CATATAN Sejarah Pendopo Bupati Sintang: Kokoh Ratusan Tahun, Ludes Terbakar & Dibangun Ulang

Bangunan berusia ratusan tahun ludes dalam hitungan jam. Dugaanya, korsleting listrik akibat sambaran petir menjadi pemicunya.

TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Tangkapan Layar Buku Indesce Briven
Bouwe Jakob Kuik berfoto di rumah Asisten Residen Belanda di Sintang tahun 1936 

SINTANG - Aroma menyengat menyeruak dari seluruh permukaan bangunan pendopo bupati sintang yang baru selesai dibangun.

Aroma khas pewarna kayu itu memenuhi seisi ruangan. 

Anda pernah mencium furniture baru, seperti itu lah kurang lebih baunya. 

"Kayu ini sengaja tidak dicat, harus seperti ini seperti bentuk aslinya," kata Jarot Winarno, Bupati Sintang. 

Siti Musrikah Saran Dibuat Ruang Galeri Foto Sejarah di Pendopo Bupati Sintang 

Rumah dinas jabatan bupati atau jamak disebut pendopo baru saja selesai dibangun ulang.

Bangunan bekas peninggalan asisten residen Belanda yang dibangun pada 1823 tersebut pada tahun 2018 silam ludes terbakar.

Bangunan berusia ratusan tahun ludes dalam hitungan jam.

Dugaanya, korsleting listrik akibat sambaran petir menjadi pemicunya. 

Pemerintah Kabupaten Sintang bertekad membangun ulang warisan sejarah yang hangus terbakar.

Dianggarkanlah dana dari DAU sebesar Rp 4,7 miliar. Proses pembangunan dimulai pada Februari 2019.

Berdiri tegak: Pasca ludes terbakar pada 2018 silam, Pendopo Bupati Sintang kembali berdiri tegak. Struktur bangunannya persis seperti awal semula dibangun oleh Assiten Residen Belanda.
Berdiri tegak: Pasca ludes terbakar pada 2018 silam, Pendopo Bupati Sintang kembali berdiri tegak. Struktur bangunannya persis seperti awal semula dibangun oleh Assiten Residen Belanda. (TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Anwar)

Cagar budaya itu selesai tepat waktu. 

Tidak ada yang berubah dari pendopo bupati yang baru dibangun.

Semuanya mengikuti desain yang dirancang oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Samarinda. 

Seluruh bangunan didominasi kayu belian. Sangat sulit mencari kayu kelas 1 ini di pasaran. 

Hampir 100 persen didominasi kayu baru.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved