BPBD Sintang Sudah Tinjau Gorong-Gorong Ambrol dan Jembatan Jempal Ambruk
Pertama, jalan penghubung Desa Benua Kencana ke Desa Riam Batu, Kecamatan Tempunak, Sintang.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Madrosid
SINTANG - Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang, Yaser Arafat menyebut ada dua fasilitas penunjang infrastruktur jalan rusak akibat banjir di Kabupaten Sintang.
Pertama, jalan penghubung Desa Benua Kencana ke Desa Riam Batu, Kecamatan Tempunak, Sintang.
Kemudian, Jembatan Jempal, Desa Landau Bara, Kecamatan Kayan Hulu.
“Informasi dari lapangan, ada dua fasilitas yang rusak. Jembatan di Tempunak, yang menghubungkan Desa Benua Kencana dan Riam Batu. Itu sudah kami tinjau. Kemudian jembatan Jempal,” kata Yaser kepada Tribun Pontianak, Senin (16/12).
Menurut Yaser, dua jembatan tersebut sudah ditinjau oleh tim BPBD ke lapangan. Yaser memastikan, fasilitas yang rusak akibat terdampak banjir akan didata semua.
• BPBD Sintang Serahkan Bantuan Pada 245 Warga Terdampak Banjir Kayan Hilir
“Fasilitas yang rusak akibat terdampak banjir akan kita data semua, nanti akan kita koordinasi dengan intansi teknis bagaimana penanganan lebih lanjut terhadap fasilitas tersebut. Sudah kita koordinasikan dengan dinas PU soal bagaimana penanganannya. Kalau misalkan urgen, akan kita cek ketersediaan anggaran untuk menanganinya,” beber Yaser.
Jembatan Jempal Ambruk
Jembatan Jempal penghubung Desa Landau Bara dan Desa Nanga Ungai, Kecamatan Kayan Hulu, Sintang Kalimantan Barat (Kalbar), ambruk, Senin (9/12/2019) sekitar pukul 22.00 wib.
Ambruknya jembatan Jempal diduga karena sudah bersusia tua dan tak mampu menahan beban truk bermuatan 200 keping papan yang melintas.
Pasca ambruk lima hari lalu, truk yang berada di dasar sungai masih belum dievakuasi karena keterbatasan alat berat.
Akibatnya, akses transportasi dari dan ke Desa Landau Bara tersendat.

"Akses jalan menuju ke Desa Ungai terganggu dalam kejadian tersebut. tidak ada korban luka maupun korban jiwa. Truk masih belum dievakuasi," kata Bhabinkamtibmas Polsek Kayan Hulu, Brigadir Riduan Andanda Putra kepada Tribun Pontianak, Jumat (13/12/2019).
Ambrolnya jembatan Jampal terjadi Pada hari Senin sekitar pukul 22.00 WIB malam, dimana saat itu mobil truk canter dengan nomor polisi KB 9139 EA yang dikendarai oleh Suprayoto melintas dengan muatan 200 keping papan milik Diman.

"Saat kendaraan tersebut melintas di atas jembatan Jampal tiba - tiba jembatan tersebut roboh dan mobil truk tersebut masuk ke sungai," ujar Riduan.
Mobil truk hingga saat ini belum bisa dievakuasi dan masih berada di dasar sungai.
Hal ini disebabkan karena peralatan yang dipergunakan untuk mengangkat mobil tersebut belum ada.