CATATAN Sejarah Pendopo Bupati Sintang: Kokoh Ratusan Tahun, Ludes Terbakar & Dibangun Ulang
Bangunan berusia ratusan tahun ludes dalam hitungan jam. Dugaanya, korsleting listrik akibat sambaran petir menjadi pemicunya.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Maudy Asri Gita Utami
Foto itu diambil pada tanggal 24 Agustus 1936.
Kuik mengenakan kaos kerah dan bercelana pendek. Dia berkacamata dan mengenakan kaos kaki dan sepatu.
Dalam buku itu pula terdapat gampar bentuk asli bangunan rumah asisten belanda di sintang, serta satu foto halaman depan rumah yang menghadap Sungai Kapuas.
Arsitektur khas belanda begitu kentara dalam foto tersebut.
Hingga tahun 2018 bangunan utama tidak diubah.
Penambahan hanya dibagian beranda depan, teras samping kiri dan belakang.
Ada banyak ragam arsitektur bangunan belanda.
Umumnya, jenda dibuat besar dengan tujuan sebagai ventilasi udara.
Lokasi pusat pemerintahan kolonial belanda pun rerata dibangun di delta sungai. Ekonomi tujuan utamanya.
Kantor asisten residen di sintang dibangun tepat berhadapan dengan kesultanan yang dipisahkan oleh Sungai Kapuas.
Tidak lain tidak bukan tujuan utamanya untuk mengontrol ekonomi, politik, perdagangan.
Dalam catatan Kuik, rumah Assiten residen di Sintang yang ia tempati diperkirakan lebarnya 27 meter dengan 43 jendela.
Soal kapan persisnya pendopo ini dibangun, ada dua versi.
Versi pertama, rumah asisten residen belanda dibangun pada tahun 1823 bersamaan dengan dibangunnya regimen oleh C.L Harmann yang dibantu oleh puluhan tentara untuk membangun benteng.
Benteng itu kini sudah hancur.