Mantan Pemain Arema Latih Gabsis Sambas U-17, Targetkan Berjaya di Piala Soeratin
Ia juga dikenal memang pelatih yang cukup banyak mengorbitkan pemain-pemain kelompok usia muda.
Penulis: Zulkifli | Editor: Maudy Asri Gita Utami
PONTIANAK - Gabsis Sambas, U-17 mendatangkan juru taktik dari Arema Malang guna mempersiapkan diri jelang Piala Soeratim 2020 yang dipikirakan berlangsung pada Februari mendatang.
Sosok pelatih tersebut yakni Suganda yang merupakan mantan pemain Arema Malang.
Ia juga dikenal memang pelatih yang cukup banyak mengorbitkan pemain-pemain kelompok usia muda.
Suganda mengatakan ini suatu pengalaman dan tantangan baru baginya melatih tim Gabsis Sambas, Kalimantan Barat.
• Gabsis Sambas Berburu Pemain Pemain Jelang Piala Soeratin Nasional
"Sebuah kepercayaan, mungkin saya tidak pernah menbayangkan. Saya seluruh Kalimantan sudah pernah melatih. Dan ini melengkapi di Kalimantan Barat."
"Alhamdulillah ini moment yang tepat sehingga saya bisa berbagi kepada pemai-pemain usia muda," ujarnya kepada Tribun Selasa (7/1/2020)
Sejak dipercaya melatih Gabsis Sambas beberapa bulan terakhir, disadarinya para pemain muda dari Sambas ini memiliki potensi.
"Mereka berangkat dari bakat alam, namun kita padukan dengan ilmiahnya sehingga berubah mindsetnya dari sebelumnya hanya sebagai pemain berubah menjadi atlet," katanya
Maka seorang atlet, kedisiplinan paling utama harus dimiliki. Jadi tidak hanya sekedar sebagai pemain sepak bola.
"Jadi tidak hanya sekedar bermain," ujarnya
Suganda yang sebelumnya melatih tim Pra PON Kalteng ini, tentunya memiliki ambisi membawa Gabsis Sambas berjaya di Piala Soeratin.
"Prinsip awalnya setiap kita bertanding itu adalah final, kita tanamkan jiwa petarung, jadilah orang yang bisa dipercaya dan memposisikan diri, masing-masing," ujarnya
Berbicara persaingan di level nasional untuk kelompok umur, Suganda lebih diplomatis.
Artinya sebagai pelatih menurutnya harus tetap optimis tetapi juga harus realistis.
"Jadi tidak boleh pesimis tetapi realistis. Jadi apa artinya kita memberikan ilmu kalau tujuan untuk kalah."
"Maka motto kita di Gabsis, keras, cepat, akurat, dinamis dan produktif ," ujarnya
Ia sendiri selama menukangi Gabsis berupaya menanamkan prinsip filosofi sepak bola Indonesia yakni menyerang, bertahan dan transisi.
"Jadi begitu kita menyerang kita harus siap bertahan. Jadi posisinya seperti apa dengan lawan terdekat , zona marking, atau man to man marking," tukasnya
Suganda merupakan mantan pemain Arema Malang, dan saat ini juga tercatat sebagai penaggung jawab akademi sepak bola Arema Malang.
Gabsis sendiri melakoni sejumlah uji coba di Stadion Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Pontianak, dimulai pada 5 - 11 Januari. (*)
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak