Citizen Reporter
Reses ke Ambawang, Syarif Abdullah Komitmen Suarakan Kepentingan Masyarakat
Saya merasa legah bisa bertemu dengan masyarakat ambawang. Berkaitan dengan jembatan yang belum jadi, dua tahun anggaran.
Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Jamadin
Citizen Reporter
NasDem Kalbar, Mustofa
PONTIANAK - Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syarief Abdullah Alkadrie,hadiri Peringatan Haul ke- 32 Almarhum KH Yahya Sabrowi Pendiri Pondok Pesantren Raudhatul Ulum 1 Ganjaran Gondanglegi Malang, yang di gelar di lapangan Pondok Pesantren Yayasan Raudlatul Ulum Al-Khaliliyah Desa Pasak Piang Kecamatan Sui Ambawang, Kabupaten Kuburaya, Minggu (29/12/2019).
Pasalnya Sederet tokoh ulama penting dari pulau jawa yang juga menghadiri acara kegiatan tersebut, KH. Muhlis Yahya, Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Ulum (RU) 1 Ganjaran Gondanglegi Malang, KH Abdussyakur, dan Rektor IAI Al Qolam Dr KH Muhammad Adib.
Walau menyebrangi sungai dengan menggunakan kendaraan air speedboat dari Pontianak ke tempat tujuan dengan cuaca yang sangat panas, namun tidak sedikit pun legislator asal Kalimantan Barat itu menjadikan hambatannya untuk mengahadiri acara kegiatan tersebut.
• Cornelis : Kalbar Daerah Strategis untuk Pasar Bebas
Kendati demikian sepanjang tahapan Kunjungan Kerja Perseorang Resses Masa Sidang I, dibuktikan Politisi dari Partai NasDem ini tidak pernah berhenti menyerap aspirasi masyarakat turun langsung ke daerah pemilihannnya (Dapil I) untuk memperbanyak waktunya bersilaturahmi dengan para tokoh masyarakat dan konstituenya.
Terlihat antusias sekali masyarakat menyambut kehadiran legislator dari senayan itu yang di sambut dengan lantunan syalawat, dan di warnai dengan suasana yang begitu hangat.
Pada kesempatan tersebut banyak hal yang telah disampaikan oleh Syarif Abdulah Alkadrie, terutama ia sangat senang karena bisa hadir bersama-sama dalam melaksanakan haul Kiai Sabrowi. Pada waktu itu juga ia menjelaskan tentang rencana pembangunan jembatan ambawang yang masih belum terealisasikan.
Politisi dari Fraksi NasDem DPR RI itu menceritakan sungai ambawang saat ini pesantren yang sudah ada dimana-mana, dan ambawang masih menjadi kota pelajar, maka waktu itu ia memulai memperjuangkan jembatan ambawang, saat dirinya bertemu dengan orang di pangkalan ,mau kemana," tanya syarief, sementara orang tersebut menjawabnya mau a cabis ke Kiai Hanafi dan Kiai Syakur”, jawabnya dengan menggunakan bahasa madura,
Sehingga dari situlah politisi dari partai NasDem itu berkeinginan membangun jembatan itu.
Dan saat ini sudah terwujud dirinya mengharapkan doa dan dukungan dari masyarakat supaya itu bisa terwujud dengan betul-betul hingga bisa di akses oleh kendaraan bermobil
“Saya merasa legah bisa bertemu dengan masyarakat ambawang. Berkaitan dengan jembatan yang belum jadi, dua tahun anggaran. Sekarang bersyukur bahwa jembatan itu sudah ada wujudnya semoga tahun depan bisa selesai. Sebagaimana pembangunan itu akan membawa dampak positif untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat yang ada disini”, jelasnya disaat memberikan kata sambutan saat itu.
Kemudian ia juga menyampaikan tentang percepatan Pembangunan yang ada di Kalimantan Barat diantaranya mempercepat landasan pacu (runway) Bandara Supadio Kalimantan Barat (Kalbar), menurutnya ia akan meminta mitra kerjanya kementerian yang terkait agar di perpanjang untuk embarkasi haji.yang saat ini bandara supadio hanya memiliki panjang 200 meter. Sedangkan ia menginginkan panjangnya 3000 meter.
“Sehingga kalau sudah emberkasi sendiri tidak lagi lewat Batam, tetapi Ia mengakui, karena masih keterbatasan anggaran, jadi sekarang yang terealisasi 2600, kalau nanti sudah 3000 Insyaa Allah bisa di turuni oleh pesawat badan lebar,” ungkapnya.
Selain itu Syarif juga menyampaikan tentang jembatan tol tiga, yang Insyaa Allah menurutnya, hal itu akan tetap menjadi perjuangannya, nanti akan membuka ring road luar, keinginan pusat jembatan itu underground dari bawah laut, jadi satu-satunya yang ada di Indonesia hanya di Kalimantan Barat.
“Kemaren saya rapat dengan menteri masih tetap memakai underground Berarti satu-satunya di Indonesia itu ada di Kalimantan Barat lewat bawah laut dan Feasibility Study (FS) atau studi kelayakan terhadap konsep Jembatan Kapuas III juga sudah selesai,"ujarnya.
Selanjutnya terkait dengan jembatan kapuas landak, politisi NasDem itu mengatakan Alhamdulillah sudah selesai, bahkan sekarang menurutnya, Gubernur dan Wali Kota meminta duplikasi jembatan 1 (satu), karena disana macet yang lama saja baru ditutup jembatan kapuas 2 kapuas 1 sampai viral di Indonesia yang pada waktu itu delapan jam Kalimantan Barat macet.
• Sejarah Kembang Api, Awalnya Tak Digunakan di Malam Tahun Baru: Ada Peran Marco Polo dan Tiongkok