Jokowi Tinjau Natuna Besok Rabu (8/1/2020), Panglima TNI: Kekuatan Penuh di Laut Natuna Utara
Panglima TNI dijadwalkan Rabu (8/1) mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau situasi di Natuna.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengerahkan kekuatan penuh di Laut Natuna Utara, Provinsi Kepulauan Riau.
Panglima TNI yang ditemui di kantor Panglima TNI di Jalan Medan Merdeka Barat, Senin (7/1/2020) mengatakan, sejak dua tahun terakhir pangkalan kekuatan laut, darat, dan udara dibangun di Natuna yang terus diperkuat hingga saat ini.
“Patroli agenda setahun siaga tempur laut itu sudah berlangsung dan ditambah kekuatan dari empat kapal menjadi delapan kapal perang berikut kapal logistik. Keberadaan kapal logistik membuat kapal perang tidak usah kembali ke pangkalan di Natuna dan dapat terus berada di lautan menjaga wilayah kedaulatan, landas kontinen, dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE),” kata Hadi.
Jauh sebelum ada insiden pelanggaran ZEE akhir Desember 2019 dan awal Januari 2020 oleh kapal Vietnam dan kapal China, lanjut Panglima TNI, sudah berbagai sarana disiapkan TNI di Natuna.
Pangkalan kapal permukaan, pangkalan kapal selam, dua stasiun radar, fasilitas lapangan udara berupa hanggar pesawat tempur, rumah sakit tentara, Batalyon Komposit TNI AD, Batalyon Artileri Pertahanan Udara (Arhanud), dan Kompi Marinir TNI AL.
Keberadaan kekuatan TNI di Pulau Natuna dan Laut Natuna Utara, menurut Hadi, adalah untuk memperkuat pertahanan pulau terluar, pengamanan, dan penindakan terhadap pelanggaran di ZEE hingga di laut teritorial.
Hadi Tjahjanto melanjutkan, keberadaan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I yang bermarkas di Pulau Bintan, tidak jauh dari Kepulauan Natuna di bawah Laksamana Madya (TNI) Yudo Margono, sangat efektif untuk menjangkau Natuna serta kawasan perairan dan udara sekitar wilayah tersebut.
Pengintaian pesawat udara TNI AU dan patroli TNI AL terus diperkuat di Laut Natuna Utara untuk menjaga laut teritorial, landas kontinen, dan ZEE.
Menurut Hadi, di tengah menghangatnya situasi karena pelanggaran oleh kapal ikan asing dan kapal Penjaga Pantai (Coast Guard) China, pihak Indonesia masih terus membantu upaya kemanusiaan terkait keselamatan pelayaran di wilayah tersebut.
“Kita juga baru-baru saja menyelamatkan kapal ikan asing yang mengalami kebakaran di tengah laut. Sesuai aturan internasional kita juga membantu upaya kemanusiaan dalam menjaga keselamatan pelayaran,” kata Hadi Tjahjanto.
Terhadap pelanggaran yang terjadi, langkah penegakan hukum dan berbagai prosedur dapat dilakukan oleh TNI Angkatan Laut di kawasan tersebut. Sejauh ini, langkah persuasif dan penindakan sudah dilakukan.
Keberadaan kekuatan TNI di Natuna terus berkordinasi dengan instansi terkait seperti Bakamla RI dan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menjaga kekayaan alam Indonesia di ZEE.
Panglima TNI dijadwalkan Rabu (8/1) mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau situasi di Natuna.
Secara terpisah, Bupati Natuna Hamid Rizal mengatakan, baru tiga tahun terakhir, sejak Indonesia merdeka, barulah dilakukan pembangunan infrastruktur seperti pembangkit listrik, jalan lingkar, dan terutama gudang pendingin (cold storage) untuk menampung tangkapan nelayan.
Selama ini nelayan Indonesia tidak dapat memanfaatkan potensi lautan sekitar Natuna karena ketiadaan listrik yang memadai untuk mendukung cold storage agar tangkapan dapat disimpan dalam keadaan segar.
Bupati juga menyiapkan lahan untuk pembangunan bandara sipil agar Lanud Natuna dapat maksimal digunakan bagi operasional pesawat militer.