Pengamat Pendidikan Kalbar Sebut Sekolah yang Tidak Terakreditasi Bisa Ditutup
Kalau ada sekolah yang dekat bisa dimerger kalaupun ditutup harus melihat apakah sekolah tersebut sudah berulang kali selalu tidak terakreditasi.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Maudy Asri Gita Utami
PONTIANAK - Pengamat Pendidikan Universitas Tanjungpura, Dr Aswansi mengatakan biasanya setiap provinsi diberikan kuota oleh Badan Akreditasi Nasional untuk penyelesaian kuota akreditasi sekolah di tiap Provinsi.
Ia mengatakan ada provinsi yang lebih cepat menyelesaikannya akan ditambah kuota lagi.
Hal seperti ini sebenarnya sudah biasa dan sering terjadi.
"Namun secara nasional ada target yang diberikan dan harus selesai. Jadi jika bisa memenuhi kuota. Maka akan dapat penambahan lagi dan hal itu sangat bagus," ujarnya.
Ia mengatakan kuota akreditasi sekolah biasanya disesuaikan dengan kondisi.
• Jeffray Dorong Pemerintah Data Kebutuhan Sekolah
Seperti contoh ia katakan bahaa pernah di Lombok dan NTT waktu ada bencana tidak mencapai kuota yang ditetapkan dan diberikan kepada daerah lain kuotanya dan Kalbar tahun ini bisa lebih banyak dan itu sangat bagus.
"Karena tahun sebelumnya Kalbar pernah kekukarangan kuota, karena sistem keuagan juga menentukan."
"Artinya sistem penggunaan anggaran biasanya berubah dan itu juga menyulitkan dan tidak mencapai karena sistem berubah dan sempat dibuat bingung," jelasnya.
Pengalaman itulah yang dimanfaatkan oleh teman- teman BAN S/M Kalbar agar jangan sampai terjadi lagi.
Ia mengatakan ke depan ada penegasan dari BAN Pusat yang mengatakan akan mengusulkan kepada pemerintah supaya sekolah tidak terakreditasi ditutup saja atau di merger dengan sekolah terdekat.
"Kalau berkali- kali tidak terakrditasi itu merugikan masyarakat. Biasanya begitu untuk apa dipertahankan karena akreditasi itu jaminan bermutu."
"Jadi untuk apa mempertahakan pendidikan jika sekolah tidak terakreditasi," jelasnya.
Ia mengatakan kalau ada sekolah yang dekat bisa dimerger kalaupun ditutup harus melihat apakah sekolah tersebut sudah berulang kali selalu tidak terakreditasi.
Tapi kalau sekolah baru dibangun tentu perlu dibina dan jangan ditutup. (*)
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak