuk menyuntikkan bisa secara lebih efektif.
Jumlah dan jenis bisa yang dikeluarkan biasanya disesuaikan dengan ukuran mangsa dan terutama digunakan untuk melumpuhkannya.
Pembelaan diri adalah fungsi sekunder bisa. Bisa adalah protein dan dapat bersifat neurotoksik, hemotoksik, atau sitotoksik.
Kebanyakan ular berbisa memiliki kepala berbentuk segitiga dan pupil mata elips.
Apa itu Ular Tak Berbisa?
Ular yang tidak mampu menghasilkan bisa dikenal sebagai ular tak berbisa.
Sebagian besar ular masuk dalam kategori ini.
Beberapa contoh ular tak berbisa diantaranya phyton, boa, anaconda, dll.
Namun, gigitan ular tak berbisa berukuran besar bisa sangat menyakitkan yang mungkin berakibat fatal karena rahang mereka yang kuat.
Ular tak berbisa dapat dengan mudah diidentifikasi oleh ketidakhadiran taring, kepala bulat, dan adanya sisik anal dalam dua baris.
Karena ular ini tidak memiliki bisa, mereka menggunakan metode lain seperti melilit mangsa untuk melumpuhkannya.
Ringkasan Perbedaan Ular Berbisa dan Tak Berbisa
* Ular berbisa memproduksi bisa, ular tak berbisa tidak.
* Ular berbisa memiliki taring untuk menyuntikkan bisa ke mangsa, sedangkan ular tak berbisa tidak memiliki taring.
* Ular berbisa kebanyakan memiliki kepala berbentuk segitiga, sedangkan ular tak berbisa memiliki kepala bulat.
* Ular berbisa memiliki bentuk pupil mata elips sementara ular tak berbisa memiliki pupil bulat.
* Bekas gigitan ular berbisa berbentuk satu atau dua tusukan pada kulit korban, sedangkan gigitan ular tak berbisa berbentuk banyak tusukan akibat deretan gigi pada rahang atas.
* Ular berbisa biasanya memiliki lubang peka panas di kepala, sedangkan ular tak berbisa tidak memilikinya.
* Terdapat satu baris sisik anal pada ular berbisa, sedangkan ular tak berbisa memiliki dua baris sisik anal. (*)